Dipublish pada Jumat, 21 Jul 2017 | 14:40

Instagram Jadi Tempat Bully Terbanyak Berdasarkan Hasil Survey

Media sosial memang ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, media sosial seperti Facebook, Instagram atau Twitter menjadi tempat berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Sayangnya di sisi lain, masih banyak pengguna media sosial untuk kejahatan termasuk pembullyan.

Seperti beberapa waktu lalu, dalam sebuah survey, Twitter menjadi salah satu media online untuk menghina atau membully seseorang. Alhasil, Twitter menghadirkan sistem privasi baru dan sistem blok baru. Walaupun telah dibenahi, Twitter tetap saja digunakan untuk cyberbulying. Menariknya dalam survey terbaru, Instagram menjadi media sosial yang juga digunakan  untuk tempat membully setelah Twitter dibenahi.

Menurut Organisasi antu bully di Inggris, mereka menemukan data baru yang cukup menarik. Dalam hasil suvery ternyata banyak pengguna media sosial kini lebih memilih instagram sebagai tempat bully. Data ini dikumpulkan dari pengguna internet dan smartphone rentang usia 12-20 tahun. Hasilnya, 42% partisipan dalam survey pernah membully di Instagram. Ada juga 37% pengguna gadget yang membully menggunakan Facebook dan 31% sisanya menggunakan Snapchat untuk membully. Survey anti bully ini juga menemukan bahwa sekitar 70% partisipan meyakini bahwa media sosial atau digital platform saat ini belum mampu mencegah cyber bully.

Menariknya, Instagram sudah menghadirkan fitur anti bully sejak tahun lalu. Sejak tahun lalu, Instagram sudah menghadirkan fitur untuk mematikan komen di postingan. Untuk tahun 2017 bulan Juni lalu, Instagram juga menghadirkan filter baru untuk membantu memblock komen yang menghasut atau menghina.

Instagram juga sudah menghadirkan fitur pencegah bunuh diri Oktober 2016 lalu. Dalam fitur pencegah bunuh diri milik instagram, pengguna hanya perlu melaporkan postingan yang berbau tindakan bunuh diri. Nantinya, pihak instagram akan segera menindaklanjuti akun yang diduga akan melakukan tindakan bunuh diri.

Dalam update instagram terbaru ini, aplikasi buatan Facebook ini juga bekerjasama dengan beberapa psikolog dan pakar kesehatan mental untuk menangani pengguna yang bermasalah dengan hidupnya. Tujuan dari adanya pakar dalam fitur pencegah bunuh diri ini agar pengguna bisa berkonsultasi dan agar pengguna tidak memikirkan hal- hal yang berbau dengan bunuh diri dan menjadikan Instagram sebagai alat yang positif untuk berbagi.

Diharapkan hasil survey terbaru ini membuat Instagram termotivasi untuk melindungi pengguna dari Cyberbullying.

Baca juga artikel:
6 Cara Menambahkan Musik ke Instagram Story di Hape Android dan iOS
Instagram Stories Kini Bisa Balas DM dengan Video dan Foto
Instagram versi Android Kini Dapat Digunakan Offline
Share :
Aris Wibowo

Aris Wibowo

Contributor

0

ARTIKEL TERKAIT