Foto: tiket.com
Beberapa waktu belakangan ini marak terjadi penipuan yang mengatasnamakan tiket.com. Modus penipuan yang biasanya dilakukan oleh pelaku kejahatan, dilakukan baik secara online maupun offline, dengan menyasar target yang kurang literasi digital.
Tujuan dari penipuan yang mengatasnamakan tiket.com juga beragam, mulai dari upaya untuk mendapatkan uang melalui transfer ke bank, hingga penipuan yang mengincar informasi pribadi yang lalu digunakan untuk hal-hal merugikan.
Maria Risa Puspitasari, SVP of Brand Marketing tiket.com, menegaskan bahwa jaminan rasa aman dan nyaman dalam bertransaksi di platform tiket.com menjadi prioritas utama, sehingga upaya-upaya untuk mengedukasi dan memberikan informasi terkini menjadi hal yang penting.
Metode penipuan yang mengatasnamakan tiket.com pada seringnya berupa sayembara berkedok misi berhadiah melalui grup WhatsApp dan Telegram. Berikut jenis-jenis penipuan yang biasanya dilakukan:
1. Promo Tiket Bodong
Modus penipuan berupa promo tiket palsu ini biasanya mengelabui calon korbannya dengan iming-iming harga tiket yang kelewat murah di bawah batas wajar. Biasanya para pelaku akan menghubungi secara langsung dan menawarkan tiket gratis dengan kedok memenangkan sebuah kompetisi, dengan mengirimkan sejumlah uang.
2. Customer Service (CS) Gadungan
Modus penipuan CS ini biasanya memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) menggunakan suara AI generator untuk menipu calon korban. Cara untuk mengenalinya adalah dengan memperhatikan suara CS gadungan yang terdengar jernih namun nada suaranya tidak natural.
Coba tanyakan beberapa hal lain untuk mengetes, karena CS gadungan ini biasanya tidak bisa menjawab pertanyaan yang di luar lingkup topik.
3. Misi Berhadiah Palsu
Korban penipuan jenis ini biasanya akan diundang ke sebuah grup WhatsApp atau Telegram secara tiba-tiba. Ini merupakan modus penipuan yang sedang marak terjadi, dengan menawarkan misi berhadiah.
Misi yang dilakukan cukup beragam, mulai dari mengisi survei, melakukan aktivitas di media sosial, hingga mengunduh aplikasi. Penipu yang menggunakan atribut tiket.com akan menginstruksikan korban untuk mengirimkan sejumlah uang dengan kedok deposit.
4. Info Lowongan Kerja Palsu
Apabila mendapatkan undangan wawancara kerja, meskipun tidak melamar pekerjaan tersebut, patut dicurigai sebagai bentuk penipuan. Perhatikan alamat email pengirim undangan wawancara tersebut.
Email resmi tiket.com selalu menggunakan domain @tiket.com dan info resmi terkait lowongan kerja di tiket.com bisa didapatkan melalui LinkedIn dan situs careers.tiket.com.
Bila mengalami satu atau lebih hal yang telah dijabarkan di atas, maka dapat dipastikan bahwa para pelaku kejahatan ini sedang mengincar Anda. Bila hal ini terjadi, Anda bisa membuat laporan penipuan ke Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika).
Cara untuk membuat laporan bisa dilakukan melalui situs resmi Kominfo di aduankonten.id, dengan menyertakan bukti-bukti sbb:
- Tangkapan layar (screenshot) atau rekaman untuk memudahkan pihak Kominfo dalam mengidentifikasi modus penipuan.
- Catat informasi tentang penipu seperti nomor telepon dan nomor rekening, bila Anda dimintai sejumlah uang.
“Dengan meningkatkan kewaspadaan, kita dapat berperan aktif dalam meminimalisir risiko penipuan online atau scam. Kami terus berkomitmen melindungi data pribadi konsumen dengan menerapkan sistem keamanan ketat sekaligus berlapis dan melakukan enkripsi atas semua data konsumen”, tutup Maria Risa.