Akhir tahun 2021 lalu, Samsung merilis Galaxy A03 Core ke Indonesia. Perangkat ini merupakan hp Samsung termurah yang pernah dijual. Pasalnya, harga Samsung Galaxy A03 Core hanya dipasarkan Rp 1.199.000. Cukup menarik bukan.
Hadir dengan layar 6,5 inci dengan tingkat resolusi HD+, performanya mengandalkan chipset Unisoc SC9863A serta memiliki baterai berkapasitas 5.000 mAh. Dari sisi kamera ada 1 di bagian belakang dengan resolusi 8 MP dan kamera depan 5 MP.
Memang bukan spesifikasi yang mumpuni, tapi masih oke kok untuk penggunaan sehari-hari. Untuk lebih jelasnya, berikut pengalaman Pricebook saat menggunakan Samsung Galaxy A03 Core.
Desain dan Layar
Dari segi tampilan, Samsung Galaxy A03 Core mengusung desain layar Infinity-V yang bagian atasnya terdapat notch membentuk huruf V. Layarnya juga memiliki bezel yang cukup tipis, jadi terlihat lebih lapang.
Dibanding hp di rentang harga yang sama, layar Samsung Galaxy A03 Core ini memang sangat lebar. Ukurannya mencapai 6,5 inci, bahkan lebih besar dari generasi sebelumnya Galaxy A01 Core yang dibekali layar 5,3 inci. Resolusi layarnya masih HD+ 720 x 1600 pixel dengan rasio 20:9.
Meski terbilang standar, namun untuk ukuran hp 1 jutaan lebih sedikit, layar ini sudah cukup menemani aktivitas sehari-hari, seperti menonton film, main Tiktok atau sosmed.
Bagian belakangnya juga tampil sangat sederhana. Covernya dibuat sedikit kasar dan tidak licin sehingga bisa mengurangi resiko terlepas dari genggaman saat dipegang. Untuk warna, ada 2 opsi yang ditawarkan, yaitu biru (unit yang di review Pricebook) dan juga hitam.
Yang menarik justru ada dibagian kompartemen kameranya. Dimana modul kameranya dipertegas dalam bentuk kotak dengan aksen garis-garis yang cukup tebal. Terdapat satu lensa kamera yang memiliki ukuran cukup besar dengan tambahan flash light dibawahnya.
Untuk melihat kemampuan kameranya, lanjut ke pembahasan berikut.
Kamera
Seperti yang sudah dijelaskan, Samsung Galaxy A03 Core hanya dibekali sebuah kamera belakang dan satu kamera depan. Kamera belakangnya memiliki resolusi 8 MP dengan aperture f/2.0 serta dilengkapi fitur Auto Focus.
Untuk pilihan mode kameranya tidak banyak, hanya ada opsi panorama, foto dan video. Lalu pilihan memotret ada dalam ukuran 3:4, 9:16, 1:1 dan Full serta tambahan fitur timer. Semua bisa dipakai dan disesuaikan dengan kebutuhan saat memotret.
Memang bukan konfigurasi yang apik, namun cukup untuk mengabadikan momen wajib disimpan di dalam hp. Tapi pastikan memotret dikondisi pencahayaan yang normal yaa.
Karena di cahaya normal, kameranya masih bisa memberikan hasil foto yang bagus. Apalagi jika ditunjang sudut pengambilan yang baik, masih bisa buat pamer di Instagram atau Facebook.
Berhubung resolusinya kecil, disarankan memotret dengan jarak yang tidak terlalu jauh, agar foto masih terlihat baik oke saat di zoom.
Lalu saat memotret di kondisi kurang cahaya, bisa memanfaatkan keberadaan flash light. Karena penggunaan lampu flash ini cukup terasa membantu, jadi foto yang dihasilkan tidak terlalu gelap.
Hasil fotonya bisa dilihat dibawah ini :
Sedangkan kamera depan Galaxy A03 Core memiliki resolusi 5 MP dengan aperture f/2.2. Saat digunakan untuk video call atau zoom meeting, kamera ini masih bisa diandalkan kok. Wajah masih terlihat jelas meski kondisi pencahayaan tidak terlalu terang, seperti di dalam kamar.
Saat selfie, usahakan berada di kondisi cahaya yang cukup agar hasil fotonya maksimal. Karena saat foto selfie tidak ada bantuan flash light yang bisa menambah pencahayaan.
Hasil foto selfie bisa dilihat dibawah ini :
Android Go
Samsung Galaxy A03 Core berjalan dengan sistem operasi Android 11 Go Edition yang lebih ringkas dari Android standar. Android Go merupakan sebuah sistem operasi khusus yang dirancang untuk perangkat dengan spesifikasi terbatas.
Sistem ini memang diperuntukkan perangkat low-end dengan RAM 1GB atau kurang. Pasalnya sistem ini mampu mengurangi penggunaan RAM dan menambahkan pengolahan kuota data.
Misalnya, aplikasi Facebook yang terinstal adalah versi Lite, kemudian ada beberapa fitur yang biasa ada di hp Samsung tidak bisa ditemukan. Salah satunya fitur Always on Display.
Meski demikian, masih ada fitur Dark Mode dan juga Smart Manager yang akan mengoptimalkan penggunaan memori perangkat seperti RAM dan penyimpanan internal.
Performa
Dengan harga banderol 1,1 jutaan, pengguna memang jangan terlalu berharap lebih. Namun untuk pengguna baru yang upgrade dari feature phone ke Android seperti para orangtua setidaknya masih bisa berharap pada hp ini.
Samsung Galaxy A03 Core sendiri ditenagai prosesor Unisoc SC9863A. Bagi yang belum tau, Unisoc merupakan perusahaan asal China yang memproduksi chipset dengan nama Unisoc. Dulu, chipset Unisoc dikenal dengan Spreadtrum sebelum diakuisisi oleh Tsinghua Unigroup.
Lalu Unisoc SC9863A sendiri masuk ke dalam kategori SoC (System on Chip) untuk hp entry level. Prosesor ini masih diproduksi dengan teknologi 28nm dan dirilis tahun 2018, jadi memang bukan chipset yang mumpuni untuk tugas-tugas berat, termasuk gaming.
Tapi untuk penggunaan standar seperti browsing, chating, sosmed hingga zoom meeting sangat bisa diandalkan. Mencoba gaming semacam Mobile Legends Bang Bang atau game kasual lainnya masih ok kok saat dimainkan dengan Samsung Galaxy A03 Core.
Bagaimana dengan game macam PUBG? Game ini sebetulnya bisa dimainkan, namun terasa kurang nyaman karena sering patah-patah dan lag. Jadi memang tidak disarankan untuk memainkan game ini. Tapi bagi yang penasaran tidak ada salah mencobanya.
Oiya, Galaxy A03 Core dibekali memori RAM 2 GB dan penyimpanan internal sebesar 32 GB. Jika terasa kurang, penyimpanannya bisa diperbesar hingga 1 TB melalui slot eksternal microSD.
Jadi untuk file seperti foto, video atau lainnya bisa disimpan di media ini untuk mengurangi beban memori internal.
Baterai
Samsung tidak mau ketinggalan dengan tren baterai besar di Galaxy A03 Core. Sebabnya didalam hp ini sudah tertanam baterai berkapasitas 5.000 mAh yang diklaim mampu menemani aktivitas seharian.
Klaim ini memang benar, karena saat digunakan untuk penggunaan standar seperti browsing, menonton film, sosmed hingga chating baterainya tahan hingga malam hari.
Namun berbeda ketika diajak untuk memainkan beberapa game. Baterainya memang terasa cepat berkurang, dimana dari hasil pengujian dengan memainkan game Mobile Legend Bang Bang main 1 jam baterainya turun sebesar 12 persen.
Lalu menjajal main game PUBG selama 15 menit baterainya berkurang 5 persen. Sedangkan nonton film HD di Youtube selama 1 jam baterainya turun sebesar 10 persen.
Sementara saat mengisi daya, selama 30 menit baterainya terisi 13 persen dan dalam waktu 1 jam terisi 30 persen. Sedangkan untuk terisi penuh butuh waktu lebih dari 3 jam.
Hal ini cukup wajar, karena baterainya yang besar hanya disokong pengisian daya 10W dan masih menggunakan port microUSB.
Kesimpulan
Perangkat ini memang tidak dibekali spesifikasi yang mumpuni. Secara performa masih cukup ok untuk penggunaan standar, seperti browsing, chating, sosmed atau main Tiktok. Tapi tidak disarankan untuk dijadikan sebagai hp untuk gaming.
Menurut Pricebook, hp ini cocok untuk pengguna yang ingin upgrade dari feature phone ke hp Android atau sebagai hadiah untuk orangtua.
Layarnya yang lebar berukuran 6,5 inci cukup menawarkan kenyamanan, terutama untuk pengguna yang benar-benar baru menggunakan hp Android. Penggunaan OS Android Go juga turut menambah kemudahan, karena menu-menunya yang ringkas dan tidak ribet.
Apalagi baterainya juga cukup awet, sangat memungkinkan untuk beraktivitas dari pagi hingga sore hanya dengan sekali charging. Jadi, jika punya uang Rp 1,2 juta dan ingin hp Samsung, Galaxy A03 Core ini bisa jadi pilihan.
