Beberapa waktu lalu, Samsung merilis Galaxy M22 yang membawa baterai besar dan memori yang lapang. Samsung Galaxy M22 sendiri membawa baterai 5000 mAh dengan RAM 6 GB dan penyimpanan internal 128 GB.
Konfigurasi yang dibutuhkan pengguna saat ini, termasuk saya salah satunya. Karena aplikasi yang ada sekarang ini sangat menguras memori, terutama game.
Dengan baterai yang besar tidak perlu khawatir lagi baterai habis lebih cepat. Begitu pula dengan ruang memori yang besar, kita bisa menyimpan banyak file-file pribadi tanpa harus memindahkannya ke komputer atau laptop.
Tidak hanya itu saja, Samsung Galaxy M22 juga dibekali dengan spesifikasi dan fitur yang mumpuni dikelas hp harga 2 jutaan. Layar Super AMOLED, punya empat kamera belakang hingga memiliki fitur NFC.
Untuk mengetahui performanya, saya akan coba melakukan review Samsung Galaxy M22. Berikut hasil pengalaman saya selama menggunakan hp Samsung terbaru ini.
Desain
Samsung seri M memang tidak memiliki desain yang semenarik Galaxy seri A. Namun hal yang sedikit berbeda ada di Samsung Galaxy M22. Bodinya cukup tipis dan pas untuk digenggam.
Terdapat garis-garis halus yang membuat bagian belakangnya sedikit ‘kasar’ saat dipegang. Hal ini cukup berguna karena membuatnya tidak licin, sehingga bisa mengurangi resiko terlepas dari genggaman.
Pada bagian atas terdapat kompartemen kamera. Untuk peletakan kameranya dibuat mengotak dengan menyusun 2 lensa diatas dan 2 lensa dibawah. Sedangkan dibawahnya terdapat lampu flash yang mungkin terlihat sedikit aneh, karena terpisah dari kompartemen kamera.
Tidak ada sensor fingerprint di bagian belakang, karena hp Samsung ini menggunakan sensor sidik jari di samping. Tepatnya dibawah tombol volume dan menyatu dengan tombol power.
Saat digunakan, sensor ini cukup responsif untuk membaca sidik jari saya. Tidak perlu menekannya dengan keras, cukup sentuh pada posisi yang pas dan kunci layar akan langsung terbuka.
Layar
Samsung Galaxy M22 hadir dengan layar berukuran 6,4 inci. Bagi saya ukuran ini cukup nyaman, karena masih bisa menggunakan satu tangan untuk mengeksplorasi menu dan aplikasi yang ada.
Berpindah-pindah menu atau aplikasi juga sangat responsif, karena layarnya sudah mendukung refresh rate 90hz. Termasuk ketika saya coba memilih film-film yang ada di Netflix.
Menggeser layar kekiri dan kekanan atau kebawah dan keatas berjalan smooth dan lancar. Aktivitas menonton pun bisa dilakukan dengan nyaman tanpa berlama-lama.
Yang tak kalah menarik adalah tampilan gambarnya. Karena, Samsung Galaxy M22 sudah menggunakan panel Super AMOLED yang memang sudah diakui kualitasnya.
Meski layarnya masih sebatas HD+, namun tidak mengurangi kepuasan saya menonton setiap episode dari film yang sedang populer saat ini yaitu Squid Game. Gambar masih terlihat tajam dan jernih.
Seandainya resolusi yang digunakan sudah FullHD, tentu makin menambah daya tarik dari hp Samsung terbaru ini. Mungkin harga menjadi pertimbangan Samsung sehingga hanya menggunakan resolusi HD+ di perangkat ini.
Tapi secara umum, kehadiran layar Super AMOLED sudah cukup membantu untuk menikmati segala sesuatu yang ditampilkan.
Kamera
Setelah puas nonton film, kini saya ingin mencoba kemampuan dari kamera Samsung Galaxy M22. Konfigurasi kamera di Galaxy M22 terdiri dari kamera utama dengan resolusi 48 MP, kamera ultra wide 8 MP (123 derajat), kamera depth sensor 2 MP dan kamera makro 2 MP.
Kemampuan kamera utamanya masih bisa diandalkan. Di kondisi cahaya berlimpah hasil fotonya cukup tajam. Setidaknya masih bisa untuk sekedar pamer di akun Instagram atau Facebook.
Begitu pula di kondisi minim cahaya, saya masih bisa memanfaatkan fitur Night Mode yang memang sudah disediakan Samsung. Hasilnya lumayan, foto masih bisa terlihat jelas meski masih ada noise.
Menjajal kamera ultra wide nya juga cukup membantu menghasilkan foto dalam sudut yang lebih luas. Cocok untuk memotret bangunan yang luas atau pemandangan alam.
Berikut adalah hasil foto dari kamera Samsung Galaxy M22 :
Hasil foto kamera utama (normal)
Hasil foto kamera ultrawide
Hasil foto night mode
Performa
Lanjut ke performanya. Disini Samsung Galaxy M22 mencoba memberikan kinerja yang apik dengan menggunakan chipset yang bertenaga dikelasnya.
Kali ini Samsung memilih chipset MediaTek Helio G80, prosesor kelas menengah yang masih layak untuk memainkan game-game mainstream. Ditambah dukungan kapasitas RAM 6 GB dan penyimpanan internal 128 GB.
Beberapa game yang saya coba mainkan seperti PUBG, Genshin Impact serta CODM. Semua bisa dimainkan dengan lancar dengan setingan maksimal PUBG ada di grafis ‘HD’ dan frame rate ‘High’.
Selama bermain PUBG dan CODM selama satu jam lebih, saya juga tidak merasakan panas yang berlebih. Bodi belakang hanya terasa hangat. Berbeda saat menjalankan Genshin Impact yang memang membutuhkan grafis tinggi.
Dalam waktu sekitar 20 menitan bodi belakang mulai terasa hangat dan terus bertambah hingga 1 jam. Meski demikian, panas tersebut tidak mengganggu kelancaran saat bermain.
Dari hasil benchmark, skor yang didapat dari Samsung Galaxy M22 terbilang cukup untuk hp di harga 2 jutaan. Untuk lebih jelasnya, berikut hasil benckmarknya :
Baterai
Tipikal Samsung seri M, baterai menjadi salah satu fitur jagoan di Samsung Galaxy M22. Hp ini memang dibekali dengan baterai berkapasitas 5000 mAh yang sekarang juga banyak digunakan hp merk lain.
Untuk menonton video HD 720p di Youtube, dalam waktu 30 menit baterainya turun 4 persen. Dan hanya turun menjadi 6 persen setelah 1 jam kemudian.
Lalu saat bermain game PUBG selama 1 jam, baterainya berkurang sekitar 8-9 persen. Game CODM bermain 30 menit baterai turun 5-6 persen. Dan game Genshin Impact bermain selama 30 menit baterainya turun hingga 8 persen.
Lalu bagaimana dengan pengisian ulang baterainya? Samsung Galaxy M22 sendiri dibekali dengan teknologi fast charging 25W. Meski demikian, dalam paket penjualannya Samsung hanya membawa kepala charger yang masih memiliki fast charging 15W.
Pengecasan selama 60 menit, baterainya terisi 55 persen. Dan dari posisi 0 persen hingga mencapai 100 persen dibutuhkan waktu selama 2 jam 5 menit.
Fitur NFC
Ada hal menarik lain yang cukup menyita perhatian saya. Karena, Samsung sudah menyematkan fitur NFC di Galaxy M22. Fitur yang mungkin jarang ada di hp harga 2 jutaan milik Samsung.
Adanya fitur ini memudahkan saya untuk mengecek sisa saldo kartu eMoney dan eToll sebelum bepergian melalui jalan tol atau juga membayar parkir yang kini mulai menggunakan sistem non cash.
Tidak lagi harus ke atm yang menyediakan layanan emoney atau mendatangi minimarket terdekat. Cukup tempelkan kartu eMoney atau eToll ke bagian belakang Galaxy M22 dan saldo akan muncul dilayar (buka melalui aplikasi).
Kesimpulan
Samsung Galaxy M22 membuat saya tersenyum. Karena akhirnya Samsung memiliki hp harga terjangkau yang memiliki fitur cukup komplit. Ada baterai besar yang bisa menambah kenyamanan saat beraktivitas.
Lalu didukung memori besar yang membuat kinerjanya makin mumpuni untuk menyokong chipset apik dari Mediatek G80. Meski termasuk prosesor lama, namun performa Mediatek G80 masih bisa diandalkan untuk gaming.
Layarnya juga diluar ekspektasi dan mampu menghadirkan tampilan yang memikat. Ditambah adanya fitur NFC makin melengkapi daya tarik dari si Galaxy M22.
