Laptop masih menjadi perangkat yang optimal untuk melakukan banyak kegiatan, seperti bekerja maupun belajar. Namun harganya yang terbilang cukup mahal tidak memungkinkan semua orang bisa memiilikinya.
Sebagai alternatif, perangkat tablet bisa menjadi pilihan. Ukuran layarnya yang lebih besar dari smartphone dan harga yang lebih terjangkau bisa jadi alasan. Pilihan tablet dengan harga terjangkau yang bisa dibeli pun cukup banyak.
Yang terbaru ada Samsung Galaxy Tab A7 Lite. Perangkat ini bisa menjadi opsi yang ideal untuk menemani aktivitas sehari-hari. Mulai dari bekerja atau belajar, menonton film, media sosial hingga game ringan.
Tablet Samsung Galaxy Tab A7 Lite memiliki body ramping dengan bezel tipis lengkap dengan spesifikasi yang bisa diandalkan. Saya pun berkesempatan untuk mencoba kemampuan dari tablet terbaru dari Samsung ini.
Berikut pengalaman saya selama menggunakan Samsung Galaxy Tab A7 Lite.
Unboxing dan Fitur One Hand Operation+
Sebelum menjajal tablet terbaru dari Samsung ini, saya akan membahas apa saja paket pembelian yang ada di dalam box. Samsung Galaxy Tab A7 Lite sendiri hadir dengan box berwarna putih.
Didepannya terdapat tulisan Galaxy Tab berukuran besar dengan image model dari tablet Galaxy Tab A7 Lite. Tulisan ini juga dapat dilihat di bagian sisi kiri.
Saat dibuka, didalamnya berisi unit Galaxy Tab A7 Lite, buku panduan, kabel data type C, kepala charging dan SIM ejector. Sayangnya, Samsung tidak menyediakan soft case transparan. Sebagai gantinya, Samsung menyediakan cover tablet yang bisa dibeli terpisah.
Khusus untuk unit, desain Samsung Galaxy Tab A7 Lite cukup ramping. Hadir dengan ukuran layar yang cukup besar yaitu 8,7 inci, namun bezel yang tipis mengurangi ketebalan bodi dan membuatnya lebih ramping. Bahkan saya hanya menggunakan sebuah sling bag untuk membawa tablet ini kemana pun.
Tidak hanya itu, bentuk yang ramping membuat tablet masih bisa dipegang menggunakan satu tangan. Untuk penggunaan satu tangan, ada fitur One Hand Operation+ yang sangat membantu.
Ini adalah fitur sistem navigasi yang berbasis gestur di dalam One UI yang memungkinkan kita bisa mengontrol tablet hanya dengan satu tangan.
Secara default fitur ini memang belum tersedia tapi bisa diinstal melalui Galaxy Store. Ada banyak aksi yang bisa dikustom dengan menggunakan gestur.
Semua bisa diseting seusai dengan kenyamanan. Misalnya, saya mengkustom tombol back dengan gestur swipe keatas atau melakukan screenshort dengan swipe diagonal kebawah dan sebagainya.
Setidaknya ada 40 fitur yang bisa dikontrol dengan fitur One Hand Operation+. Gestur-gestur ini pun bisa disesuaikan untuk penggunaan tangan kiri atau kanan, termasuk mengatur sudut diagonal gestur.
Sebagai Perangkat Entertainment
Secara umum, yang membedakan smartphone dengan tablet adalah penggunaan layarnya. Dimana layar tablet dibuat dengan ukuran yang lebih besar dari smartphone. Itu sebabnya, banyak yang menggunakan tablet sebagai perangkat untuk menikmati konten multimedia.
Samsung Galaxy Tab A7 Lite sendiri hadir dengan bentang layar 8,7 inci dan resolusi 1340 x 800 (WXGA+). Kelebihan bezel yang tipis juga membuat tampilan layarnya lebih luas, makin menambah kepuasan saat menikmati film favorit.
Meski resolusi layarnya belum FullHD, tapi saya masih bisa merasakan kenyaman menghabiskan berjam-jam menonton sebuah film serial di Netflix.
Keberadaan teknologi Dolby Atmos juga menjadi nilai tambah. Kualitas audio yang dihasilkan dari Dolby Atmos terdengar sangat apik. Tapi untuk merasakan sound Dolby yang lebih maksimal, baiknya menggunakan earphone atau TWS yang saat ini sedang menjamur.
Saya sendiri menggunakan TWS Galaxy Buds Pro yang menjadi bagian dari ecosystem Samsung. Bukan tanpa sebab, karena banyak kelebihan dari ecosystem Samsung yang bisa didapatkan. Salah satunya bisa menggunakan fitur Auto Switch yang memungkinkan audio untuk di-delivery di antara beberapa perangkat.
Fitur ini memungkinkan kita beralih penggunaan Galaxy Buds dari smartphone ke tablet Tab A7 Lite atau sebaliknya. Sebagai contoh, ketika ada panggilan telepon saat saya menonton Youtube di Galaxy A7 Lite, Galaxy Buds Pro akan beralih secara otomatis ke smartphone.
Cukup mengetuknya sekali atau menekan tombol “Panggil” pada layar smartphone. Dan ketika panggilan telepon selesai, koneksi akan beralih kembali secara otomatis ke Tab A7 Lite. Sangat menarik, karena saya tidak harus mengubah koneksi Bluetooth secara manual.
Tapi pastikan fitur Auto Switch ini sudah diaktifkan di kedua perangkat dengan cara buka Settings >> pilih Connections >> Lalu ke Bluetooth. Kemudian pilih earbud di bawah Paired devices.
Selanjutnya, pilih Settings pada earbuds yang terhubung dengan smartphone Galaxy dan Tab A7 Lite. Aktifkan Auto switch to other devices pada kedua perangkat.
Sebagai Pendukung Kerja
Layaknya sebuah smartphone, tablet juga memungkinkan kita melakukan beragam aktivitas. Salah satunya sebagai pendukung kerja. Pengalaman dengan Samsung Galaxy Tab A7 Lite ini boleh dibilang bisa mempermudah saya di beberapa sisi.
Pertama, saya bisa bekerja di mana saja tanpa harus menggendong backpack berukuran besar yang biasa digunakan untuk membawa laptop.
Ukurannya yang compact membuatnya nyaman dibawa kemanapun, cukup menggunakan tas berukuran kecil atau sling bag yang pas dengan ukuran Tab A7 Lite.
Aktivitas bisa dilakukan kapapun dan dimanapun, termasuk ketika sedang berada di MRT maupun busway. Bahkan artikel ini sebagian besar saya tulis menggunakan Samsung Galaxy Tab A7 Lite. Ada dua opsi aplikasi yang bisa digunakan, Samsung Notes dan Microsoft Office yang sudah terinstal didalamnya.
Fitur lain yang juga cukup membantu adalah Copy & Paste yang memungkinkan saya melakukan copy paste dari smartphone ke Galaxy Tab A7 Lite.
Fitur ini cukup membantu, karena saya bisa ’copy’ informasi yang tersimpan di smartphone dan melakukan ‘paste’ di tablet secara langsung tanpa harus mengirimnya lewat email atau aplikasi lainnya.
Untuk bisa menggunakan fitur ini antara smartphone dan tablet berada pada koneksi internet yang sama dan menggunakan akun Samsung yang sama.
Berikut cara menggunakan fitur Copy & Paste di Galaxy Tab A7 Lite, buka Settings >> ketuk Advanced features >> ketuk Switch di dekat “Continue apps on other devices”.
Mengenai koneksi internet, Samsung Galaxy Tab A7 Lite sudah mendukung jaringan seluler (LTE). Dalam paket pembeliannya, Samsung menyediakan bundling 2 kartu XL lengkap dengan harga spesial untuk Paket Akrab XL 63 GB.
Opsi internet lainnya bisa melakukan tethering dari smartphone menggunakan koneksi wifi. Cukup aktifkan fitu Auto Hotspot di perangkat smartphone Samsung dan Tab A7 Lite, dan sudah langsung terhubung ke jaringan itu.
Ada yang menarik disini, karena saya bisa berbagi koneksi internet (tethering) secara otomatis tanpa harus memilih jaringan Wi-Fi, mengisi password dan sebagainya.
Sebagai Pendamping PJJ
Saya juga mencoba menggunakan Samsung Galaxy Tab A7 Lite untuk mendampingi kegiatan belajar anak secara online atau PJJ (Pembelajaran jarak jauh).
Setidaknya ada dua aktivitas yang dilakukan yaitu menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan Google Classroom. Saat menggunakan Zoom, kamera depan yang berkapasitas 2 MP masih mampu menawarkan kualitas yang baik.
Walau tidak terlalu jernih, tapi wajah masih dapat terlihat dengan jelas. Begitu pula kualitas suara yang dihasilkan, materi pelajaran yang diberikan terdengar cukup lantang. Yang cukup membantu adalah ketika beralih menggunakan aplikasi Google Classroom.
Layarnya yang cukup besar terasa cukup nyaman untuk membuka materi pelajaran yang ada. Tulisan terlihat lebih besar dan bisa terbaca dengan jelas. Selain anak bisa menangkap materai yang diajarkan, teks yang besar cukup penting untuk menjaga kesehatan mata anak.
Dan secara umum, Galaxy Tab A7 Lite ini bisa menjadi solusi yang tepat untuk kegiatan belajar mengajar secara online.
Hal lain yang juga menarik dari Galaxy Tab A7 Lite adalah keberadaan fitur Samsung Kids. Fitur ini berisi berbagai konten seru dan mendidik khusus dibuat untuk anak-anak. Tinggal download dan konten-konten ini bisa langsung digunakan.
Di dalamnya fitur parental control dapat diaktifkan untuk mengamankan anak dalam penggunaan perangkat digital dan tidak terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia dan perkembangan mereka. Parental control akan menunjukkan status penggunaan aplikasi secara individual, ataupun daily timer untuk membatasi penggunaan tablet.
Performa dan Kesimpulan
Samsung Galaxy Tab A7 Lite sendiri ditenagai prosesor Mediatek Helio P22T dengan sokongan RAM 3 GB dan ruang penyimpanan 32 GB. Dimana kapasitas penyimpanan bisa diperbesar menggunakan eksternal microSD sampai 1 TB.
Memang bukan spesifikasi yang terbaik, tapi masih bisa diandalkan untuk menemani aktivitas sehari-hari. Setidaknya selama penggunaan untuk beberapa aktivitas diatas, spesifikasi tersebut masih cukup oke.
Beralih dari satu aplikasi ke aplikasi lain cukup lancar meski ada sedikit delay ketika membuka banyak aplikasi secara bersamaan. Masih bisa juga untuk diajak bermain game PUBG dengan setingan grafis balance-medium atau smooth-low.
Dari sisi kamera, sensor dengan kapasitas resolusi yang hanya 8 MP memang terbilang kecil. Tapi untuk hasil foto di kondisi cahaya terang masih cukup oke untuk menyimpan momen.
Hasil foto Tab A7 Lite
Bagaimana dengan baterainya? Samsung Galaxy Tab A7 Lite menanam baterai berkapasitas cukup besar yaitu 5100 mAh. Dari pengalaman saya, saat streaming Netflix menggunakan jaringan Wifi, dalam waktu 1 jam baterainya turun sebesar 12 persen.
Kemudian saat menggunakan Zoom selama 30 menit baterainya berkurang sekitar 5-6 persen. Lalu memutar video HD selama 1 jam di Youtube menghabiskan baterai 11-12 persen.
Untuk mengisi ulang baterainya, Galaxy Tab A7 Lite sudah dibekali port USB Type C dengan charger 7,8 W. Dimana untuk mengisi ulang baterainya dari 0 persen hingga 100 persen membutuhkan waktu hingga 3 jam 35 menit.
Harga Samsung Galaxy Tab A7 Lite sendiri dibanderol Rp 2.499.000 dengan pilihan warna gray dan silver.
