Image via GadgetHacks.com
Google Pixel menjadi smartphone premium yang cukup populer di tahun 2016 lalu. Hal ini terjadi mengingat smartphone ini dibekali spesifikasi premium dan sejumlah fitur eksklusif yang hanya ada di Pixel saja.
Salah satu fitur baru yang dihadirkan Google secara eksklusif untuk seri Pixel ialah Google Assistant. Fitur ini merupakan asisten suara baru untuk sistem Android yang diklaim membantu pengguna dalam mengoperasikan smartphone lebih maksimal. Menariknya, dalam peluncuran LG G6 beberapa waktu lalu, Google juga mengumumkan bahwa fitur Google Assistant akan segera bisa digulirkan ke beberapa perangkat Android lainnya.
Menurut keterangan resmi Google, Fitur Google Assistant akan bisa digunakan pada smartphone Pixel, Google Home, Google Allo dan Android wear. Dimulai pada akhir Februari ini, beberapa ponsel Android yang menggunakan OS Android 6.0 Marshmallow dan Android 7.0 Nougat akan mendapat update baru via OTA untuk Google Play Services yang membawa fitur Google Assistant. Sayangnya, fitur ini baru akan support bahasa Inggris untuk pengguna Amerika, Australia, Kanada dan Australia, serta support bahasa Jerman juga. Kedepannya, Google akan menjanjikan peningkatan support bahasa pada bulan Maret mendatang.
Hingga saat ini belum ada kejelasan apakan benar semua smartphone Android Marshmallow akan bisa menggunakan fitur Google Assistant. Seperti yang diketahui, Google Assistant hanya bisa bekerja pada smartphone dengan Google Play Service terbaru. Artinya, beberapa negara yang belum mendapat update Google Play Services, tentu tidak bisa mendapatkan update yang berisi Google Assistant.
Seperti yang diketahui, layanan perintah suara telah dipopulerkan oleh Apple melalui aplikasi Siri pada tahun 2011 silam. Pelaku industri pun meyakini bahwa fitur jenis ini akan menjadi salah satu cara utama pengguna berinteraksi dengan smartphone miliknya. Google pun mencoba bersaing dengan Apple mengandalkan fitur Google Assistant ini. Mengingat saat ini pengguna sistem Android di dunia telah mencapai 85%. Maka, persaingan pun kini tidak lagi berfokus pada hardware saja, namun pada software.