Foto: Pexels
Pada tahun 2016, Indonesia pernah mendapati sebuah fenomena alam langka yakni Gerhana Matahari Total. Fenomena ini pun langsung menjadi pusat perhatian banyak masyarakat. Bila kamu melewatkan Fenomena tersebut, kamu tidak perlu berkecil hati. Pasalnya, di tahun 2020 ini, Indonesia kembali akan dilewati Gerhana Bulan Penumbra.
Gerhana bulan akan terjadi saat bulan terbit di ufuk timur, kemudian mencapai puncaknya pada dini hari. Gerhana bulan Penumbra sendiri terjadi karena terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga cahaya matahari tidak semua sampai ke bulan. Berikut jadwal Gerhana Bulan Penumbra yang dilansir dari CNN.
Gerhana Mulai
- UT (5 Juni): 17.45.52
- WIB (6 Juni): 00.45.52
- WITA (6 Juni): 01.45.52
- WIT (6 Juni): 02.45.52
Puncak Gerhana
- UT (5 Juni): 19.25.05
- WIB (6 Juni): 02.25.05
- WITA (6 Juni): 03.25.05
- WIT (6 Juni): 04.25.05
Gerhana Berakhir
- UT (5 Juni): 21.04.09
- WIB (6 Juni): 04.04.09
- WITA (6 Juni): 05.04.09
- WIT (6 Juni): 06.04.09
Tips Memotret Gerhana Bulan Penumbra
Nah, bagi kamu pecinta fotografi, kamu bisa memanfaatkan momen gerhana bulan ini dengan baik. Kamu bisa mengabadikan gambar gerhana bulan dengan lebih leluasa berbeda saat memotret gerhana matahari. Walaupun demikian tetap saja dibutuhkan teknik dan tips khusus agar hasil memotret bulan tampak jelas.
Untuk memulai memotret bulan, kamu bisa menggunakan tripod untuk menghindari hasil gambar yang blur. Setelah itu, bila kamu menggunakan DSLR, kamu bisa mengunakan lensa panjang 200 mm atau lebih panjang lebih baik, untuk mendapatkan hasil foto bulan yang jelas.
Bila kamu memotret bulan menggunakan kamera smartphone, kamu harus memperhatikan beberapa hal agar bulan tampak maksimal dan tidak terlalu kecil. Hal ini wajar mengingat sensor dalam kamera smartphone berbeda dengan kamera DSLR. Kalau bisa, kamu juga menggunakan lensa tambahan agar hasil foto bulan bisa terlihat lebih besar dan jelas.
Sebaiknya, atur kamera atau smartphone yang kamu gunakan memotret bulan ke mode manual. Kamu bisa mengatur ISO ke angka rendah 80 atau 100. Apabila, kamera kamu memiliki mode Infinity, kamu bisa menggunakannya. Bila tidak, mode autofocus biasa juga sudah mumpuni.
Bila kamu tidak menggunakan tripod, kamu bisa atur ISO ke 400 atau lebih untuk mendapatkan eksposur lebih pendek tanpa membuat gambar terlalu gelap. Ingat ISO yang tinggi bisa menyebabkan noise yang tinggi pula, maka jangan memakai ISO terlalu tinggi.
Kamu juga bisa mengambil banyak jepretan sekaligus saat memotret gerhana bulan. Pasalnya, ini untuk mencari hasil terbaik. Memotret dengan eksposur berbeda – beda akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan foto terbaik.
Bila bulan telah mendekati gerhana penuh, kamu bisa memotret dengan ISO paling rendah 100 dan eksposur 1/100 detik. Secara berkala kamu bisa tingkatkan eksposure untuk menemukan foto terbaik.
Terakhir, dalam memotret bulan atau gerhana bulan, kamu bisa memasukkan unsur lain seperti latar bangunan atau pepohonan. Selamat memotret Gerhana Bulan!