Tanggal 9 Maret menandai musim gerhana matahari yang akan terjadi selama 2016. Selain itu, ada banyak peristiwa astronomi lain yang bisa kamu saksikan sepanjang tahun ini. Dilansir situs National Georaphic dan LangitSelatan, inilah daftar peristiwa astronomi yang akan terjadi selama tahun 2016 ini.
Gerhana
Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016
Besok akan terjadi peristiwa besar yang dinantikan oleh seluruh astronomi di dunia. Pada tanggal 9 Maret 2016, masyarakat Indonesia akan melihat Gerhana Matahari Total yang akan melintasi beberapa daerah Indonesia dan berakhir di Samudera Pasifik.
Gerhana Bulan Penumbra 23 Maret 2016
Dua minggu setelahnya, kamu bisa kembali menikmati gerhana, yaitu gerhana bulan penumbra yang terjadi saat bulan melintasi penumbra bumi. Saat peristiwa ini terjadi, bulan akan tampak sedikit gelap. Sementara itu, seluruh bagian Indonesia dapat menyaksikannya, khusus untuk wilayah Indonesia Barat dan Tengah yang bisa melihat saat kondisi gerhana sudah terbit.
Gerhana Matahari Cincin 1 September 2016
Di tanggal 1 September 2016, peristiwa gerhana matahari cincin akan terjadi. Nantinya, kamu bisa melihat cincin api yang tampak di langit ketika bulan melintas di depan matahari. Gerhana matahari cincin bisa dinikmati oleh masyarakat Afrika, sebagian masyarakat Arab Saudi, sebagian masyarakat Australia dan sebagian masyarakat Indonesia.
Gerhana Bulan Penumbra 17 September 2016
Di tanggal 17 pada bulan yang sama, gerhana bulan penumbra kedua akan terjadi. Nantinya, seluruh masyarakat Indonesia dapat melihatnya dari awal, kecuali warga Papua yang bisa melihat gerhana yang sudah terjadi saat bulan terbit.
Oposisi, Transit & Konjungsi
Oposisi Jupiter 8 Maret 2016
Hari ini akan terjadi peristiwa dimana planet terbesar di tata surya, Jupiter, akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi. Para pengamat pun dapat menikmati kehadiran Jupiter sepanjang malam beserta satelit pengiringnya, membuat Bumi akan sangat terang saat malam hari.
Transit Merkurius 9 Mei 2016
Dua bulan setelahnya, Merkurius akan melintas di depan matahari, mirip seperti peristiwa Venus saat tahun 2012. Nantinya, kamu dapat melihat kehadiran Meskurius memakai teleskop yang sudah dilengkapi filter Matahari, namun sayang hal ini tidak berlaku untuk masyarakat Indonesia karena terjadi saat Matahari sudah terbenam.
Oposisi Mars 22 Mei 2016
Masih di bulan yang sama, kita dapat menikmati Mars yang jaraknya sangat dekat dengan bumi. Akan tetapi, kamu jangan mempercayai isu mengenai dua bulan yang muncul di langit, seperti isu yang beredar saat oposisi Mars pada tahun 2003 lalu.
Oposisi Saturnus 3 Juni 2016
Pada tanggal 3 Juni 2016, planet Saturnus akan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi. Untuk itu, kamu jangan melewatkannya karena Saturnus akan tampak terang ketimbang waktu lainnya dan bisa dinikmati sepanjang malam dengan memakai teleskop.
Konjungsi Jupiter dan Venus 28 Agustus 2016
Sementara itu, planet Jupiter dan Venus akan berada di posisi terdekatnya pada tanggal 28 Agustus mendatang, tampak berpapasan di langit malam, hanya terpisah 0,1 derajat. Nantinya, kamu dapat menikmati peristiwa ini saat senja setelah matahari terbenam.
Oposisi Neptunus 2 September 2016
Planet es biru, Neptunus, akan berada di posisi terdekat dengan Bumi pada tanggal 2 September mendatang. Akan tetapi, Neptunus nantinya hanya berupa objek titik biru saat dilihat dari teleskop.
Oposisi Uranus 15 Oktober 2016
Di bulan selanjutnya, giliran planet Uranus yang akan berada di posisi terdekatnya dengan Bumi. Planet ini akan tampak unik sebagai titik berwarna biru kehijauan saat dilihat melalui teleskop.
Ekuinoks dan Solstis
Ekuinoks 20 Maret 2016
Di tanggal 20 bulan ini, matahari akan berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Hal ini akan membuat siang menjadi lama seperti layaknya malam, 12 jam. Bagi masyarakat yang ada di bagian utara bumi, tanggal 20 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi sedangkan di belahan Bumi Selatan menandai awal musim gugur.
Solstice 21 Juni 2016
Pada peristiwa ini, penduduk di belahan bumi selatan akan merasakan malam terpanjang dan masyarakat di belahan bumi utara akan merasakan siang terpanjang. Hal ini karena belahan bumi utara akan merasakan titik balik musim panas dan titik balik musim dingin bagi masyarakat di belahan bumi selatan.
Ekuinoks 22 September 2016
Bagi masyarakat di belahan bumi utara, 22 September akan menjadi titik balik musim gugur. Sementara untuk masyarakat yang tinggal di belahan bumi selatan, mereka akan merasakan vernal ekuinoks musim semi yang menandai awal dari musim tersebut.
Solstice – 22 Desember
Pada tanggal 22 Desember 2016, titik balik musim dingin berlaku bagi masyarakat di belahan bumi utara, sedangkan titik balik musim panas akan dirasakan bagi penduduk di bumi belahan selatan.
Hujan Meteor
Hujan Meteor Quadrantid 4 Januari 2016
Di bulan Januari lalu, lintasan meteor Quadrantid mencapai puncaknya. Hasilnya, di tanggal tersebut masyarakat melihat peristiwa tersebut pada pukul 15.00 WIB dan disaksikan datang dari rasi Bootes.
Hujan Meteor Lyrid 22 April 2016
Di tanggal 22 April mendatang, hujan meteor yang didatangkan dari debu ekor komet Thatcher C/1861 G1 akan mencapai puncaknya. Akan tetapi, hujan meteor yang akan datang dari rasi Lyra ini akan sulit diamati karena bulan sedang dalam fase purnama, membuat malam menjadi sangat terang.
Kendati demikian, kamu dapat mengamatinya dengan mencari lokasi yang minim polusi cahaya, dapat dilakukan dari tengah malam sampai dengan sebelum fajar, setelah Lyra terbit pada jam 10 malam.
Hujan Meteor Eta Aquarid 6 Mei 2016
Pada tanggal 6 Mei dini hari mendatang, hujan meteor Eta Aquarid akan mencapai puncaknya, dimana ia mulai terjadi pada tanggal 19 Maret sampai 28 April. Saat peristiwa ini, kamu dapat menikmatinya dengan indah karena langit akan tanpa bulan karena dalam fase bulan baru. Hujan meteor yang berasal dari sisa komet Halley dan tampak dari rasi Aquarius ini bisa diamati setelah rasi Aquarius terbit tengah malam sampai menjelang fajar.
Hujan Meteor Aquarid Selatan 30 Juli 2016
Hujan meteor Delta Aquarid dimulai pada tanggal 12 Juli sampai 23 Agustus 2016, mencapai puncaknya pada tanggal 30 Juli 2016 dengan lintasan 16 meteor per jam. Hujan meteor ini akan tampak dari rasi Aquarius dan berasal dari sisi debu komet Marsden and Kracht.
Hujan Meteor Perseid 12 Agustus 2016
Hujan meteor Perseid dari debu komet Swift-Tuttle akan mencapai puncak pada tanggal 12 Agustus 2016 mendatang. Diperkirakan, akan terdapat 150 meteor yang melintas setiap jam pada malam hari, tampak datang dari rasi Perseus. Pada peristiwa ini, pengamatan setelah bulan terbenam adalah waktu yang pas.
Hujan Meteor Draconid 8 Oktober 2016
Hujan meteor Draconid akan tampak datang dari rasi Draco, mencapai puncak pada tanggal 8 Oktober dengan laju 10 meteor per jam. Hujan meteor Draconid berasal dari sisa debu komet 21P Giacobini-Zinner dan bisa dinikmati mulai dari matahari terbenam sampai rasi Draco terbenam di jam 9 malam.
Hujan Meteor Orionid 21 Oktober 2016
Sementara itu, kamu pun dapat menikmati hujan meteor Orionid yang mencapai puncak di tanggal 21 Oktober. Hujan meteor ini tampak datang dari rasi Waluku dengan puncak kehadiran 15 sampai 20 meteor di langit malam.
Hujan Meteor Taurid Selatan 5 November 2016
Hujan meteor Taurid datang dari debu Asteroid 2004 TG10 dan sisa debu Komet 2P Encke, tampak dari rasi Taurus dan mencapai puncak di tanggal 5 November mendatang. Hujan yang tampak datang dari rasi Taurus ini dapat dinikmati setelah matahari terbenam dan bulan yang sedang terbit dalam fase sabit akan membuatnya dapat terlihat tanpa masalah.
Hujan Meteor Taurid Utara 12 November 2016
Di tanggal 12 bulan yang sama, hujan meteor Taurid Utara mencapai puncak, menghiasi langit malam dengan 7 meteor per jam. Hujan meteor Taurid Selatan tampak datang dari rasi Taurus, dapat diamati dalam waktu terbaik yaitu setelah Bulan terbenam sampai menjelang fajar.
Hujan Meteor Leonid 17 November 2016
Masih di bulan yang sama, tepatnya tanggal 17 November, hujan meteor Leonid akan terjadi dengan 15 meteor per jam saat puncaknya tersebut. Hujan meteor Leonid datang dari sisa debu komet Tempel Tuttle dan tampak dari rasi Leo. Rasi Leo sendiri terbit tengah malam dan bulan dalam kondisi cembung besar.
Hujan Meteor Geminid 14 Desember 2016
Di tanggal 14 Desember 2015, hujan meteor Leonid akan mencapai puncaknya, berpotensi dapat menghadirkan 120 meteor per jam. Akan tetapi, saat itu bertepatan dengan bulan purnama dan menghalangi para pemburu meteor untuk melihatnya.
Pecinta astronomi, jangan lewatkan peristiwa astronomi yang akan terjadi selama tahun 2016 ini. Waktu terdekat adalah Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada esok hari!