Cisco, pemimpin global dalam teknologi jaringan dan keamanan, bersama Indosat mengumumkan kerja sama strategis untuk meningkatkan pertahanan siber bagi bisnis di Indonesia. Langkah ini merespons meningkatnya kompleksitas risiko digital, terutama bagi perusahaan yang beroperasi di lingkungan hybrid dan multi-cloud.
Di tengah pesatnya digitalisasi, menjaga keamanan data dan sistem menjadi prioritas utama bisnis. Adopsi kecerdasan buatan (AI) turut menambah tantangan baru dalam menjaga stabilitas infrastruktur digital. Berdasarkan Cisco’s 2024 Cybersecurity Readiness Index, hanya 12% perusahaan di Indonesia memiliki kesiapan tinggi dalam menghadapi potensi serangan, menegaskan urgensi peningkatan sistem keamanan di seluruh sektor.
Melalui anak usahanya, Lintasarta, Indosat dan Cisco menghadirkan strategi go-to-market yang menggabungkan keunggulan Cisco dalam jaringan dan keamanan dengan pemahaman mendalam Indosat terhadap kebutuhan digital nasional. Kolaborasi ini menyediakan solusi keamanan siber yang adaptif dan relevan dengan dinamika industri saat ini.
Sebagai bagian dari strategi ini, Indosat dan Cisco menawarkan layanan komprehensif yang mencakup:
- Firewall dan Secure Service Edge (SSE) untuk perlindungan jaringan.
- Extended Detection and Response (XDR) untuk pemantauan ancaman secara real-time.
- Multi-Factor Authentication (MFA) untuk meningkatkan keamanan akses.
- Splunk untuk analisis data dan deteksi ancaman lebih dini.
Solusi ini membantu bisnis mengantisipasi ancaman siber, merespons serangan dengan cepat, serta mengoptimalkan strategi keamanan sesuai kebutuhan.
Penguatan Ekosistem Keamanan Siber
Indosat dan Cisco juga berkomitmen menghadirkan experience center, ruang interaktif bagi pelanggan untuk mengeksplorasi berbagai penerapan solusi digital guna meningkatkan efisiensi dan ketahanan bisnis.
Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan,“Keamanan siber adalah fondasi utama dalam membangun ekosistem digital yang terpercaya. Kolaborasi kami dengan Cisco menghadirkan solusi keamanan cerdas untuk melindungi sektor bisnis dari ancaman siber yang semakin kompleks.”
Selain memperkuat sistem keamanan, kerja sama ini juga menyoroti tantangan besar dalam ketersediaan talenta siber di Indonesia. Berdasarkan Cisco’s Cybersecurity Readiness Index:
- 97% perusahaan mengakui kekurangan tenaga ahli sebagai hambatan utama.
- 59% perusahaan masih memiliki lebih dari 10 posisi keamanan siber yang belum terisi.
Menjawab tantangan ini, Cisco Networking Academy telah melatih lebih dari 520.000 pelajar di Indonesia sejak peluncurannya, memberikan pelatihan keamanan siber dengan fasilitas dan instruktur berpengalaman.
Dave West, President Asia Pacific, Japan, and Greater China, Cisco, menambahkan,“Kemitraan ini memiliki peran krusial dalam membangun infrastruktur keamanan siber yang tangguh. Kolaborasi ini tidak hanya merevolusi lanskap keamanan siber nasional tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di era digital.”
Kolaborasi strategis antara Indosat dan Cisco merupakan bukti nyata komitmen kedua perusahaan dalam mendukung transformasi digital Indonesia. Dengan mengintegrasikan keamanan siber dan AI, kerja sama ini membantu industri memperkuat sistem pertahanan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional. Dalam era digital yang semakin dinamis, keamanan siber menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan bisnis.