Foto: Protergo
Menyambut tahun 2023, Protergo, perusahaan keamanan siber dengan blue team dan read team di Indonesia, memperlihatkan perkembangan yang signifikan dalam komitmennya untuk memperkuat sistem keamanan siber dengan memaksimalkan talenta lokal.
Berdasarkan data yang dirilis oleh tim internal Protergo, layanan keamanan siber mereka telah digunakan oleh lebih dari 100 klien korporat lintas bisnis, melalui 4 produk unggulan yang melindungi siber secara holistik yaitu:
- X-Force - Next Gen SOC – untuk memantau sumber daya internal perusahaan.
- Radar - Next Gen SOC – untuk memantau sumber daya eksternal perusahaan.
- Sentinel - Next Gen Antivirus untuk 0-days, APT, dan perlindungan seluler.
- Black - Pengujian Penetrasi Otomatis dengan simulasi tim merah/hitam dunia nyata.
Marco Cioffi selaku Co-Founder PT Protergo Siber Sekuriti, mengungkapkan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung Protergo, dan menyebutkan bahwa dalam 3 tahun terakhir ini, Protergo telah mengembangkan lebih dari 150 telenta lokal dalam membangun keamanan siber.
Tahun ini, Protergo telah mengantongi sertifikat CREST, yaitu sebuah akreditasi yang menetapkan standar profesional untuk pengujian penetrasi. Sertifikasi CREST diakui di seluruh dunia oleh industri jasa profesional dan pembeli sebagai indikasi terbaik dari pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi.
Berdasarkan laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kemanan siber masih menjadi masalah di Indonesia, dengan lebih dari 108 juta serangan siber yang terjadi dalam kurun waktu 1 Januari hingga 7 September 2022.
Saat membuka sesi ketiga KTT G20 di Bali November lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan potensi kerugian kejahatan dunia maya terhadap ekonomi dunia bisa mencapai US$ 5 triliun atau Rp 78.096 triliun (asumsi kurs Rp 15.615 per dolar AS) pada 2024 mendatang.
Protergo mengklaim telah berhasil mendeteksi dan memblokir lebih dari 100.000 serangan siber di sepanjang tahun 2022. Tidak hanya itu, serangan virus di perangkat smartphone juga meningkat secara dramatis dalam 6 bulan terakhir, dan Protergo saat ini mendeteksi dan telah memblokir hingga 15.000 serangan per hari.
Marco berharap, perusahaannya dapat berkembang dengan lebih luas, untuk memberikan pelayanan sistem pertahanan siber yang lebih kuat, sekalihgus memberikan perlindungan maksimal.