Dipublish pada Rabu, 24 Jan 2024 | 15:22

DBS Foundation Coding Camp 2024 Buka Kelas Coding Gratis Untuk Masyarakat

dbs foundation coding camp 2024Foto: DBS Indonesia

Bank DBS Indonesia mengawali tahun ini dengan membuka program DBS Foundation Coding Camp 2024 yang bertujuan untuk memberikan beasiswa pelatihan coding untuk meningkatkan kompetensi masyarakat Indonesia di bidang teknologi informasi.

Peresmian program ini dihadiri oleh Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, Director of Technology & Operations PT Bank DBS Indonesia Sujatno Polina, Founder & CEO Dicoding Narenda Wicaksono, serta para peserta yang telah lulus DBS Foundation Coding Camp 2023.

Latar belakang program ini merujuk pada data Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2022 yang menyebutkan bahwa sumber daya manusia yang dibutuhkan pada sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia pada tahun 2025 diprediksi mencapai hampir dua juta orang. 

Menurut Mona Monika, sejak diluncurkan pada 2023, program ini berhasil merangkul 52.390 peserta atau 51 persen dari target yang ditetapkan, yakni 102.000 peserta dalam dua tahun.

Mona Monika optimis bahwa kurikulum yang disusun para pakar, relevan dengan kebutuhan industri, sehingga program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan melahirkan generasi baru programmer andal.

Di tahun 2024, DBS Foundation Coding Camp terbuka untuk dua jenis kelas tanpa biaya di level basic dan beginner. Setelah menyelesaikan kedua level tersebut, peserta dapat mengikuti tahap selanjutnya, yakni level intermediate dan expert dengan persyaratan tertentu. 

Para peserta dapat memilih satu pilihan pembelajaran, yaitu Front-End Web Developer atau Machine Learning. Registrasi untuk DBS Foundation Coding Camp 2024 akan dibuka mulai di tanggal 23 Januari hingga 31 Mei 2024 melalui go.dbs.com/dbsfcodingcamp.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank DBS Indonesia dari program yang sama tahun lalu, DBS Foundation Coding Camp 2023 berhasil mengimplementasikan dampak positifnya secara luas pada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ragam latar belakang peserta, mulai dari tenaga didik (4,6 persen), pelajar (54,1 persen), hingga masyarakat umum (41,3 persen).

Program ini telah menjangkau lebih dari 4.000 peserta yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, dengan distribusi beasiswa basic dan beginner kepada seluruh pendaftar yang tidak hanya memberikan peluang belajar, tetapi juga mendorong inklusivitas dalam memajukan literasi digital di masyarakat luas.

Kemudian, dengan memberikan beasiswa tingkat intermediate kepada 1.113 peserta, serta beasiswa tingkat expert kepada 589 peserta, program ini memberikan insentif nyata bagi peserta yang konsisten meningkatkan keterampilan teknologi mereka.

Share :
Restu Aji Siswanto

Restu Aji Siswanto

Content Writer

1144 Posts

Gemar mengikuti perkembangan teknologi gawai, baik yang rilis di Indonesia maupun yang tidak masuk pasar lokal. Ketertarikan pada teknologi dan gawai menjadi motivasi untuk terus memberikan informasi, rekomendasi, dan tips berbelanja seakurat mungkin, melalui artikel dan ulasan produk.

ARTIKEL TERKAIT