Harddisk merupakan media penyimpanan utama yang terdapat pada PC desktop, laptop, konsol gim bahkan computer server. Komponen penting ini juga bisa menyimpan data sekunder. Sayangnya, harddisk juga cukup rapuh, sehingga mudah rusak bila terguncang atau saat pemakaiannya tidak benar.
Umumnya, kerusakan harddisk diakibatkan oleh kesalahan pemakaian atau karena umur harddisk yang sudah lama. Akibatnya bisa berdampak serius, seperti data yang hilang atau tidak dapat diakses.
Sebagai langkah pencegahan, terdapat gejala-gejala potensial kerusakan harddisk yang bisa dikenali. Berikut beberapa informasi terkait apa yang menjadi penyebab kerusakan pada harddisk, termasuk cara untuk mencegah dan memperbaikinya.
Penyebab Harddisk Rusak
Foto: Pexels
Seperti yang disebutkan diatas, kerusakan harddisk dapat diakibatkan oleh beberapa hal, mulai dari terlalu seringnya laptop mengalami guncangan keras, atau karena pemakaian laptop dan desktop PC yang tidak benar.
Dalam artikel ini, kami menjabarkan berbagai kebiasaan dan jenis-jenis kerusakan apa saja yang umumnya terjadi pada harddisk.
1. Pemakaian Berlebih
Komputer atau laptop yang dipakai secara berlebihan dalam waktu lama bisa membuat komponen yang ada di dalamnya cepat rusak, termasuk harddisk. Sebaiknya, berikan waktu istirahat pada perangkat yang Anda pakai, setidaknya sampai suhu dingin dan stabil.
Sementara jika Anda memakai komputer server yang memang harus terus dinyalakan, lakukan pemeriksaan dan perawatan rutin dengan prosedur khusus untuk hindari kerusakan.
2. Overheat
Harddisk bersifat mudah panas. Tentunya, panas berlebihan pada perangkat yang Anda pakai mempengaruhi performa kerusakan harddisk.
Semakin lama Anda memakai perangkat dalam keadaan overheat, maka harddisk pun akan semakin cepat rusak. Dalam hal ini, ada baiknya Anda menambahkan kipas pendingin khusus harddisk untuk mencegah kerusakan karena panas berlebih.
3. Terjatuh atau Terbentur
Harddisk merupakan komponen hardware yang berisikan disc/cakram. Benda tersebut memiliki sifat sensitif jika terjatuh atau terbentur karena berpotensi mengalami kerusakan.
Oleh sebab itu, ada baiknya untuk selalu berhati-hati saat memindahkan perangkat supaya tidak terjatuh atau terbentur. Solusi lainnya, Anda bisa menggunakan tas laptop khusus saat bepergian agar terhindar dari benturan.
4. Instalasi Berlebihan
Instalasi software atau sistem operasi yang berlebihan juga berpotensi mendatangkan kerusakan pada harddisk. Alasannya, karena harddisk akan bekerja ekstra saat Anda melakukan banyak instalasi, bahkan cakram akan berputar lebih cepat jika Anda dengarkan secara seksama.
Selain itu, penggunaan software dengan sumber daya besar akan membuat harddisk cepat panas. Disarankan, silahkan non-akfikan software yang tidak Anda pakai untuk meminimalisir beban kerja harddisk
5. Listrik Tidak Stabil
Listrik yang tidak stabil akan mempengaruhi kemampuan putaran harddisk. Kecepatan putaran tidak stabil dari harddisk ini akan sebabkan kerusakan seperti bad sector, sehingga Anda dituntut untuk mengetahui daya listrik terlebih dahulu sebelum menghubungkannya dengan perangkat.
Saat ini, sejumlah PC desktop sudah dilengkapi dengan stabilizer untuk menstabilkan pasokan listrik. Salah satunya adalah Uninteruptible Power Supply (UPS) yang berfungsi layaknya baterai, dimana saat pasokan listrik tidak stabil, ia akan menanganinya melalui power yang sudah tersimpan sehingga harddisk tetap aman.
6. Laptop Mati Seketika
Saat laptop Anda tidak menerima respon, banyak pengguna yang mematikan laptop secara paksa dengan menekan tombol power.
Akibatnya, force shut down tersebut bisa sebabkan kerusakan harddisk karena cakram yang asalnya berputar cepat akan berhenti secara langsung. Saat laptop atau PC mengalami hang, ada baiknya untuk tidak mematikannya secara tiba-tiba.
7. Kerusakan harddisk Karena Umum Pemakaian
Kerusakan karena usia harddisk juga sering ditemui. Hal ini sangatlah wajar karena setiap komponen elektronik memiliki batas usia, termasuk harddisk. Namun, Anda dapat melakukan serangkaian perawatan agar harddisk memiliki masa pakai yang panjang sekaligus awet.
Gejala Harddisk Rusak
Foto: Pexels
Biasanya, harddisk tidak akan rusak secara tiba-tiba. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, dan gejalanya bisa dikenali. Bila mengetahui gejala kerusakan sejak dini, maka Anda akan lebih mudah untuk melakukan langkah perbaikan, sebelum kerusakan total terjadi.
Nah, bagaimana cara mengenali harddisk yang akan rusak? Berikut gelaja-gejalanya.
1. Menimbulkan Suara Berisik
Saat harddisk tiba-tiba berisik dan mengeluarkan bunyi aneh, Anda harus waspada karena hal ini merupakan salah satu gejala kerusakan harddisk.
Bunyi mengganggu yang dikeluarkan harddisk tersebut karena adanya beban kerja terlalu keras, namun proses transfer file dari laptop atau PC tidak diterima oleh harddisk karena adanya error.
2. Proses Loading Lama
Saat harddisk mengalami proses loading yang lama namun blink lampu LED harddisk menunjukan bahwa perangkat tersebut tengah bekerja juga merupakan salah satu gejala adanya kerusakan.
Hal ini bisa disebabkan karena adanya komponen di dalam harddisk yang mengalami error sehingga tidak bisa membaca data.
3. Harddisk Sulit di Format
Gejala lainnya ditunjukkan saat Anda melakukan format data namun harddisk tidak bisa melakukannya. Saat seperti ini, Anda biasanya akan mendapatkan pesan error dikarenakan harddisk gagal melakukan scanning semua file sehingga proses format tidak berjalan sempurna.
4. Harddisk Mengeluarkan Kode Aneh
Saat startup, munculnya kode-kode aneh seperti hieroglyph, ares, ceres, hertus, atau ASCII menunjukkan bahwa harddisk yang Anda gunakan mengalami kerusakan.
Penyebabnya, harddisk tidak dapat melakukan booting dan tidak dapat melakukan self check sehingga kode-kode ini akan muncul pada layar perangkat.
5. Perangkat Restart Sendiri
Harddisk yang mengalami panas berlebih akan membuat komputer sering mengalami restart secara sendirinya atau mengeluarkan peringatan error sehingga meminta Anda untuk menghidupkan ulang perangkat laptop atau komputer.
Hal ini dikarenakan panas berlebih pada harddisk mengganggu kinerja chipset dan arus informasi pada kabel SATA atau IDE.
6. Tidak Bisa Copy dan Reading File
Jika Anda melakukan aktivitas seperti copy atau membaca file dari harddisk namun muncul notifikasi error reading file, perlu diwaspadai bahwa harddisk tersebut mengalami kerusakan.
7. Muncul Marking Pada Monitor
Saat anda menemukan garis-garis putus pada monitor, hal ini bisa disebabkan bad shadow pada harddisk karena kerja platter dan keping magnetik harddisk yang bekerja terlalu cepat dan menimbulkan panas berlebih.
Selain itu, perhatikan pula apakah Anda mencium bau gosong pada platter sehingga kerusakan bisa terjadi.
8. Harddisk Hilang di Sistem
Gejala lainnya terjadi lainnya ditunjukkan saat terjadi kegagalan booting karena harddisk tidak terdeteksi oleh BIOS namun akan muncul kembali pada waktu tertentu setelah Anda melakukan restart.
Jika Anda menemukan gejala ini, Anda perlu waspada karena harddisk yang dipakai sudah mulai rusak.
9. Munculnya Blue Screen of Death (BSoD)
Saat booting, muncul tampilan warna biru kosong pada layar dan mengeluarkan bunyi seperti error. Hal tersebut menandakan adanya kerusakan yang terjadi pada software harddisk karena tampilan ini sebenarnya menunjukan letak kerusakan harddisk sehingga Anda lebih mudah untuk mengetahuinya.
10. File Tiba-tiba Hilang
File berjumlah banyak yang tiba-tiba hilang pada perangkat Anda mengindikasikan bahwa harddisk yang digunakan mengalami kerusakan.
11. Mengeluarkan Cahaya Namun Tidak Blinking
Jika LED pada harddisk menyala, hal ini menandakan harddisk terdeteksi. Namun, jika cahaya yang dikeluarkan tidak mengeluarkan blinking, hal ini bisa mengindikasikan terjadinya kerusakan. Salah satu penyebabnya adalah file yang dibaca harddisk mengalami kerusakan dan menyebabkan harddisk terpaku pada satu file tersebut.
12. Harddisk Cepat Panas dalam Pemakaian Normal
Overheat memang menjadi permasalahan utama hampir semua perangkat komputer termasuk harddisk. Namun, jika Anda menemukan harddisk yang sangat panas saat dalam pemakaian normal, Anda harus waspada karena kerusakan pada harddisk bisa saja terjadi.
Masalah ini bisa disebabkan oleh chip konduktor yang mengalami pemuaian melebihi batas ukuran sehingga mengganggu suhu harddisk yang menyebabkan perangkat menjadi lambat.
Jenis Kerusakan dan Cara Perbaiki Harddisk Rusak
1. Bad Sector
Kerusakan harddisk berupa bad sector dapat disebabkan disebabkan dua hal, karena kerusakan fisik atau software. Tegangan listrik yang tidak stabil, seringnya aliran listrik mati secara mendadak, serta mematikan paksa komputer atau pemakaian komputer yang terlalu lama bisa mengakibatkan kerusakan fisik pada harddisk.
Sementara itu, kerusakan software bisa disebabkan karena adanya kesalahan saat mengoperasikan komputer dan laptop, atau terserang virus.
Untuk mengatasi bad sector pada harddisk, cara termudah bisa menggunakan sejumlah software. Pertama, Anda bisa mendeteksi gejala kerusakan dini pada harddisk menggunakan software Bad Sector Repair yang secara otomatis akan melakukan perbaikan sedemikian rupa supaya harddisk bisa bekerja normal.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan Disk Defragmenter. Anda bisa mencari program Disk Defragmenter pada laptop atau komputer Anda dan menggunakannya secara rutin untuk memperbaiki boot sector harddisk dan memperbaiki jika terdapat error program.
Selain itu, Disk Defragmenter bisa mengatur seluruh file dan data pada harddisk menjadi berurutan, mengurangi kinerja perputaran disk di dalam harddisk sehingga lebih awet, terhindar dari kemungkinan corrupt pada file penting, membuat proses pembacaan data lebih cepat dan meningkatkan performa laptop atau komputer Anda secara keseluruhan.
Untuk perbaikan bad sector, Anda pun bisa memandfaatkan software Drive Low Level Format Tool untuk mengembalikan harddisk ke pengaturan pabrik seperti sewaktu Anda pertama kali membelinya. Untuk proses ini, Anda tetap harus melakukan backup supaya file penting tidak hilang.
Cara lainnya bisa juga menggunakan software bernama Software recovery yang bisa mengembalikan seluruh data pada harddisk yang sebelumnya hilang, terhapus, terformat, dan lainnya.
2. Harddisk Cepat Panas
Jika harddisk Anda mengalami overheat walaupun sedang dipakai dalam keadaan wajar, langkah pertama yang wajib Anda lakukan adalah mendeteksi suhu harddisk dengan bantuan aplikasi seperti Crystal Disk Info.
Jika aplikasi tersebut menunjukkan bahwa suhu harddisk tidak wajar (overheat), maka Anda wajib melakukan sejumlah langkah seperti menambahkan kipas tambahan pada harddisk, membersihkan harddisk dengan mencabut terlebih dulu.
Setelah itu, lakukan pemeriksaan sirkulasi udara di tempat harddisk dan mengaturnya supaya layak dengan baut yang dipasang rapi. Lalu, Anda juga bisa mengganti lapisan elemen alumunium dengan yang baru.
Selanjutnya, tempatkan PC atau laptop pada tempat yang lebih sejuk dan tidak lembab, jaga sirkulasi udara pada ruangan, dan tidak menggunakan memory atau RAM secara berlebihan diluar batasan penggunaan memory pada spesifikasi mainboard.
3. Harddisk Tidak Terbaca
Jika kerusakan harddisk menyebabkannya tidak terbaca oleh BIOS (Basic Input Output System), maka Anda harus melakukan sejumlah langkah seperti:
- Merubah pengaturan BIOS dan mengatur harddisk ke posisi on.
- Mengecek arus listrik pada kabel harddisk karena pemasangan yang tidak sesuai bisa menyebabkan harddisk tidak terbaca.
- Lihat piringan harddisk, jika tidak berputar karena aliran listrik tidak mendukung maka Anda bisa menukar kabel power
- Cek pemasangan jumper karena jika tidak sesuai maka harddisk akan mengalami kesalahan dan tidak dapat terdeteksi.
Sementara itu, harddisk yang tidak bisa melakukan aktivitas seperti copy atau read file, dan mengeluarkan error reading file, bisa disebabkan oleh cache harddisk yang mengalami error.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan proses disk defragment sebagai langkah awal untuk memastikan bahwa harddisk dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, permasalahan tersebut bisa juga karena penggunaan kabel SATA atau IDE yang terganggu. Anda bisa mencabut dan memasang kembali kabel SATA atau IDE pada komputer dalam keadaan mati, memindahkan kabel SATA atau IDE ke slot lain, atau mengganti kabel tersebut.
Melalui tips di atas, diharapkan Anda bisa mencegah harddisk supaya tidak cepat rusak. Tentunya, bisa menangani kerusakan software maupun hardware secara mandiri akan sangat bermanfaat untuk menyelamatkan data-data penting Anda supaya tidak hilang.