Dengan adanya wacana pajak mobil baru 0 persen untuk meningkatkan daya beli masyarakat selama masa pandemi Covid 19, para peminat otomotif di tanah air mulai menunjukkan minatnya untuk membeli mobil baru, khususnya jenis matic.
Hampir sebagian besar mobil yang beredar di Indonesia adalah mobil matic karena menawarkan banyak kemudahan dan sangat cocok untuk daerah perkotaan. Mobil bertransmisi otomatis memilki sistem kerja yang lebih simpel dibandingkan manual.
Dengan mengendarai mobil matic, artinya Anda tidak perlu menekan pedal kopling dan hanya fokus kepada pedal rem dan gas saja. Sayangnya, masih banyak pengguna yang tak mengerti penuh sistem kerjanya sehingga saat pengoperasian tidak maksimal.
Bahkan, ada beberapa peristiwa kecelakaan seperti kasus mobil yang terjun dari atas gedung parkir atau tiba-tiba nyelonong di jalan dan menabrak kendaraan lain.
Kejadian tersebut salah satunya lantaran kelalaian pengemudi yang belum paham mengenai mekanisme tuas transmisi pada mobil matic. Nah, sebelum memutuskan untuk membeli mobil matic, ada baikknya untuk mengetahui dulu cara kerja mobil jenis ini.
Fungsi Huruf dan Angka pada Transmisi Mobil Matic
Umumnya, mobil bertransmisi matic memiliki beberapa simbol huruf yaitu P-R-N-D-L. Semuanya, mewakili fungsi layaknya mobil manual, P untuk Parkir, R sebagai reverse yang berfungsi untuk memundurkan mobil, N berarti netral, dan D merupakan drive yang digunakan untuk berkendara.
Pada beberapa mobil matic lain, ada pula tambahan transmisi L yang berarti low gear serta angka 3, 2 dan 1 yang menunjukan gigi. Nah, kebanyakan pemahaman tentang fungsi ketiga ini yang banyak salah kaprah.
Sesuai namanya, tuas L menunjukan gigi rendah yang biasa digunakan saat mobil menanjak, begitu juga dengan angka 3, 2, dan L. Memindahkan tuas ke posisi L atau pilihan gigi yang lebih rendah bisa dilakukan saat mobil memang membutuhkan tenaga tambahan tetapi bila di posisi D masih cukup, tidak akan menjadi masalah.
Mobil matic juga memiliki fungsi shift lock yang dapat berguna saat parkir pararel tanpa menarik tuas rem. Anda cukup memindahkan tuas kopling dari P ke N dengan posisi kontak tidak terpasang.
P atau Parkir adalah posisi untuk kendaraan parkir. Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga kendaraan tidak bisa didorong. Posisi ini juga merupakan awal menghidupkan mesin dan melepaskan kunci kontak.
R atau Reverse, adalah posisi untuk memundurkan kendaraan. N atau Netral, adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas. D atau Drive, adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
Cara Penggunaan Transmisi Mobil Matic
Sebelum memulai, pastikan tuas transmisi ada di P (parkir) atau N (netral) saat Anda menghidupkan mesin mobil. Produsen transmisi matic mendesain mesin mobil hanya bisa dihidupkan ketika tuas ada di posisi itu.
Setelah mesin dihidupkan, tunggu beberapa saat agar suhu kerja mesin dan transmisi otomatis tercapai. Untuk beberapa jenis transmisi otomatis, perpindahan percepatan otomatis belum bisa terjadi secara sempurna ketika suhu kerja transmisi belum tercapai.
Pastikan untuk menekan pedal rem ketika akan menggeser tuas/menjalankan mobil. Misalnya ketika menggeser tuas dari P ke R lalu ke N dan D, atau dari D ke N, lalu ke R dan ke P.
Pengereman saat pergeseran tuas diperlukan untuk menghindari potensi kerusakan mekanis. Untuk memulai perjalanan dalam kondisi jalanan normal, geser tuas ke posisi D (drive) untuk berjalan maju dan R (mundur).
Untuk kondisi jalan menanjak, jalanan menurun atau jalanan licin, yang membutuhkan bantuan pengereman mesin (engine break), geser tuas ke posisi 2. Bila jalanan menanjak sangat tajam atau menurun sangat curam, geser ke posisi 1 atau L.
Pilih mode pengoperasian Economis atau Power (bila tersedia). Anda bisa memilih Mode Economis untuk kondisi jalanan kota yang terkadang macet sehingga menghemat BBM. Mode Economis memungkinkan perpindahan percepatan otomatis berlangsung lebih awal.
Mode Power memungkinkan terjadinya perpindahan percepatan otomatis lebih lambat sehingga mobil bisa berakselerasi. Pada beberapa jenis transmisi otomatis, pilihan mode pengoperasian Power, sama saja dengan pilihan mode pengoperasian S (Sport).
ati-hati bila Anda mau menggeser tuas dari gigi atas ke yang lebih rendah, misalnya dari 3 ke 2 lalu ke 1/L. Atau dari D ke 2 lalu ke 1/L, dan perhatikan laju kendaraan sebelum Anda menggeser tuas. Usahakan jangan pada kecepatan tinggi karena berpotensi merusak planetary gear set (gearbox).
Mengetahui penggunaan transmisi mobil matic dengan benar ini sangat penting, karena kelak Anda bisa merasakan gejala transmisi matic rusak pada mobil. Paling tidak Anda bisa segera melakukan reparasi untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
Cara Mengerem pada Mobil Matic
Banyak pengemudi yang memiliki kebiasaan buruk ketika mengendarai mobil matik yaitu menggunakan kaki kiri untuk menginjak pedal rem saat menggunakan mobil bertransmisi matic.
Padahal, menekan pedal rem dengan kaki kiri bisa menimbulkan missed feeling dan berbahaya. Kadar feeling antara kaki kanan dan kiri saat melakukan pengereman sangat berbeda.
Karenanya, sebaiknya Anda selalu menggunakan kaki kanan untuk mengoperasikan pedal gas dan pedal rem secara bergantian saat mengemudikan mobil matic.
Selain itu, menginjak pedal rem dan gas pada saat bersamaan bisa merusak transmisi matic karena kopling dalam kondisi berputar tetapi daya geraknya ditahan.
Tempatkanlah kaki sesuai fungsi/tugasnya di pedal-pedal pengoperasian mobil sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Cara Merawat Transmisi Mobil Matic
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir kerusakan mobil matic. Pertama, Anda harus yang wajib dilakukan adalah servis berkala karena servis berkala dapat mengetahui kondisi kendaraannya.
Sebaiknya, Anda melakukan servis berkala setiap 10.000 kilometer atau per enam bulan untuk kendaraan matic. Kedua, jangan sampai terlambat mengganti oli transmisi secara teratur setiap 25.000 km dan maksimal 50.000 km dan gunakan pelumas transmisi sesuai rekomendasi produsen mobil.
Di mobil matic, kebocoran sering terjadi di bagian gasket transmisi karena pemindahan tuas/gear shift yang kasar dan sering menyentak pedal gas sehingga valve cepat rusak dan bocor. Jangan lupa untuk memeriksa kinerja transmisi.
Caranya, Anda cukup injak rem dan posisikan tuas transmisi ke drive atau reverse. Setelah itu, lepas pedal rem. Jika mobil langsung bergerak halus dan tidak ada hentakan transmisi, berarti kinerja transmisi matic Anda masih bagus.