Foto: Pexels
Vacuum cleaner atau alat penghisap debu, telah menjadi salah satu kebutuhan utama yang sepertinya perlu dimiliki oleh seruap rumah tangga, untuk membersihkan ruangan dari debu atau kotoran secara efisien dan cepat.
Bahkan sebenarnya tidak hanya untuk rumah atau apartemen saja, tapi juga kantor, sekolah, rumah sakit hingga kafe. Bahkan kini tersedia juga juga vacuum cleaner mini yang praktis untuk dibawa-bawa, dan bisa digunakan untuk mobil atau ketika traveling.
Dengan berbagai keuntungan yang diberikan oleh vacuum cleaner, sayangnya masih banyak yang menganggap sepele perawatan produk satu ini, sehingga vacuum cleaner cepat rusak.
Penyebab Vacuum Cleaner Mati dan Cepat Rusak
Sebagai pengguna, kadang kita tidak memperhatikan cara pakai yang benar sehingga vacuum cleaner mati dan cepat rusak. Jika sudah rusak tentu saja kita dengan mudahnya menyalahkan kualitas perangkat tersebut, padahal mungkin kita penyebabnya.
Kebiasaan cara pakai vacuum cleaner yang tidak baik bisa membuat usia vacuum cleaner jadi pendek. Nah, agar tidak terjadi, kenali kebiasaan buruk yang tanpa sadar sering dilakukan saat menggunakan vacuum cleaner dalam artikel ini.
Berikut kebiasaan-kebiasaan buruk yang menjadi penyebab vacuum cleaner cepat rusak.
1. Menghisap Debu di Area Basah atau Berair
Dengan alasan biar cepat selesai, kebiasaan kita untuk langsung menghisap debu di area yang masih basah, menjadi salah satu penyebab kerusakan vacuum cleaner.
Air bisa saja terhisap masuk ke dalam vacuum cleaner, dan ini tidak bagus. Jika air ikut tersedot kedalam vacuum cleaner, kemungkinan besar bisa mengakibatkan karat pada bagian mesinnya. Hal ini daat membuat usia vacuum cleaner jadi pendek.
2. Dipaksa Menghisap Partikel yang Berukuran Besar
Foto: Huff Post
Kebiasaan lainnya adalah menghisap partikel yang ukurannya besar. Pasti kita pernah berpikir bahwa sudah ada vacuum cleaner, tapi masih menggunakan sapu juga, jadinya kerja dua kali, dong?
Memang, tapi menyapu di awal gunanya untuk menyingkirkan partikel besar agar tidak menyumbat ujung pipa pembersih debu. Gunakanlah penghisap debu untuk membersihkan debu-debu yang tidak bisa dibersihkan dengan sapu.
3. Malas Mengganti Kantong Debu
Foto: ytimg.com
Intensitas pemakaian yang tinggi akan mengakibatkan tumpukan debu dan kotoran pada kantong debu. Tumpukan debu dan kotoran tersebut akan menjadi sumber bakteri dan menjadi media yang mudah ditumbuhi oleh jamur.
Agar vacuum cleaner awet, hal rutin yang harus dilakukan adalah membersihkan kantong debu setiap selesai memakainya. Hal yang tak kalah penting, gantilah kantong debu secara rutin, minimal sebulan sekali.
4. Digunakan Secara Paksa
Foto: RD.com
Hal yang juga harus diperhatikan adalah kerja mesin. Apabila terlalu keras digunakan akan berakibat fatal. Bila mulai terdengar suara yang aneh atau tiba-tiba mesin menjadi panas, jangan teruskan pembersihan.
Bila hal ini terjadi, sebaiknya matikan mesin vacuum cleaner sejenak lalu periksalah bagian dalamnya, kemungkinan terdapat masalah. Bisa saja ada partikel yang menyumbat pipa vacuum.
Kalau benar, segera bersihkan bagian yang tersumbat dan buang partikel yang menyumbat tersebut. Hal ini umumnya terjadi karena waktu penggunaan yang sudah sangat lama.
Jangan paksa kerja mesin pembersih debu, dan sebaiknya bersihkan secara berkala saja.
5. Menyisakan Kotoran dalam Kantong Debu
Foto: Popsugar
Kerusakan mesin vacuum cleaner bisa saja terjadi karena kurangnya perawatan mesin dan pengertian pengguna. Jika ingin dipakai dalam jangka waktu yang lama, maka jangan lupa berikan perawatan secara rutin.
Biasakan untuk selalu membersihkan kantong debu vacuum cleaner setiap selesai menggunakan, secara menyeluruh. Kotoran yang dihisap haruslah dibuang, jangan sampai ada yang tersisa di dalam kantong.
Bila lalai, hal ini akan berakibat fatal. Ingat, jangan lakukan kesalahan ini karena dapat menjadi sumber penyakit. Setelah proses membersihkan selesai, jangan lupa simpan vacuum cleaner di tempat yang kering dan tidak lembab.
6. Menyimpan dengan Sembarangan
Foto: Pexels
Faktor lain yang membuat vacuum cleaner mati dan cepat rusak adalah cara penyimpanan yang tidak benar, atau penempatan yang sembarangan setelah pemakaiannya.
Dengan menyimpan vacuum cleaner secara sembarangan, maka dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kondisi kabel yang tidak tergulung dengan baik, sehingga rawan terjepit, tertarik, terinjak, atau bahkan bagi pemilik kucing atau anjing, dapat rusak karena digigit hewan peliharaan.
Selain itu, bila posisi penyimpanannya tidak benar, maka ada kemungkinan vacuum cleaner akan tersenggol atau jatuh, dan bila hal ini sering terjadi, akan membuat bodinya cepat rusak.
Cara Merawat Vacuum Cleaner
Seperti produk elektronik rumah tangga lainnya, vacuum cleaner pun membutuhkan perawatan agar pemakaiaannya bisa awet dan kita tidak perlu melakukan perbaikan atau mengganti dengan yang baru terlalu cepat.
Selain menghindari cara penggunaan yang tidak benar pada pembahasan sebelumnya, kita sebaiknya juga melakukan sejumlah langkah perawatan agar vacuum claner tetap awet, higienis seperti:
- Segera cabut sumber daya dan gulung kabel agar tidak terlilit setelah menggunakannya.
- Periksa kondisi tabung untuk mengetahui waktu untuk membersihkannya dengan melihat tanda batas maksimum karena jika sudah terisi sepertiga maka fungsi mesin akan terpengaruh.
- Sikat tabung penampung secara berkala misalnya dua kali dalam satu bulan untuk membersihkan debu dari pojok tabung.
- Baca buku petunjuk manual untuk mengetahui apakah tabung tersebut bisa dicuci atau tidak setelah dikosongkan.
- Pastikan bahwa tegangan listrik dari vacuum cleaner sudah sesuai dengan tegangan listrik di rumah.
- Jangan menggunakan vacuum cleaner di luar ruangan atau tempat yang masih basah.
- Jangan memakai vacuum cleaner jika kabel stop kontak rusak, pernah jatuh atau pernah masuk ke dalam air.
- Matikan tombol power on / off sebelum mencabut stop kontak.
- Bersihkan juga kotoran seperti rambut, serpihan kain atau debu yang menghambat aliran udara.
- Pasang selalu filter debu sebelum menggunakan vacuum cleaner.
- Hindari menghisap sesuatu yang mudah terbakar atau berasap.
Cara Menggunakan Vacuum Cleaner untuk Atasi Alergi Debu
Jika kita atau anggota keluarga ada yang menderita alergi debu, vacuum cleaner dapat mencegah reaksi tersebut. Caranya adalah dengan menyedot debu di rumah secara rutin agar tidak menumpuk dan menyebar saat tersapu angin.
Salah satu yang wajib dibersihkan secara rutin adalah tirai, karena merupakan tempat favorit berkumpulnya debu. Selain itu, saat mengosongan tabung vacuum cleaner, gunakan semprotan air agar debu menjadi basah dan tidak terhirup karena berterbangan.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin vacuum cleaner atau pembersih debu tidak mudah rusak. Selain dapat memperpanjang usia vacuum cleaner juga akan menghemat pengeluaran dan kebersihan. Selamat mencoba!