Salah satu info yang selalu dicantumkan dalam label di box perangkat handphone Anda adalah info mengenai baterai, baik dayanya dan jenis baterainya. Semakin besar angka daya yang dicantumkan maka semakin baik baterai tersebut pada sisi daya tahan untuk menghidupkan perangkat.
Tulisan daya baterai biasanya disingkat menjadi mAh, atau Micro Ampere Hour, yaitu daya dalam watt yang bisa dikeluarkan per jam. Namun, kapasitas dan daya tahan baterai tidak saja tergantung pada tulisan mAh tersebut, namun juga pada jenis baterai yang dipakai.
Saat ini yang paling sering dipakai adalah Li-Ion atau Lithium Ion baterai yang memberikan daya listrik yang optimum bagus hampir keseluruhan jenis perangkat. Namun, masih ada banyak jenis baterai lain, baik dari masa awal munculnya smartphone dan juga nanti yang akan dikembangkan lebih lanjut. Berikut Pricebook berikan informasi singkat mengenai beraneka ragam jenis baterai yang ada.
NiCd / Nickel Cadmium
Masih ingat ponsel seperti Nokia jadul 5510, 3310, yang jaman dulu hampir setiap orang punya? Di dalam ponsel jadul tersebut ada baterai jenis NiCd, baterai jenis ini besar dan berat, oleh karenanya tidak lagi dipergunakan pada saat ini. Batera jenis ini harus benar-benar kosong sebelum diisi ulang karena mempunyai efek memori. Baterai jenis ini akan kehabisan daya dalam jangka waktu 3 bulan, walaupun tidak digunakan sama sekali.
NiMh / Nickel Hydride
Baterai NiMh adalah pengembangan NiCd dan mempunyai daya 40 persen lebih banyak dengan ukuran yang sama. Walaupun sudah bisa diisi ulang hingga 500 kali, namun baterai jenis NimH ini juga masih mempunyai memori efek, jadi harus dikosongkan dulu setiap 10 hingga 15 kali isi ulang.
Li-ion / Lithium ion
Baterai jenis ini paling banyak dipergunakan karena tidak punya efek memori, kapasitas lebih besar dan mempunyai umur pakai yang lebih lama. Baterai Li-ion bisa diisi ulang hingga 1000 kali dan yang jelas juga lebih ringan.
Li-Po / Lithium ion poly
Baterai jenis ini adalah pengembangan dari Li-ion dengan penambahan polymer sebagai elektrolit. Bentuknya bisa sesuka hati dan beratnya sangat ringan. Baterai ini yang paling aman dari resiko ledakan tetapi lebih mahal.
Li-Fe / Lithium iron Phosphate
Baterai jenis ini belum pernah dipakai pada smartphone karena harganya yang sangat mahal, namun pasti suatu saat baterai jenis ini akan dipakai juga pada perangkat premium. Li-Fe merupakan generasi selanjutnya dari Li-ion dengan menggantikan okside kobalt dengan iron phosphate.
Lithium iron Phosphate bisa terisi ulang sangat cepat dan paling kecil resiko meledaknya. Namun sayang masih rumit dibuat dan mahal. Beberapa perangkat yang telah memakai baterai jenis ini adalah Laptop OLPC XO dan juga ada mobil hybrid. (Tedi)
Baca juga artikel:
ZTE Blade S6, Bentuknya Mirip dengan iPhone 6
Xiaomi Bandingkan Mi Note dengan iPhone 6 Plus
Ini Hasil Benchmark Mi Note,Phablet yang Baru Diluncurkan Xiaomi