Monitor atau yang mungkin kamu kenal sebagai layar tampilan komputer umumnya mempunyai gambaran sebagai benda berbentuk kotak, memiliki kemampuan dalam menampilkan sesuatu dari komputer.
Disamping itu, monitor pun sering digunakan untuk menilai kemampuan grafis, sementara artinya sendiri merupakan komponen output personal komputer yang dipakai untuk menampilkan gambar atau teks ke layar sehingga dapat dinikmati oleh penggunannya.
Disebut pula sebagai computer display, monitor sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin, berarti penyaran atau pengingat.
Sejarah dan Perkembangan Monitor
Heinrich Geißler, Penemu Monitor
Di awal kemunculan komputer, monitor tidak secanggih sekarang. Saat itu, komputer dihubungkan dengan TV keluarga sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dikerjakannya. Kemudian, kemampuan monitor pun saat ini hanya bisa menampilkan 40 karakter, secara horizontal.
Sehabis itu, monitor yang dikhususkan untuk komputer mulai dibuat oleh perusahaan IBM, hanya memiliki resolusi sebesar 80 x 25 piksel dengan kemampuan memproses warna green monochrome saja. Sekalipun memiliki banyak keterbatasan, namun ia sudah mampu menampilkan hasil pengolahan dari komputer yang cukup jelas, terang dan stabil.
Di generasi berikutnya, muncul monitor mono graphics (MDA/MGA) dengan resolusi 720 x 350 piksel, kemudian di awal tahun 1980-an muncul monitor jenis CGA yang memunyai resolusi 160 x 200 sampai 600 x 200 dengan kemampuan untuk memproses 2 sampai 16 warna.
Dilanjutkan, monitor komputer jenis EGA muncul dengan resolusi yang lebih tinggi, yakni 640 x 350 piksel. Monitor jenis ini tergolong lebih stabil ketimbang pendahulunya, sampai berikutnya muncul generasi komputer dari Windows.
Semua jenis monitor tersebut menggunakan format digital video – TTL signals, memiliki discrete number yang spesifik untuk mengatur warna serta intensitas cahaya. Sementara itu, antara video adapter dengan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang ada.
Dilanjutkan dengan perkenalan standar monitor VGA, memiliki tampilan grafis dari personal komputer yang lebih nyata. VGA dan generasi lain sesudahnya seperti PGA, XGA dan SVGA merupakan standar dari analog video, dengan sinyal RGB dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan.
Secara prinsipnya, analog komputer memungkinkan pemakaian full color dengan intensitas tinggi. Lalu untuk generasi barunya, monitor menggunakan teknologi LCD, meninggalkan tabung elektron CRT, menggantinya dengan sejenis kristal liquid yang berpendar.
Teknologi tersebut dapat kamu kenal dengan sebuatan Flat Panel Display, memiliki layar berbentuk pipih dan mempunyai kemampuan untuk memproses warna beresolusi tinggi.
Jenis-jenis Komputer Monitor
Mengikuti perkembangan komputer yang terus maju, saat ini terdapat empat jenis teknologi monitor yang dapat kamu temui, yakni CRT (Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD), Plasma gas dan OLED.
CRT (Cathode Ray Tube)
Untuk monitor jenis ini, layar penampil yang dipakainya berbentuk tabung sinar katoda. Teknologi ini berkemampuan mengeluarkan tampilan pada monitor melalui cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik pada layar.
Sinar ini diperkuat untuk menampilkan sisi terang, kemudian diperlemah dengan sisi gelap. Teknologi yang digunakan CRT disebut sebagai yang termurah ketimbang teknologi lain, memiliki kemampuan untuk menampilkan resolusi yang baik, namun memerlukan daya yang besar serta memiliki radiasi elektromagnetik yang tergolong kuat.
Liquid Crystal Display (LCD)
Selanjutnya adalah Liquid Crystal Display atau LCD, didalamnya terdapat piksel yang terdiri dari lapisan molekul berjajar antara dua filter terpolarisasi dan dua elektrode transparan, dengan sumbu transimis yang umumnya saling tegak lurus.
Pada LCD berwarna, ada banyak sekali piksel yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Sekalipun disebut dengan titik cahaya, namun kristal cair tersebut tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya yang ditampilkannya adalah lampu neon berwarna putih, ditempatkan pada bagian belakang susunan kristal cair.
Saat ini, monitor jenis LCD masih mendominasi di pasaran, digunakan oleh desktop PC dan notebook. Keunggulannya sendiri adalah daya yang rendah, mempunyai bentuk tipis, mengeluarkan sedikit panas dan mampu mengeluarkan tingkat resolusi yang tinggi.
Plasma Gas
Jenis lainnya adalah Plasma Gas, menggabungkan teknologi CRT dan LCD sehingga membuat layar memiliki bentuk yang tipis, serta mempunyai sudut pandang yang lebar seperti CRT. Plasma Gas sendiri menggunakan fosfor yang dipakai pula oleh CRT, namun layar pada plasma gas dapat berpendar tanpa menggunakan bantuan cahaya yang ada di bagian belakang layar.
Dengan penggunaan teknologi tersebut, Plasma Gas membuat penggunaan energi menjadi sedikit, namun menghadirkan kontras warna yang jauh lebih baik ketimbang teknologi LCD.
OLED
Terakhir adalah OLED, merupakan singkatan dari Organic Light-Emitting Diode (OLED) atau dioda cahaya organik, berupa semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik.
Yang membuat OLED begitu menarik, ia berbentuk fleksibel serta memiliki ketipisan yang kurang dari 1 mm. Ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching W. Tang, pada tahun 1979, ia dikembangkan sebagai alternatif untuk mengungguli jenis layar pada generasi sebelumnya.
Sampai saat ini, teknologi OLED terus dikembangkan, termasuk Indonesia yang ikut mengembangkannya sejak tahun 2005. Pada dasarnya, teknologi ini mampu menghasilkan tampilan yang lebih luas, fleksibel, ramah kantong dan dapat dipakai sebagai layar yang efisien di berbagai keperluan layar tampilan.
Monitor | Harga |
Acer LED 20 in. FT200HQL | Rp 2.899.000 |
LG LED 22 in. 22MT48 | Rp 1.899.000 |
LG LED 29 in. 29MT47A | Rp 2.349.000 |
Acer LCD 16 in. X163WL | Rp 775.000 |
CooCaa LCD 32 in. 32E360 | Rp 2.175.000 |
Acer LCD 19 in. V193HQV | Rp 975.000 |
Samsung LCD 19 in. T190 | Rp 2.613.000 |