Belum pernah saya melihat proyektor mini portabel yang seperti BenQ GV1. Kebanyakan proyektor portabel memiliki desain datar layaknya proyektor standar.
BenQ GV1 hadir dengan desain seperti menara mini dan dijejali kelebihan utama proyektor portabel seharusnya yakni, ringan, bertenaga baterai kuat, dan nirkabel sepenuhnya.
Desain
Bentuk GV1 lebih terlihat seperti speaker portabel daripada proyektor, sepertinya BenQ sengaja dalam hal ini agar lebih menarik.
Kisi speaker memenuhi bagian tubuh mesin proyeksi dengan elegan, dipisahkan oleh pita kuning cerah. Proyektor portabel GV1 ini bisa miring ke atas hingga 15 derajat.
Anda juga bisa memanfaatkan tripod kamera standar sebagai alas dudukan untuk penempatan produk GV1 ini.
Di bagian atas Anda memiliki empat tombol, dua untuk mengatur volume, dan satu tombol untuk menyalakan unit. Ada juga tombol yang mengubah GV1 dari sebuah proyektor menjadi sebuah speaker Bluetooth.
Ada cincin fokus manual di samping juga, sedangkan batu kunci otomatis GV1 memastikan bahwa Anda selalu memiliki gambar yang sejajar.
Di bagian belakang terdapat dua port, satu untuk adaptor daya dan port USB-C untuk menyambungkan perangkat seperti smartphone atau laptop yang kompatibel (BenQ menyertakan kabel USB-C to USB-C untuk perangkat type C).
Anda juga dapat menyambungkan sebuah card reader bertipe USB-C untuk memproyeksikan konten seperti foto atau video dari kartu memori atau drive USB.
Sayangnya, GV1 tidak menyertakan port USB-A standar, atau setidaknya semacam dongle untuk menghubungkan input lain dengan lebih mudah.
Hanya ada konektor USB-C to HDMI yang tersedia dalam paket pembelian, itu pun tetap membutuhkan asupan kabel HDMI.
Kurangnya port HDMI atau mini HDMI pada GV1 mungkin membuat Anda berfikir sangat tidak berguna untuk konsol game, atau laptop lama tanpa port yang lebih modern. Tapi tunggu dulu, GV1 adalah proyektor mini portable dengan kelebihan koneksi wireless.
Jadi tinggalkan pemikiran untuk tetap bertahan dengan menggunakan kabel yang sangat rumit jika sudah ada Wi-Fi dan Bluetooth.
Namun, untuk Anda pengguna laptop yang belum memiliki fasilitas Bluetooth ataupun USB type C, Anda bisa memanfaatkan konektor HDMI to USB-C untuk mengatasinya.
Dari sisi teknis, geometri proyeksi kurang lebih tetap. Tidak ada zoom, namun tersedia kenop fokus di sisi kiri.
Resolusi 854 piksel kali 480 piksel vertikal. Saya biasanya memberikan kesan geometri proyektor dengan menunjukkan seberapa jauh proyektor harus dari layar untuk gambar 100 inci.
Dengan proyektor ini sedikit di bawah 2,9 meter. Tetapi saya menyarankan agar Anda memilih ukuran layar yang lebih kecil, karena kecerahan proyektor maksimal 200 ANSI lumens, lebih dari akan terasa tidak maksimal proyeksinya.
Dengan proyektor mini portabel GV1 dari BenQ, kegiatan sosialisasi, meeting atau bekerja di rumah, hingga belajar di rumah jadi lebih menyenangkan.
Bahkan untuk menemani malam dengan bermain game mobile di kamar. Cahaya ruangan kamar yang umumnya pas tak terlalu terang atau pun redup, mampu menambah kenyamanan tampilan proyeksi dari GV1 dengan baik.
GV1 dibuat untuk pengguna yang menginginkan kemudahan serta bebas hambatan. Dengan demikian mudahnya streaming film, video, musik, serta kegiatan lain yang lebih asik diproyeksikan pun semakin menyenangkan.
GV1 Cocok Buat di Rumah dan Berlibur
Dengan GV1, Anda menikmati hiburan yang luar biasa dan memungkinkan Anda untuk nirkabel presentasi nirkabel sepenuhnya jika malas menatap layar laptop dan hp Anda.
Dengan konektivitas nirkabel yang andal melalui Wi-fi dual band (2.4Ghz / 5G) dan hotspot langsung, proyektor mini portabel GV1 lebih mengesankan dan tidak tergantung lokasi.
Terlebih, karena ini adalah proyektor mini portabel, konektivitas Wi-fi dan Bluetooth yang dimiliki juga sangat mudah penggunaannya disetiap device ataupun gadget yang Anda miliki.
GV1 mampu menyajikan kualitas streaming video dengan resolusi tinggi. Untuk urusan suara, built in speaker yang dibawa mampu mengalunkan musik hingga suara percakapan dalam film yang baik. Dan itu semua tanpa memerlukan pengaturan yang memakan waktu.
Selain konektivitas nirkabel yang luar biasa dari GV1, BenQ juga membekali dengan konektor kabel type C to type C dan juga type C to HDMI.
Pengalaman kami saat menggunakan GV1, kami lebih memilih menyangdingkan perangkat menggunakan koneksi Wi-Fi ataupun bluetooth sangat memuaskan, terutama untuk masalah pengaturan yang jelas tidak merepotkan.
Jadi bukan hanya di atas kertas, namun pada prakteknya pun penyambungan device ke perangkat ini sangat mudah.
Dengan cara ini, GV1 jadi pendamping yang sempurna untuk kegiatan dirumah hingga berlibur. Saya juga sempat mencoba menggunakannya untuk beberapa kegiatan seperti concall meeting, presentasi hingga nobar motogp di rumah dalam keadaan Work From Home.
Masa pakai baterai tiga jam yang dimiliki GV1 sudah mampu memberikan lebih dari cukup waktu. Saat mencoba untuk menonton film berdurasi penuh dengan teman dan keluarga saya berhasil melahap hampir 4 film tanpa menggunakan kabel charger.
Ini yang menyenangkan, adalah mekanisme tilt up dan tilt down secara praktis hingga 15 derajat ditambah adanya sistem koreksi keystone otomatis yang memastikan proyeksi berorientasi tegak lurus sempurna.
Cukup terbantu dengan keberadaannya, terutama ketika saya memproyeksikann GV1 pada kondisi penyangga yang tidak sempurna atau tidak landai.
Remote GV1
BenQ GV1 dibekali dengan sebuah remote tipis untuk navigasi melalui OS serta mengubah berbagai pengaturan. Karena tidak ada tombol lain pada GV1 itu sendiri, Anda harus selalu membawa remote ini.
Hal ini dikarenakan ketika Anda mencolokkan sumber video ke port USB-C, tidak secara otomatis menampilkan sumbernya. Melainkan Anda harus memilih opsi yang hanya bisa menggunakan remote untuk menggerakan kursor.
Mungkin BenQ perlu memberikan update beberapa tombol navigasi dan juga "ok" pada generasi GV1 selanjutnya. Fakta bahwa ketika remote tidak menyala cukup membuat sulit untuk navigasi kontrol.
Tapi tenang ada aplikasi BenQ Smart Control yang bisa Anda unduh langsung dari play store maupun app store. Anda bisa mengakses langsung perangkat ini dengan aplikasi tersebut melalui hp Anda sebagai ganti dari remote yang mati atau error.
Konektivitas
Cara kerja GV1 sebenarnya cukup mudah, cukup nyalakan, atur WiFi, dan Anda hampir dapat langsung streaming melalui Apple AirPlay.
Jika Anda menggunakan Android, Anda dapat menggunakan fitur Google Cast untuk melakukan hal yang sama, dan tidak perlu mengutak-atik proyektor untuk beralih di antara metode streaming mana pun, cukup nyaman bukan?
Seperti disebutkan sebelumnya, Anda juga dapat langsung menghubungkan perangkat ke GV1 menggunakan kabel USB-C yang disediakan. Saya menghubungkan smartphone Blackshark 2 Pro ke sana langsung mencerminkan layar ponsel.
YouTube berfungsi dengan baik, tetapi siapa yang menghubungkan proyektor hanya untuk menonton klip YouTube?
Streaming Netflix bekerja secara nirkabel tanpa masalah apa pun, meskipun sesekali tersendat tapi masih pada batas wajar.
Terlebih jika ponsel Android Anda mendukung DisplayPort 1.1, Anda cukup mencolokkannya langsung ke GV1 tanpa masalah.
Segalanya sedikit lebih baik ketika Anda menghubungkan Macbook melalui AirPlay, yang mengenali GV1 dan mencerminkan layar Anda ke apa pun yang Anda tonton.
Kinerja
Kualitas proyeksi sebenarnya bervariasi tergantung pada apakah GV1 dicolokkan ke catu daya atau tidak.
Akan terasa berbeda ketika Anda hanya memanfaatkan kapasitas baterai dengan Anda menggunakan kabel catu daya. Kehilangan sumber daya, dan kecerahan turun drastis untuk mempertahankan masa pakai baterai.
Hal tersebut sangat wajar dan biasa untuk sebuah alat portabel. Beberapa alat portabel pun akan Anda temukan memiliki kinerja demikian, termasuk laptop dan laptop gaming yang akan mengeluarkan performa terbaik ketika dicolok ke listrik.
Anda dapat menyesuaikan pengaturan gambar untuk mendapatkan kualitas gambar terbaik, tetapi ini hanya tersedia bila ada sumber listrik yang dicolokkan. Artinya, meskipun portabel tapi kekuatan maksimal sebenarnya bisa Anda dapatkan saat GV1 tercolok aman pada pusat kelistrikan.
Saat menguji masa pakai baterai, kami menemukan bahwa baterai tersebut masuk tepat di bawah tiga jam yang dijanjikan oleh BenQ (sekitar 2 jam 43).
Sebenarnya untuk saya, itu bukan hal yang terlalu mengganggu karena meskipun tanpa mencolokan listrik atau hanya dengan baterai, tampilan proyeksinya masih terbilan aman dan nyaman.
Untuk proyeksi terbaik, Anda sebaiknya menyesuaikan GV1 ke layar 60 inci dari jarak beberapa meter. Secara teknis, Anda dapat memperbesar hingga 100 inci, tetapi Anda harus menggunakannya di ruangan yang sangat gelap untuk mempertahankan kualitas gambar agar tetap bagus.
Built-in speaker 5W bekerja dengan sangat layak audio di ruangan kecil. Memiliki suara yang cukup bagus untuk perangkat yang begitu ringkas.
Anda juga bisa memanfaatkannya sebagai speaker Bluetooth portabel, tanpa menyalakan layar proyeksi.
BenQ GV1 didukung oleh lampu LED Osram Q9, yang berarti cepat hidup dan mati, membuang daya yang relatif sedikit, dan tahan lama.
Dalam mode normal, daya tertinggi dicapai selama 20.000 jam pemakaian. Dalam mode ekonomi mampu mencapai 30.000 jam pemakaian.
Saya menjalankan kabel HDMI dari pemutar Blu-ray UltraHD ke BenQ GV1 melalui adaptor HDMI ke USB Type-C yang disertakan dari proyektor (juga dilengkapi dengan tas jinjing yang lembut.)
Bekerja cukup baik, terlepas dari yang sudah jelas kehilangan resolusi karena down sampling ke 480 piksel. Beberapa sinyal tidak berfungsi, khususnya 576i50 dan 1080i50.
Sempat melakukan beberapa pengaturan, namun ternyata tetap memaksa saya untuk menggunakan pengaturan otomatis agar tetap bekerja dengan baik.
Dengan output pemutar diatur ke "Otomatis", proyektor mampu menunjukkan kualitas 576i50 pada 720p50. Jika saya memaksakan 576p, secara otomatis proyektor menjalankannya pada 60 fps daripada 50fps yang mengakibatkan gerakan sedikit ngadat.
Tapi jika Anda mengincar pertunjukan home theater super-duper, BenQ memiliki banyak produk lain yang ditawarkan untuk itu. Ini semua tentang portabilitas dan kenyamanan, jadi biarkan output pemutar Anda pada "Otomatis".
Jika Anda berada dalam skenario di mana Anda tidak memiliki akses ke WiFi, GV1 dapat menyiarkan hotspotnya sendiri untuk Anda sambungkan dan mengaktifkan streaming nirkabel.
Namun ini akan menonaktifkan Internet di ponsel cerdas Anda, jadi Anda hanya dapat mengalirkan konten yang sudah ada di ponsel Anda.
Kesimpulan
BenQ GV1 adalah sebuah karya proyektor mini portabel dengan desain unik serta berkualitas. Kemampuan portabel yang dimiliki dengan segala fleksibilitas koneksi yang dipunya cukup bisa menjadikannya sebagai pilihan proyektor lapangan dengan baik.
Tak hanya itu, untuk kebutuhan traveling, GV1 juga cukup menjanjikan dengan built in speaker yang dimiliki serta ketahanan baterai hingga 3 jam yang dipunya. Dapat di cek di BenQ Store Tokopedia dengan harga BenQ GV1 terbaru Rp 6.900.000, atau cek langsung ke situs utama BenQ Indonesia.