Foto: Pexels
Google Maps merupakan salah satu aplikasi besutan Google yang mengalami perkembangan signifikan. Ketika kali pertama dirilis, produk tersebut dirancang sebagai ‘asisten’ digital untuk membantu pengguna menemukan tempat maupun rute jalan.
Seiring berjalannya waktu, Google Maps menghadirkan berbagai fitur yang lebih canggih, salah satunya terkait dengan mitigasi bencana. Bahkan kini, Google Maps dapat digunakan untuk mencari informasi seputar Covid 19 di lokasi yang berdekatan dengan posisi kita.
Ya, kehadiran teknologi dinilai akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap tanda-tanda awal bencana dan pandemi yang terjadi di sekitarnya. Google pun menangkap kesempatan tersebut dengan memberikan fitur penunjang pada aplikasi Maps. Namun sebelum memakainya, Anda perlu melakukan update pada Google Maps terlebih dahulu.
Cara Update Google Maps
Foto: Google Maps
Pembaruan aplikasi Google Maps pada smartphone sebenarnya mudah dan cepat. Anda akan langsung menerima versi teranyar apabila mengaktifkan auto-update di Google Play Store dengan posisi gawai terhubung ke internet. Namun, kalau Anda memilih update manual, pembaruan bisa diterapkan dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Buka Play Store. Di ponsel-ponsel berbasis Android, ikon Play Store adalah salah satu yang sudah tersedia karena merupakan bawaan pabrik, sehingga bisa langsung diakses. Akan tetapi, kalau tak bisa dibuka dari homepage, cukup buka App Drawer dan cari ikon Play Store untuk kemudian diketuk.
2. Akses My apps & games. Selanjutnya, pilih garis tiga horizontal, lalu ketuk My apps & games untuk menemukan Google Maps dalam daftar aplikasi yang terinstal pada ponsel Anda. Untuk cara yang lebih cepat, ketik Google Maps pada kotak pencarian di Play Store.
3. Ketuk ‘Update’ untuk pembaruan. Memperbarui versi Google Maps cukup dilakukan dengan mengetik opsi Update. Jika Anda tidak menemukannya, maka aplikasi tersebut sudah berada di versi teranyar. Anda tinggal membukanya untuk menggunakan fitur-fitur Google Maps.
Ukuran file pembaruan Google Maps tidak terlalu besar, terutama kalau Anda sering melakukan update berkala. Pastikan ponsel terhubung dengan jaringan internet stabil (kalau memungkinkan, gunakan Wi-fi alih-alih mobile data).
Nyalakan juga pengaturan Lokasi diaktifkan untuk mendapatkan data akurat dari Google Maps. Anda memang masih bisa memakai Google Maps dengan Lokasi dimatikan, tetapi tingkat akurasinya akan sedikit berkurang dan melambat.
Update Covid 19 di Google Maps
Foto: Google Maps
Dengan semakin meningkatnya angka penyebaran Covid 19 yang disebabkan oleh virus Corona, Google Maps kini dilengkapi dengan informasi seputar Covid 19 yang terjadi di area atau wilayah sekitar kita.
Jika wilayah yang menjadi domisili kita termasuk dalam area dengan jumlah penyebaran Covid 19 yang cukup tinggi, maka Google Maps akan memberikan informasi-informasi yang bisa kita gunakan untuk memantau Covid 19 dan melakukan tindakan pencegahan.
Beberapa informasi yang bisa didapatkan dari update Covid 19 pada Google Maps ini antara lain adalah lokasi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan rapid test, atau swab test. Google Maps juga menandai wilayah yang terdampak Covid 19 dengan label warna sbb:
- Abu-Abu: Kurang dari 1 kasus
- Kuning: 1-10 kasus
- Oranye: 10-20 kasus
- Oranye Gelap: 20-30 kasus
- Merah: 30-40 kasus
- Merah Gelap: Lebih dari 40 kasus
Fitur Informasi Bencana di Google Maps
Foto: Google Maps
Pada tahun 2019 lalu, Google mengumumkan pembaruan yang membuat aplikasi navigasi tersebut lebih bermanfaat saat bencana alam terjadi.
Dalam sebuah entri blognya, perusahaan teknologi raksasa ini mengungkapkan bila fitur tersebut berupa peringatan SOS yang bisa ditingkatkan dengan informasi visual selama peristiwa berlangsung. Kemudian akan ada sistem peringatan navigasi teranyar yang akan memandu pengguna menjauh dari area yang dinyatakan berbahaya.
Lansiran SOS yang muncul dari Google Maps nantinya memuat ringkasan informasi apa pun terkait bencana yang terjadi. Hal tersebut meliputi berita yang relevan dengan kejadian, nomor telepon darurat yang dapat dihubungi, hingga update dari pihak-pihak berwenang.
Pembaruan ini diharapkan akan memudahkan pengguna memantau visualisasi mendetail seputar bencana alam seperti badai, gempa bumi, maupun banjir dari Google Maps.
1. Notifikasi badai
Google Maps juga akan menghadirkan kartu pemberitahuan yang secara otomatis muncul beberapa hari sebelum badai datang. Dengan begitu, Anda yang kebetulan tinggal di area yang berisiko terkena bencana bisa mempersiapkan diri dan evakuasi diri secepatnya.
Dalam hal ini, Google membekali teknologi pada kartu tersebut yang memungkinkannya terhubung dengan kerucut ramalan mengenai badai yang memperlihatkan prediksi lintasan hingga waktu perkiraan badai sebelum datang ke lokasi yang bersangkutan.
2. Notifikasi gempa dan banjir
Tidak berhenti sampai di situ, peringatan SOS yang disediakan Google Maps akan menampilkan shakemap atau peta episentrum beserta besarannya. Hal ini ditunjukkan dalam visualisasi berkode merah yang mengindikasikan kekuatan goncangan di daerah yang terpantau.
Sementara untuk banjir, prediksi diperlihatkan berdasarkan lokasi yang kemungkinan besar akan terkena dampak sesuai tingkat keparahannya. Fitur ini bekerja layaknya aplikasi untuk cek gempa dan bencana alam.
3. Notifikasi musim panas
Pengguna perangkat Android yang berada di kawasan sub-tropis akan mendapatkan informasi seputar bencana-bencana yang terjadi di musim panas. Pemberitahuan akan serta-merta muncul saat seseorang melewati rute yang berpotensi menimbulkan bahaya. Setelah itu, Google Maps akan mengarahkan Anda menjauh sekaligus memberikan rekomendasi tempat yang lebih aman.
Tetap Aman Selama Pandemi Covid 19
Pembaruan berkala akan terus dilakukan Google agar aplikasi navigasi andalannya bisa memberikan informasi akurat sekaligus realtime kepada pengguna. Indonesia mungkin tidak akan langsung menerima seluruh fitur, jadi Anda belum bisa menggantungkan Google Maps sepenuhnya untuk menyelamatkan diri saat bencana alam terjadi.
Sebagai bentuk antisipasi, Anda bisa menginstal sejumlah aplikasi penunjang dari pihak ketiga untuk membantu menyiapkan diri dalam menghadapi bencana. Salah satu aplikasi lokal yang bisa diandalkan adalah Info BMKG atau aplikasi InaRisk.
Kedua aplikasi tersebut sangat bermanfaat untuk memantau bencana alam dan penyebaran Covid 19 di Indonesia. Akhir kata, jaga diri Anda dan keluarga, serta selalu terapkan protokol kesehatan, ya.