Belakangan ini, nama Bitcoin sedang banyak diperbincangkan. Apa yang membuat mata uang virtual ini ramai dibicarakan? Karena dalam beberapa bulan terakhir nilai dari Bitcoin terus meningkat drastis sampai angka dikisaran Rp 600 juta, berdasarkan beberapa sumber.
Dengan nilai setinggi itu, banyak orang yang tadinya tidak melirik Bitcoin menjadi tertarik untuk berinvestasi di sini. Tidak mengherankan memang, karena dengan pertumbuhan secepat itu, menjadikan Bitcoin sebagai komoditas panas investasi meskipun belum sepenuhnya dipercaya.
Mengenal Bitcoin
Sebenarnya apa sih Bitcoin itu? Bitcoin adalah mata uang virtual yang dikembangkan oleh seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 lalu. Konsep Bitcoin sebenarnya sama seperti mata uang biasa, namun hanya tersedia di dunia digital.
Bitcoin menggunakan teknologi peer-to-peer untuk beroperasi tanpa ada otorisasi terpusat atau diatur oleh institusi perbankan. Bitcoin memiliki banyak karakteristik unik dibandingkan kartu kredit tradisional.
Seperti untuk pembayaran internasional, biaya transaksi rendah, transaksinya tidak dapat diubah untuk toko online, dan menawarkan keamanan transaksi melalui enkripsi.
Sejarah Bitcoin
Dari banyak sumber, menyebutkan kalau sejarah dari lahirnya BitCoin sudah dimulai sejak tahun 2007. Di mana ada seorang ahli komputer bernama Satoshi Nakamoto mencoba mengembangkan sistem mata uang virtual model baru yang sama sekali tidak terikat oleh pihak atau otoritas manapun.
Pria misterius ini mengaku sudah mengembangkan Bitcoin selama 2 tahun dan mulai melepasnya di dunia internet pada tahun 2009 hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia sampai saat ini. Namun banyak ahli menyebutkan kalau Satoshi Nakamoto bukanlah identitas asli si kreator Bitcoin.
Mereka menganggap kalau nama itu dibuat hanya sebagai kedok dari seseorang atau kelompok yang memang ingin membuat persepsi baru dalam dunia transaksi online. Tujuan utama dari pembuatan Bitcoin tentu saja untuk mengambil keuntungan.
Terlepas dari banyaknya cerita dan gosip yang beredar, nyatanya kini sudah ada banyak orang yang bertransaksi dengan menggunakan Bitcoin dan nampaknya hal tersebut akan semakin ramai dari tahun. Kita tentu belum lupa kalau di jagat maya pernah muncul sebuah siber global bernama WannaCry.
Serangan siber berskala global ini dalam waktu singkat menjadi viral. Karena banyak pihak yang terbiasa menggunakan perangkat komputer khawatir virus ini akan menginfeksi komputer mereka.
Bila ada komputer yang terkena serangan WannaCry, maka seluruh file dari komputer itu akan terkunci secara otomatis atau terenkripsi secara digital.
Untuk membukanya, para korban harus membayar uang tebusan senilai US$300 yang dikirim ke rekening hacker yang menyebarkan WannaCry.
Tapi, uang itu bukan dalam bentuk Dollar Amerika, melainkan dalam bentuk Bitcoin. Sejak itu, nama Bitcoin terus diperbincangkan sampai sekarang.
Karakteristik Bitcoin
Bitcoin sebagai mata uang virtual memiliki fitur seperti ini:
1. Bisa Transfer iIstan Secara Peer to Peer
Arti peer-to-peer sendiri maksudnya adalah Bitcoin berjalan tanpa memiliki server pusat. Server penyimpanan Bitcoin sendiri bersifat desentralisasi dan terdistribusi. Server ini dibagi ke berbagai server-server lain yang dijalankan oleh setiap pengguna dengan terhubung ke dalam jaringan.
2. Bisa Transfer ke Mana Saja
Layaknya mata uang konvensional, Bitcoin bisa dikirimkan kemana saja dalam hitungan detik, kapanpun, dan dimanapun Anda berada. Pengiriman uang dengan Bitcoin bisa dilakukan dengan hanya menggunakan smartphone yang terkoneksi ke jaringan internet.
3. Biaya Transfer Sangat Kecil
Biaya transfer Bitcoin sangat murah, bahkan bisa dihilangkan sampai gratis. Namun bila Anda ingin melakukan transaksi secara cepat, biasanya dompet Bitcoin Anda akan memotong biaya sekitar 500 – 3,000 Rupiah per transaksi, berapapun jumlah uang yang ditransfer.
4. Transaksi Bitcoin Bersifat Irreversible
Irreversible sendiri artinya adalah transfer yang sudah dilakukan tidak bisa dibatalkan. Sebagai contoh, bila Anda mentransfer Bitcoin ke orang lain, maka transaksi itu tidak dapat dibatalkan kecuali orang yang menjadi tujuan pengiriman bersedia mengirimkan Bitcoinnya kembali.
5. Transaksi Bitcoin Bersifat Pseudonymous
Maksud pseudonymous sendiri adalah semua transaksi yang pernah Anda lakukan sekaligus saldo Bitcoin yang dimiliki orang lain yang pernah bertransaksi dengan Anda bisa dilihat. Namun Anda tidak tahu siapa pemilik alamat Bitcoin tersebut bila si pemilik akun tidak memberitahukannya
Sebenarnya, setiap pengguna Bitcoin bisa memilih apakah identitasnya ingin dimunculkan atau tidak. Tapi, meski si pengguna ingin merahasiakan identitasnya, semua transaksinya yang pernah dilakukan tetap akan tercatat dan bisa dipantau oleh publik.
6. Bitcoin Bersifat Independen
Maksudnya adalah mata uang virtual ini tidak dikontrol oleh lembaga atau pemerintah manapun. Bitcoin menggunakan database Blockchain yang tidak dikontrol oleh suatu pihak.
Meskipun begitu, Bitcoin sangat terbuka untuk umum sehingga mustahil bagi seseorang untuk memalsukan transaksi di Blockchain.
Semua transaksi tercatat secara realtime, transparan, dan tersebar ke jutaan server. Jika ada pihak yang ingin mengubah atau memalsukan data transaksi Bitcoinnya, maka ia harus membobol jutaan server itu juga di saat yang bersamaan.
7. Jumlah Bitcoin Terbatas
Suplai Bitcoin di seluruh dunia hanya akan ada sebanyak 21 juta saja. Untuk mengontrol itu, sistem penciptaan Bitcoin akan mengurangi produksinya setiap 4 tahun sekali.
Hal ini sendiri sama seperti sistem ekonomi deflasi dan dengan makin terbatasnya supply bitcoin, harga bitcoin akan cenderung naik.
Keunggulan dan Kelemahan Bitcoin
Tercatat, Bitcoin memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan dibandingkan mata uang konvensional.
Kelebihan
- Transaksi tidak dibatasi waktu dan tempat. Jadi transaksi dengan bitcoin bisa dilakukan secara lintas wilayah dan benua tanpa terikat aturan perbankan dan negara manapun.
- Biaya transaksi sangat murah bahkan bisa digratiskan
- Tidak terpengaruh inflasi
- Relatif aman karena terhubung ke jutaan server sehingga pelaku kejahatan akan sulit melakukan penipuan.
- Transaksi dilakukan secara transparan karena semua informasi terkait pengirim bitcoin dapat dilihat semua pengguna.
- Tidak ada keharusan untuk memberikan identitas pribadi.
Kelemahan
- Penggunaan Bitcoin sebagai alat transaksi masih minim.
- Nilainya sangat fluktuatif sehingga diperlukan kehati-hatian ekstra bagi Anda yang berinvestasi Bitcoin. Berfluktuatifnya nilai Bitcoin disebabkan oleh jumlah bitcoin yang beredar, jumlah pengguna yang lebih sedikit dibanding trader, berita Bitcoin, dan isu peretasan.
- Sistem Bitcoin masih mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu.
- Karena bersifat independen, Bitcoin memberi peluang besar kepada pelaku kejahatan atau pengemplang pajak untuk melakukan tindak pencucian uang.
- Bitcoin rentan hilang akibat kesalahan pemilik akun sendiri. Seperti karena perangkat transaksi error atau terjadi hal lain yang mengakibatkan Anda merugi.
Cara Membeli Bitcoin
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membeli Bitcoin. Namun, kami menyarankan Anda untuk membelinya melalui exchange Bitcoin yang ada di Indonesia, yaitu Bitcoin.co.id. Berikut ini adalah tahap-tahapnya:
- Kunjungi situs INDODAX
- Lakukan registrasi dengan memasukan akun email dan nomor hp. Setelah itu klik "Register an Account".
- Lakukan verifikasi akun dengan mensubmit foto sesuai dengan yang diminta INDODAX. Sertakan juga KTP dalam proses ini setelah itu klik submit.
- Proses verifikasi akun membutuhkan waktu sekitar 12 jam. Jika sudah terverifikasi, coba lakukan login dan klik setor / tarik Rupiah.
- Masukkan jumlah rupiah BitCoin yang ingin dibeli di kolom Jumlah Deposit, lalu pilih Sumber Dana. Setelah itu klik Lanjutkan, lalu transfer ke rekening bank yang diminta. Pembelian sendiri bisa dilakukan sesuai keinginan misalnya Rp100 ribu, dan lainnya, tidak harus membeli 1 Bitcoin.
- Setelah itu Anda akan kembali ke halaman awal pada saat melakukan. Di bawah situs, ada suatu kotak bertuliskan beli BitCoin. Klik bagian 100%, lalu klik Lanjutkan. Proses selesai, dan kamu resmi memiliki Bitcoin meski jumlahnya tidak sampai 1 Bitcoin.
Tertarik Membeli Bitcoin?
Kehadiran Bitcoin memang semakin menunjukkkan kalau era digital sudah memasuki dunia keuangan. Di mana kehadiran Bitcoin sudah menjadi komoditas panas karena perkembangannya yang luar biasa cepat.
Walau begitu, Anda juga harus tetap waspada karena Bitcoin karena isu keamanannya masih tetap diperbincangkan hingga sekarang. Begitu juga dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menyikapi Bitcoin.
Kabarnya, BI akan melarang transaksi pembayaran menggunakan bitcoin pada tahun 2018. Larangan ini sendiri akan diatur dalam peraturan Bank Indonesia atau PBI yang saat ini masih digodok dan rencananya akan dikeluarkan dalam waktu dekat.
Namun belakangan pembayaran menggunakan mata uang virtual Bitcoin ini kembali viral. Bahkan kabar terakhir, Uang Virtual Bitcoin ini sudah bisa digunakan untuk membeli sebuah mobil Tesla terbaru.
Walau begitu, bagi Anda yang tertarik membeli atau berinvestasi bitcoin, boleh saja melakukannya asal tetap memperhatikan hal tersebut. Jangan sampai Anda malah merugi ketika suatu saat terjadi perubahan sistem atau aturan di Negara kita.