Terdapat beberapa divisi perusahaan yang diganti, namun divisi kamera Nikon yang membawahi pasar dunia tak tersentuh.
Kabar terbaru menyebutkan jika Nikon melakukan restrukturisasi perusahaan. Menurut Kazuo Ushida selaku Presiden perusahaan Nikon di Tokyo, Divisi Teknologi Inti Nikon merupakan salah satu bagian yang akan dieliminasi dan digantikan oleh divisi Research & Development Division and Production Technology. Dengan demikian, restrukturisasi ini akan merubah target yang akan dicapai oleh perusahaan. Dimana bertujuan untuk memperjelas fungsi dan tanggung jawab guna meningkatkan efisiensi sistem produksi.
Berbeda dengan divisi kamera Nikon yang berada di bawah Imaging Business, perusahaan memandang tidak perlu untuk menyentuh divisi yang hingga saat ini masih menjadi ikon di seluruh dunia bahwa Nikon merupakan perusahaan produsen kamera dan lensa terbaik sekala internasional.
Imaging Business Unit masih tetap bercokol dibawah Production Technology Division dan diatas FPD Lithography Business Unit. Sementara itu, penggabungan atau integrasi dua divisi seperti Pengembangan Bisnis Medis dan Unit Bisnis Solusi Mikroskop juga dilakukan untuk membentuk Unit Bisnis Kesehatan yang baru dengan tujuan menciptakan sinergi bisnis yang dinilai mampu memberikan implikasi baik untuk perusahaan.
Sedangkan Divisi Dukungan Bisnis sengaja ditutup dan diarahkan menjadi bagian didalam seluruh divisi dengan harapan mampu memberikan fungsi yang optimal untuk pengadaan, rekayasa dan logistik, serta pengelolaan kualitas dan lingkungan. Termasuk divisi kamera Nikon Indonesia yang juga akan kebagian dari divisi Dukungan Bisnis Nikon.
Keberadaan Divisi Imaging Business Unit di Indonesia
image via Nikon
Meski keberadaan kamera Nikon di Indonesia sebagai 'cakar' bisnis untuk Divisi Imaging Nikon sudah melekat sejak lama (sekitar tahun 80-an), namun keberadaan pasar kamera untuk merk Nikon di Indonesia secara resmi diakui oleh perusahaan Nikon Corporation mulai tahun 2013. Sebelumnya yang ada hanya perusahaan Indonesia yang ditunjuk pihak Nikon untuk menjual produknya di Indonesia.
Pendirian perusahaan milik kamera Nikon di Indonesia ini untuk memperkuat posisinya di Asia Tenggara, melengkapi usahanya di Thailand, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Korea, Taiwan, Cina, Australia dan berbagai tempat di Amerika serta Eropa.
Nikon juga semakin serius dengan berencana untuk menargetkan penjualan sebesar 820 miliar yen, dimana angka tersebut lebih besar 10,8 persen dibandingkan dengan tahun 2012. Kini, dengan adanya perubahan strukltur, sepertinya target yang dimiliki belum mampu melampaui harapan yang ditetapkan.
Induk dari kamera Nikon yakni perusahaan Nikon di Tokyo, didirikan tanggal 25 Juli 1917 dengan modal usaha saat ini 65,5 miliar yen dengan penjualan total 918,65 miliar yen per 31 Maret 2012, di tahun yang sama juga Nikon mengumumkan bahwa total karyawan yang dimiliki hanya di Jepang saja sebanyak 24.348 orang.
Meski begitu, dunia kamera digital saat ini sangat maju dengan pesat dan Nikon sendiori bukan tidak mungkin mendapatkan persaingan yang sangat kuat dengan pemegang merk kamera lain, Canon misalnya, produsen kamera yang kini menjadi market leader merupakan salah satu pesaing Nikon hingga saat ini.
Meski begitu, kamera Nikon tetap mendapatkan tenpat di hati para pengguna dan penyuka setia dari kamera dnegan merk yang cukup ternama.