Vivaldi akan menjadi browser alternatif yang bisa Anda gunakan jika Anda bosan dengan browser yang ada saat ini. Browser ini sendiri dikembangkan oleh mantan CEO Opera, Jon von Tetzchner. Fitur yang dimiliki oleh peramban ini mirip-mirip dengan Google Chrome.
Basisnya juga berasal dari Chromium, open source yang juga digunakan untuk browser Google Chrome. Tetapi tampilan antarmuka browser ini berbeda dengan Google Chrome. Vivaldi justru terlihat seperti browser Opera. Cukup wajar memang karena pembesutnya pernah kerja di Opera. Lantas, jika memiliki kesamaan dengan browser lain, apa yang menarik dari browser Vivaldi ini?
Vivaldi ternyata memiliki fitur yang cukup menarik. Fitur-fiturnya antara lain dukungan keyboard shortcuts, menyimpan note tentang halaman yang Anda kunjungi, serta fitur akses cepat untuk melihat situs yang anda favoritkan. Anda juga bisa mengubah keyboard shortcuts sesuai yang Anda suka. Anda pun bisa membuat bookmarks dan membuka panel email.
Cuma itu? Tentu saja tidak. Vivaldi sudah mendukung penggunaan mouse gesture ketika Anda sedang browsing. Anda juga bisa melakukan penggabungan tab-tab pada satu halaman. Fitur ini dimaksudkan agar Anda lebih mudah berinternet ketika Anda sedang berselancar. Tab-tab yang tersedia juga dapat diganti dengan mudah (switching browser tabs). Yang cukup menarik, Vivaldi mampu berganti warna (bagian tab dan menu) dengan menyesuaikan halaman yang Anda kunjungi. Selain itu, Anda juga bisa melakukan screenshot dengan menggunakan browser ini.
Fitur-fitur pada browser lain juga dimiliki oleh Vivaldi. Contohnya adalah mengganti lokasi tab, menyalakan dan mematikan fitur, serta pengaturan yang lebih lanjut pada bagian settings. Agak disayangkan, Vivaldi yang masih technical preview ini tidak mendukung penggunaan multiple browser windows. Artinya, Vivaldi tidak bisa dibuka dalam banyak jendela meskipun browser tetap mendukung penggunaan banyak tab.
Terlepas dari kekurangan yang ada, browser ini cukup menjanjikan. Bukan tidak mungkin, browser yang mendukung Windows,Mac,and Linux ini bisa bersaing dengan Google Chrome, Firefox, dan Opera. Belum ada kejelasan apakah browser ini juga akan mendukung sistem operasi perangkat mobile. Mari tunggu perkembangannya. (Tedi)
Baca juga artikel:
MacBook 12 Inci Tertipis Hadir Akhir Maret 2015