Sharp Indonesia kembali torehkan prestasi di industri lemari es. Dimana mereka berhasil memproduksi perangkat lemari es ke -25 juta unit di Indonesia.
Shinji Teraoka, Presiden Direktur, PT Sharp Electronics Indonesia mengatakan sangat bangga akan keberhasilan Sharp Indonesia mencapai angka produksi produk lemari es ke- 25 juta unit.
“Prestasi ini merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan Sharp Indonesia dan dukungan konsumen Sharp yang menjadikan kami semakin kuat dan lebih semangat dalam berinovasi,” ujar Shinji Teraoka.
Bukanlah hal yang mudah bagi sebuah produsen elektronik untuk bisa mencatat tonggak pencapaian produksi puluhan juta unit produk. Sharp Indonesia sendiri pertama kali memproduksi produk lemari es di tahun 1974, berlokasi di daerah Pulogadung, Jakarta Timur.
Lalu pada tahun 1993, Sharp berhasil menjadi market leader untuk lemari es di Indonesia dan terus mempertahankan posisinya sampai saat ini dengan menguasai pangsa pasar lemari es sebesar 32.7 % serta telah meraih puluhan penghargaan.
Selain itu lemari es Sharp Indonesia pun sukses mengantongi sertifikasi halal internasional (Cerol-SS23000) dengan status A yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sharp juga memiliki jajaran lemari es dari 1 pintu hingga 5 pintu yang mendukung kebutuhan konsumen akan produk lemari es yang ramah lingkungan, hemat energi, dan di lengkapi dengan inovasi teknologi terkini.
Untuk layanan purna jual, Sharp Indonesia telah memiliki 24 kantor service, 47 Sharp Direct Service Station (SDSS), 364 Sharp Authorized Service Station (SASS), dan 46 Sharp Service Representative (SSR), yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Tidak hanya itu kami pun memiliki 1 unit Sharp Mobile Service station (SMSS) yang siap berkeliling ke kota-kota di Indonesia untuk memberikan layanan prima kepada konsumen Sharp dimana saja,” tutup Teraoka.
Saat ini pabrik lemari es Sharp berlokasi di kawasan Karawang International Industrial City dan menempati area seluas 13.802 m2 dari total kawasan pabrik seluas 31 ha.
Pabrik lemari es Sharp beroperasi guna memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor ke negara Asia, Timur tengah dan Afrika.
