Foto: Pexels
Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa TikTok dan Instagram (juga Youtube) sudah menjadi sumber berita bagi kaum muda. Namun hanya sepertiga diantaranya yang benar-benar mempercayai apa yang mereka baca dari sumber tersebut.
Ofcom melaporkan jika ketiga platform media sosial seperti TikTok, Instagram dan Youtube adalah tiga sumber berita yang menjadi referensi para kaum muda di Inggris. Instagram menjadi sumber berita paling populer yang digunakan oleh 29% remaja pada tahun 2022, diikuti TikTok dan YouTube.
Yang menarik, jumlah orang yang mengonsumsi konten berita di TikTok telah meningkat dari 800.000 pada tahun 2020 menjadi 3,9 juta pada tahun 2022.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh kelompok usia yang lebih muda, dimana setengah dari pengguna yang mengonsumsi berita di TikTok berusia 16-24 tahun.
Meski demikian, yang benar-benar mempercayai konten berita yang mereka temukan melalui TikTok hanya kurang dari sepertiga (30%). Jadi terlepas dari popularitasnya yang semakin meningkat, berita yang bersumber dari media sosial menjadi hal yang masih tidak dipercaya.
Berbeda halnya dengan kelompok yang lebih dewasa. Dimana untuk media cetak, TV dan radio masih mendominasi di kelompok usia yang lebih tua. TV tetap menjadi sumber paling tepercaya bagi sebagian besar orang dewasa dengan persentase sebesar 71 persen.
Dan berita di media sosial dianggap paling tidak dapat diandalkan dengan persentase 35 persen. Pasalnya banyak berita-berita hoax atau palsu yang berseliweran di media sosial. Lalu bagaimana menghindari berita palsu di media sosial?
Salah satu faktor terpenting untuk menilai apakah berita itu palsu atau tidak adalah melihat sumber informasi yang diberitakan. Salah satu keuntungan dari berita online (baik itu situs web atau platform media sosial) adalah menautkan link sumber asal informasi tersebut.
Dengan demikian, pembaca bisa dengan mudah menuju sumber berita yang sudah ditautkan tersebut untuk memverifikasi kebenarannya.
Selain itu, kita juga harus tetap waspada terhadap siapa atau apa yang dikutip. Pastikan sumber yang dikutip memiliki rekam jejak yang dapat dipercaya.