Dipublish pada Selasa, 22 Sep 2020 | 18:42

Teknologi Plasmacluster Sharp Bisa Kurangi Penularan Corona di Udara

Teknologi Plasmacluster Sharp Kurangi Penularan Corona di Udara
Hingga Agustus 2020, lebih dari 25 juta orang telah terinfeksi virus Corona (SARS-CoV- 2) dan lebih dari 840.000 orang di dunia meninggal karena penyakit menular ini.

Salah satu faktor penyebaran virus corona penyebab Covid-19 menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah melalui airborne atau udara. 

Walaupun belum dapat dipastikan secara valid, namun kemungkinan penyebaran ini tetap dapat terjadi jika keadaan lingkungan mendukung terhadap perkembangan virus tersebut, misalnya kualitas udara yang buruk akibat sirkulasi udara yang tidak baik.

Terkait hal tersebut, baru-baru ini PT Sharp Electronics Indonesia telah mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji adalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara pertama di dunia. 

Dalam melakukan penelitian virus corona baru (SARS-CoV-2) ini Sharp Corporation bekerjasama dengan tiga prosesor, yaitu Profesor Jiro Yasuda dan Professor Asuka Nanbo dari Universitas Nagasaki serta Profesor Hironori Yoshiyama dari Fakultas Kedokteran Universitas Shimane.

Teknologi Plasmacluster Sharp Kurangi Penularan Corona di Udara
“Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia”, ungkap Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia.

Penelitian itu sendiri menggunakan perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster. Dimana virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik, hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90%.

Menurut kepala dalam penelitian ini, Dr. Jiro Yasuda, Profesor dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Universitas Nagasaki, belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker.

“Penelitian ini memastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara, sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus  tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis,” tambah Jiro Yasuda.

Teknologi Plasmacluster Sharp Kurangi Penularan Corona di Udara

Sebelumnya, Sharp sudah membuktikan keefektifan dari teknologi Plasmacluster terhadap virus corona. Pada tahun 2004 terhadap virus corona yang menyebar melalui kucing, anggota keluarga Coronaviridae.

Pada tahun  2005, Sharp membuktikan  keefektifannya terhadap virus asli SARS coronavirus (SARS-CoV), yang menyebabkan wabah  (2002-2003) dan secara genetik mirip dengan novel coronavirus (SARS-CoV-2).

Pada tahun 2020 Sharp telah memastikan bahwa Ion Plasmacluster yang dimilikinya juga efektif melawan "virus korona baru" (SARS-CoV-2) yang mengambang di udara. 

“Kedepannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia”, ungkap Hiromasa Okajima - SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager”.

Sharp sendiri sudah menggunakan teknologi Plasmacluster pada berbagai mereka seperti Air Purifier, Kulkas, AC dan ION generator.

Share :
Nur Abdillah

Nur Abdillah

Content Writer

1361 Posts

Punya pengalaman di beberapa media yang mengulas gadget, seperti Tabloid SMS, Tabloid Roaming, Majalah Digicom hingga Majalah Techlife. Selalu berusaha berbagi informasi yang akurat dan terupdate seputar teknologi dan gadget.

ARTIKEL TERKAIT