Dipublish pada Senin, 29 Jun 2020 | 21:30

Hyppe, Aplikasi Media Sosial Anak Bangsa yang Siap Mengglobal

Hyppe
Menurut riset Hootsuit, jumlah pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 160 juta atau 59 persen dari total jumlah penduduk. Dimana waktu rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia mencapai 3 jam 26 menit per hari atau di atas rata-rata global yang 2 jam 24 menit per hari.   

Keunikan lainnya, rata-rata penduduk Indonesia memilik sekitar 10 akun media sosial per orang, baik aktif maupun tidak aktif menggunakannya. Selain itu, 65 persen pengguna media sosial di Indonesia memanfaatkan platform tersebut untuk bekerja.

Melihat peluang di tengah tingginya adopsi media sosial oleh warganet di Indonesia tersebut, PT Hyppe Teknologi Indonesia mengembangkan media sosial sendiri yang tidak hanya bisa dibanggakan, melainkan juga bisa bersaing di tingkat global.

”Kami ingin berkontribusi lebih besar bagi bangsa ini dengan mendukung pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi digital melalui sektor teknologi. Caranya, membangun sebuah Platform Social Media karya anak bangsa yang mampu bersaing di tingkat global,” ungkap Hondo Widjaja, President Director PT Hyppe Teknologi Indonesia.

hyppe

Dengan metode ”sharing economy platform”, Hyppe akan menjadi surga bagi content creators, pengguna atau viewer/penonton. Mereka akan mendapat penghasilan melalui iklan konten dan iklan sponsor yang mereka tonton di aplikasi Hyppe.

“Atas dasar itu, kami menerapkan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologi dalam Aplikasi media sosial Hyppe, untuk mencatat dan menjaga data hak kepemilikan konten mereka, sehingga kepemilikannya dapat diakui di seluruh dunia,” ungkap Magin M, Vice President & Technology Advisor Hyppe Technology.

Teknologi keduanya akan menjaga hak kepemilikan konten sekaligus membantu meminimalisir penyebaran informasi hoaks di jagad maya. Untuk mendukung hal tersebut, PT Hyppe Teknologi Indonesia juga telah bermitra dan menggandeng dua perusahaan teknologi raksasa dunia.  

Sebagai tahap awal, saat ini Hyppe sedang melakukan finalisasi rencana pembangunan data center yang akan berpusat di kawasan kota digital, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang. Dan dalam lima tahun kedepan mereka akan menyelesaikan pembangunan data center di tiap negara dari 15 negara di seluruh dunia.

 

Siap Rilis Tahun Ini

Mengangkat brand Hyppe sebagai umbrella brand-nya, saat ini terdapat 10 fitur yang disiapkan, diantaranya :

  • HyppeVid (large video content/landscape video)
  • HyppeDiary (short video content/portrait video)
  • HyppeStory (flash stroy)
  • HyppeChat (chatting platform/avatar chat)
  • HyppeCompetition (competition platform)
  • HyppeSound (audio content & music player)
  • HyppePic (photo/image content)
  • HyppeScript (documents content/text format)
  • HyppeLive (live streaming platform)
  • HyppeGames (interactive/online games)

Nantinya, 10 fitur tersebut akan menjadi satu kesatuan dalam aplikasi media sosial Hyppe yang akan didukung dengan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologinya.

Kapan aplikasi Hyppe akan tersedia? Menurut Hondo Widjaja, saat ini aplikasi tersebut sedang di develop. “Yang jelas akan kami luncurkan tahun ini, ditunggu saja!,”.

Share :
Nur Abdillah

Nur Abdillah

Content Writer

1361 Posts

Punya pengalaman di beberapa media yang mengulas gadget, seperti Tabloid SMS, Tabloid Roaming, Majalah Digicom hingga Majalah Techlife. Selalu berusaha berbagi informasi yang akurat dan terupdate seputar teknologi dan gadget.

ARTIKEL TERKAIT