Memiliki kendaraan pribadi seperti mobil membutuhkan biaya tambahan yang perlu disisihkan sebagai anggaran tak terduga yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti kerusakan, kecelakaan, pencurian atau terdampak bencana alam. Bila tidak memiliki asuransi mobil, hal ini bisa sangat membebani.
Asuransi mobil adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi kendaraan Anda dari risiko kerugian akibat semua hal di atas. Namun dilemanya, setiap penyedia layanan asuransi mobil memiliki penawaran dan cakupan perlindungan yang berbeda, sehingga kita perlu cermat sebelum memutuskan untuk membeli premi asuransi mobil.
Cara Menentukan Asuransi Mobil Terbaik
Foto: Towlawyer
Menentukan mana asuransi mobil terbaik yang sesuai dengan kebutuhan bisa terlihat mudah, namun sebenarnya agak rumit, terutama bila kebutuhan perlindungan mobilnya sangat spesifik.
Secara umum, memilih asuransi mobil ditentukan dari jenis kendaraan yang dimiliki, frekuensi pengunaannya, serta risiko kerugian apa saja yang ingin mendapatkan perlindungan.
Jenis kendaraan yang Anda miliki adalah penentu awal untuk memilih jenis asuransi mobil, karena perlidungan untuk mobil pribadi dan umum (kendaraan penumpang), mobil niaga untuk kebutuhan komersial, dan kendaraan khusus untuk kebutuhan kemanusiaan dsb, berbeda-beda.
Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan frekuensi penggunaan mobil tersebut, apakah dikendarai setiap hari, atau hanya sesekali saja. Lalu untuk pilihan perlindungannya, apakah Anda ingin memilih salah satu dari kerugian akibat kecelakaan, pencurian, dan kerusakan, atau ketiganya sekaligus.
Dengan mengetahui kebutuhan asuransi mobil Anda, maka akan lebih mudah untuk memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut, serta tentunya untuk mendapatkan perlindungan yang optimal.
Pentingnya Membandingkan Penawaran Asuransi Mobil
Foto: AmazonNews
Sebelum masuk ke pokok pembahasan, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tidak semua orang memiliki dana darurat untuk menutup biaya tak terduga akibat kerusakan, kecelakaan, pencurian, dan dampak bencana alam, sehingga asuransi mobil dibutuhkan.
Secara umum, terdapat 2 jenis asuransi mobil yaitu asuransi mobil All Risk, dan asuransi mobil Total Loss Only (TLO). Selain kedua jenis ini, terdapat jenis-jenis asuransi mobil lain yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan setiap pengguna kendaraan yang berbeda.
Cara yang tepat untuk menemukan mana penyedia layanan asuransi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan adalah dengan membandingkannya. Selain menemukan penyedia asuransi mobil yang tepat, Anda juga bisa menemukan penawaran harga yang kompetitif.
1. Asuransi Mobil All Risk
Asuransi mobil all risk memberikan cakupan perlindungan yang sangat luas. Jenis asuransi ini mencakup kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan, pencurian, kerusakan akibat bencana alam, dan sebagainya. Bahkan, kerusakan kecil seperti tergores.
Asuransi mobil jenis ini sangat populer di kalangan pemilik kendaraan, karena memberikan perlindungan secara menyeluruh. Namun kekurangannya, preminya menjadi tinggi.
Biaya premi asuransi all risk cenderung lebih mahal dibandingkan dengan jenis asuransi lainnya. Nilai premi ditentukan berdasarkan nilai kendaraan, usia, jenis, dan riwayat pengemudi.
2. Asuransi Mobil Total Loss Only (TLO)
Asuransi mobil Total Loss Only (TLO) hanya mencakup kerusakan atau kerugian jika kendaraan mengalami kerusakan total atau hilang karena pencurian. Kerusakan total di sini didefinisikan sebagai kerusakan di mana biaya perbaikan mencapai 75% atau lebih dari harga kendaraan.
Premi asuransi TLO biasanya lebih murah, karena nilai preminya ditentukan berdasarkan nilai kendaraan dan tingkat risiko pencurian atau kecelakaan berdasarkan faktor-faktor seperti lokasi dan jenis kendaraan.
Sebagai bahan pertimbangan untuk memilih jenis asuransi mobil terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda, maka perhatikan hal-hal berikut yang berlaku secara umum, baik untuk asuransi mobil all risk maupun TLO:
- Pastikan bahwa cakupan perlindungan yang ditawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Ketahui batasan dan pengecualian perlindungan yang diberikan oleh penyedia layanan asuransi mobil.
- Ketahui berapa lama masa pertanggungan dari polis asuransi mobil yang ditawarkan
- Pelajari berapa besar premi yang harus dibayar, dan bagaimana cara melakukan pembayaran premi asuransi mobil tersebut
- Pelajari persyaratan untuk mengajukan klaim, serta bagaiaman prosedurnya.
Dengan memahami kedua jenis asuransi mobil ini, maka dapat membuat Anda menjadi lebih tenang, karena mengetahui bahwa klaim asuransi mobil akan mendapatkan jumlah ganti rugi yang sesuai dengan keinginan Anda.
Cara Menghitung Nilai Pertanggungan yang Tepat
Foto: Huffpost
Dari contoh-contoh simulasi perhitungan yang telah di jabarkan di atas, maka Anda dapat menghitung berapa kira-kira nilai pertanggungan yang bisa didapatkan sebagai nilai maksimum ganti rugi yang akan dibayarkan oleh penyedia layanan asuransi mobil.
Bila Anda ingin lebih memahami bagaimana cara untuk menghitung nilai pertanggungan yang tepat, terdapat beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan, yaitu sbb:
Nilai pasar kendaraan: Pastikan nilai pertanggungan yang diberikan, tidak jauh berbeda dari nilai kendaraan Anda di pasaran. Anda bisa melakukan pengecekan di dealer atau marketplace, untuk mengetahui harga jual mobil dengan tipe dan model yang sama.
Biaya perbaikan atau penggantian: Anda harus memperhitungkan biaya perbaikan atau penggantian kendaraan apabila terjadi kerusakan. Pastikan nilai pertanggungan asuransinya dapat menutupi biaya perbaikan atau penggantian kendaraan.
Risiko kerugian: Terakhir, Anda harus bisa memperhitungkan risiko kerugian yang ingin dilindungi. Hal ini dapat ditentukan dari bagaimana Anda menggunakan kendaraan tersebut. Misalnya Anda sering bepergian ke luar kota ke berbagai medan, maka sebaiknya memilih perlindungan dengan nilai pertanggungan yang tinggi.
Dengan menghitung nilai pertanggungan yang tepat bagi kendaraan Anda, maka akan memudahkan ketika membuat klaim, serta memastikan biaya ganti rugi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan.
Berikut ini adalah contoh-contoh simulasi perhitungan ganti rugi untuk setiap jenis asuransi mobil.
1. Asuransi Mobil TLO (Total Loss Only)
Sesuai namanya, asuransi TLO dapat diartikan sebagai kehilangan total. Asuransi Total Loss Only (TLO) hanya dapat diklaim jika kendaraan Anda mengalami kerugian total di atas 75%, yaitu kehilangan karena pencurian atau kerusakan total.
Yang dimaksud dengan kerugian di atas 75% adalah nilai kerugian akibat kerusakan atau kehilangan yang mencapai 75% atau lebih besar dari harga kendaraan Anda.
Umumnya, besar premi asuransi TLO berkisar antara 0,80% hingga 1% dari harga kendaraan. Misal, harga mobil Anda adalah Rp300 juta maka premi yang harus Anda bayarkan adalah 0,80% x Rp 300.000.000 = Rp 2.400.000
Kelebihan: Premi yang harus dibayarkan untuk asuransi TLO lebih rendah daripada jenis asuransi mobil lain seperti asuransi mobil All Risk atau asuransi mobil komprehensif.
Kekurangan: Untuk kerusakan ringan hingga sedang, Anda tetap harus membayar biaya perbaikan sendiri karena asuransi TLO tidak menanggung kerusakan kurang dari 75%.
2. Asuransi Mobil All Risk atau Komprehensif
Asuransi mobil All Risk atau komprehensif meliputi semua bentuk kerusakan pada kendaraan, mulai dari kerusakan ringan, seperti baret, kerusakan sedang, hingga kerusakan berat, bahkan kehilangan.
Risiko lain yang juga ditanggung oleh asuransi mobil All Risk adalah kerusakan akibat kebakaran, tergelincir, terbalik, hingga kecelakaan lalu lintas.
Untuk mendapatkan manfaat dari asuransi mobil All Risk, premi yang perlu dibayarkan berkisar dari 1,5% - 3%. Menariknya, perhitungan premi asuransi All Risk cenderung berkurang besarnya jika harga kendaraan semakin mahal.
Sebagai contoh, jika harga kendaraan Rp 300 juta, maka premi yang harus Anda bayarkan sebesar 2,0% x Rp 300.000.000 = Rp 6.000.000. Sementara jika harga kendaraan Rp 500 juta maka preminya menjadi 1,5% x Rp500.000.000 = Rp7.500.000.
Kelebihan: Karena menanggung segala bentuk risiko yang terjadi pada kendaraan, maka Anda tidak perlu khawatir harus membayar biaya tambahan selain premi asuransi ketika mobil mengalami kerusakan.
Kekurangan: Untuk alasan yang sama, karena menanggung segala bentuk risiko, asuransi All Risk membebankan premi yang lebih besar dibanding asuransi TLO.
Tambahan Perlindungan Layanan Asuransi Mobil
Foto: Pexels
Setelah membandingkan asuransi mobil All Risk dan TLO, Anda tetap harus mempelajari dengan cermat dan teliti mengenai jaminan risiko yang ditanggung penyedia asuransi mobil secara keseluruhan.
Ketentuan yang paling penting Anda pahami sebelum membeli asuransi mobil adalah penyebab kerusakan seperti apa yang dapat Anda klaim. Berikut adalah daftar penyebab kerusakan yang berada di luar pertanggungan premi murni.
1. Perlindungan Bencana Alam dan Huru-hara/Terorisme
Beberapa bentuk bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, hingga huru-hara seperti kerusuhan dan aksi terorisme, umumnya tidak termasuk penyebab kerusakan yang dilindungi premi murni asuransi mobil.
Artinya, jika penyebab kerusakan adalah salah satu faktor di atas, Anda tidak akan mendapatkan ganti rugi. Agar tetap mendapatkan perlindungan dari faktor-faktor tersebut, Anda perlu membayar premi perluasan pertanggungan yang pada umumnya disediakan oleh penyedia layanan arusansi.
Besarnya premi yang harus dibayarkan berbeda antara jenis asuransi TLO dengan asuransi All Risk. Untuk asuransi TLO, premi perluasan pertanggungan berkisar antara 0,05% - 0,1%, sedangkan untuk asuransi mobil All Risk berkisar antara 0,15% - 0,35%.
2. Perlindungan Terhadap Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga
Selain mempertimbangkan premi perluasan pertanggungan, Anda juga perlu memperhatikan apakah asuransi mobil yang dipilih juga menanggulangi perlindungan Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga (TJHPK) atau tidak.
Perlindungan TJHPK adalah bentuk tanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh pihak ketiga, atau di luar objek pertanggungan asuransi mobil Anda, Misalnya ketika terjadi kecelakaan.
Pertanggungan TJHPK umumnya mencakup kerusakan atas harta, biaya pengobatan dan cedera, sampai kematian. Bila pihak ketiga menggunakan jasa sopir ketika terlibat kecelakaan maka sang sopir pun berhak mendapatkan pertanggungan.
Namun, TJHPK tidak berlaku jika kendaraan yang terlibat kecelakaan digunakan sebagai kendaraan untuk tidak kejahatan, belajar menyetir, menderek kendaraan lain, atau turut serta dalam kegiatan kampanye atau pawai.
Selain itu, bila kecelakaan disebabkan oleh hewan, barang, atau zat kimia yang diangkut kendaraan, pertanggungan TJHPK juga menjadi tak berlaku.
Besarnya limit pertanggungan pun terbatas, umumnya mulai dari Rp 10 - 100 juta. Untuk kasus ketika kendaraan yang ditabrak atau terlibat dalam kecelakaan juga memiliki asuransi mobil, klaim TJHPK tidak bisa digunakan.
Dalam kasus seperti ini, klausul yang berlaku adalah knock for knock agreement, yaitu kesepakatan antar perusahaan asuransi bila kedua kendaraan yang terlibat tabrakan sama-sama memiliki asuransi mobil.
Untuk menyelesaikan kasus seperti ini, kedua pemilik kendaraan dapat mengajukan klaim asuransi kepada penyedia asuransi mobil masing-masing.
Kesimpulan
Setelah mengetahui jenis-jenis asuransi mobil dan jenis premi tambahan yang mungkin perlu Anda tambahkan ke dalam paket asuransi mobil, Anda tentunya perlu menetapkan pilihan.
Pada dasarnya, baik asuransi TLO maupun All Risk memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, Anda tinggal menenntukan saja penawaran mana yang paling banyak memenuhi kebutuhan.
Jika sering menggunakan kendaraan, maka asuransi mobil All Risk sepertinya lebih masuk akal, apalagi kalau sering bepergian kemluar kota. Sementara jika Anda jarang menggunakan kendaraan atau tinggal di daerah yang rawan pencurian, maka tidak ada salahnya memilih asuransi TLO yang lebih hemat preminya.