Dipublish pada Senin, 4 Mei 2020 | 20:00

VOOC dan Qualcomm, Pilih Mana?

Hari berganti, zaman pun berubah, begitu juga dengan smartphone. Mulai dari sistem operasi yang selalu update, hingga sistem charging atau pengisian baterai. Nah, yang terbaru nih produsen smartphone sepertinya sudah mulai gencar menyisipkan setiap produknya dengan fitur yang satu ini.

Ada yang menggunakan fast charging di harga 2 jutaan hingga ke harga 20 jutaan. Sebutannya pun beragam, mulai dari Quick Charging, Turbo Charging sampai ada yang disingkat VOOC.

Tapi sebenarnya tahukah Anda akan keamanan dari setiap sistem fast charging ini? Kalau dari segi kenyamanan sudah pasti, karena banyak diantara produk mereka yang menawarkan proses charging 5 menit lalu digunakan hingga 30 menit. Hal tersebut sudah pasti memberikan kenyamanan bagi para pengguna.

Terlepas dari kenyamanan tersebut, seperti yang sempat pricebook.co.id singgung terkait pengetahuan kita tentang aman atau tidak fast charging. Pricebook.co.id mencoba untuk memberikan penjelasan tentang sistem fast charging dan keamanannya. Ada beberapa jenis fast charging yang diciptakan dari beberapa produsen teknologi.

Qualcomm Quick Charge

Qualcomm pertama kali mengusung sistem pengisian cepat atau fast charging pada tahun 2012. Teknologi pengisian cepat pertama kali diusung oleh Qualcomm pada tahun 2012, Quick Charge v.10 diklaim mampu mengurangi waktu pengisian baterai menjadi lebih cepat hingga 40% dari pengisian baterai biasa.

Selanjutnya Qualcomm menyempurnakan Quick Charge v2.0, yang ditanamkan pada chipset Snapdragon seri 800. Di mana penghematan durasi waktu charging mencapai 75% ketimbang metode konvensional.

Qualcomm kembali menghadirkan peningkatan yang signifikan di Quick Charge v3.0, yang memungkinkan smartphone untuk diisi dari 0% sampai 80% hanya dalam waktu 35 menit saja.

Qualcomm menggunakan teknologi INOV (Intelligent Negotiation for Optimum Voltage), teknologi baru ini mampu membantu sebuah perangkat untuk menentukan seberapa besar tingkat voltase yang dibutuhkan ketika melakukan pengisian ulang baterai.

Quick Charge v3.0 ini tidak secara eksklusif untuk Snapdragon 820, tapi hadir juga untuk chipset kelas menengah ke bawah yang menggunakan Snapdragon 620, 618, 617 dan 430.

Chipset tersebut pada dasarnya mendukung Quick Charge v.3.0, namun adapter atau charger dari produk smartphone tentunya tergantung dari produsen pembuat ponsel. Dan sekarang, teknologi ini sudah mencapai ke versi v4+, kebayangkan kecepatannya pasti juga ikut bertambah.

VOOC

Pengisian baterai cepat lainnya ditawarkan oleh perusahaan asal Tiongkok, Oppo melalui teknologi VOOC Flash Charge. Di mana dalam tempo 30 menit pengisian daya menggunakan VOOC sudah mencapai level 75% dan menyuguhkan pengguna 2 jam waktu bicara setelah 5 menit pengisian.

Pada perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2016, Oppo juga telah mengumumkan teknologi pengisian daya ulang tercepat Super VOOC Flash Charge. Menawarkan 10 jam waktu bicara dengan hanya lima menit pengisian dan untuk mengisi baterai sebesar 2500 mAh hanya membutuhkan waktu 15 menit.

Nah, sudah tahu tentang seputar pengisian cepat dan siapa pembuatnya. Pasti masih penasarankan tentang keamanan yang disuguhkan. Fitur ini tentunya memberikan kenyamanan seperti yang pricebook.co.id sebutkan di awal artikel. Namun, bagi pricebook.co.id ternyata sedikit memunculkan kekhawatiran.

Terlebih dengan terdapatnya banyak pemberitaan yang mengatakan mengecas baterai smartphone meledak. Lalu karena seringnya cabut kabel saat mengisi baterai tanpa harus penuh hingga 100% baterai jadi bocor. Lantas, apakah dengan adanya fitur fast charging ini, segala kekhawatiran tersebut berkurang?

Pricebook.co.id sedikit beruntung karena salah satu produsen smartphone yang juga membuat sistem pengisian cepat memberikan pernyataan seputar keamanan. Oppo melalui VOOC yang mereka ciptakan dan tersemat di Oppo F9 menjawab semua kekhawatiran tersebut.  Apa saja sih?

Naikan Ampere Dengan Sistem Cool Charging

VOOC Flash Charge mengadopsi konsep yang berbeda dengan teknologi pengisian daya lainnya yang ada di pasaran. Umumnya, charger standar memiliki spesifikasi 5V/0.5A untuk menghasilkan 2.5W, atau 5V/2A untuk menghasilkan 10W.

Pada teknologi fast charging standar, charger yang digunakan adalah 9V/1.67A untuk menghasilkan 15W. Dengan semakin tingginya voltase tersebut, maka kemungkinan peningkatan suhu juga sangat besar.

VOOC berbeda, teknologi ini mengusung konsep cool charging dengan spesifikasi 5V/4A untuk menghasilkan 20W. Karena VOOC lebih memilih menaikkan ampere daripada voltase, maka proses pengisian daya pun lebih dingin alias tidak menimbulkan efek panas yang berlebihan.

Menariknya, suhu rendahnya terjaga dengan baik, pengguna bisa melakukan banyak hal sembari menunggu proses charging selesai. Contohnya chatting, menonton video, atau bahkan bermain game. Game berat seperti PUBG Mobile akan tetap berjalan dengan mulus, bebas dari throttling yang biasanya disebabkan oleh suhu panas.

Cepat Tapi Tetap Aman

VOOC Flash Charge adalah teknologi yang tidak hanya menawarkan kecepatan tinggi, tetapi juga keamanan ekstra. Oppo memberikan perlindungan lima lapis mulai dari penguji tegangan di dalam adapter, pengenal VOOC di dalam adapter, pengenal VOOC di dalam ponsel, uji tegangan di dalam ponsel, hingga sekering di dalam ponsel.

Intinya, VOOC Flash Charge adalah sebuah ekosistem yang pintar. Proses pengisian daya super cepatnya tidak akan berjalan dengan maksimal jika salah satu bagian dari ekosistem tersebut tidak sesuai, misalnya kabel yang digunakan bukan kabel VOOC.

Share :
Imam Ali

Imam Ali

Content Writer

1052 Posts

Berbekal photography dan multimedia desain membuka jalan ke perusahaan konsultan cekindo.com. Awali karir jurnalistik di Majalah Chip Foto Video. Ketertarikan pada teknologi dan gadget berkembang ke Majalah Chip dan Chip.co.id, mulai dari review gadget dan peripheral PC, berlanjut ke Tabloid Sinyal dan SinyalMagz. Hobi otomotif memberi kesempatan bekerja di Agency mengawal konten otomotif. Di Pricebook, membuat beragam artikel terkait news, ulasan dan review serta info pasar yang berbasis SEO.

ARTIKEL TERKAIT