Xiaomi telah merilis hape Xiaomi Mi 5C yang siap meneruskan kesuksesan dari Xiaomi Mi 5. Salah satu fitur khusus yang membuatnya berbeda adalah penggunaan prosesor Surge S1 yang menjadi chipset in house pertama Xiaomi.
Dengan demikian, hape hape Xiaomi Mi 5C merupakan perangkat Xiaomi pertama yang sudah mendukung chipset anyar milik sendiri. Seperti yang diketahui, sejak lama Xiaomi sudah memiliki ambisi untuk menciptakan sebuah chipset racikan mereka sendiri. Sehingga Xiaomi berharap dapat bersaing dengan jajaran elit seperti Apple (dengan chipset Apple A series), Samsung (chipset Exynos), dan Huawei (chipset HiSilicon Kirin) dalam merancang chipset in-house.
Spesifikasi Hape Xiaomi Mi 5C
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tidak seperti hape Mi 5 yang mengusung prosesor Qualcomm Snapdragon 820, kali ini Xiaomi Mi 5C membawa prosesor Surge S1 yang memiliki kecepatan clock di kisaran 2.2GHz. Di luar itu, masih terdapat cukup banyak kesamaan diantara keduanya, sebut saja seperti ukuran layar dan posisi pemindai sidik jari.
Hape Xiaomi Mi 5C hadir dengan layar berukuran seluas 5.15 inci yang memiliki tingkat resolusi FullHD 1080p. Di dalam mesinnya sudah tertanam memori RAM sebesar 3GB yang siap mendukung kinerja prosesor secara keseluruhan. Lalu dari segi ruang penyimpanan internal, Xiaomi menyiapkan slot berkapasitas hingga 64GB.
Salah satu fitur yang juga cukup menonjol adalah keberadaan kamera belakang yang memiliki resolusi 12 megapiksel dengan ukuran sensor yang besar 1.25um pixel. Dan penggunaan prosesor Xiaomi Pinecone Surge S1 yang memiliki algoritma dual ISP sangat membantu untuk meningkatkan kualitas kamera. Dimana fitur dual ISP pada prosesor memungkinkan untuk mengurangi dual noise dan peningkatan 150% pada sensitivitas kamera. Sehingga hal ini berefek pada kualitas gambar yang semakin kaya akan detail dengan penurunan yang signifikan dalam hal noise.
Sebagai sumber dayanya, hape Xiaomi Mi 5C mengandalkan pada keberadaan baterai berkapasitas 2860 mAh dengan dukungan pengisian cepat 9V2A . Meski tidak dilengkapi dengan koneksi nirkabel via NFC seperti di Mi 5, namun hape Xiaomi Mi 5C akan mendapatkan proses upgrade ke OS Android Nougat 7.1. Kabarnya, hape Xiaomi Mi 5C ini akan dipasarkan seharga US$218.
Prosesor Surge S1 Besutan Xiaomi
Dari segi nama, masih ada kemungkinan sedikit perubahan karena Xiaomi bisa memberikan nama yang berbeda. Karena berdasar informasi ada yang menerjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi Xiaomi Pinecone atau bahkan Pengpai. Sehingga nama tersebut masih menunggu rincian resmi dari perusahaan yang akan segera diumumkan. Namun terlepas dari nama yang akan digunakan, berikut adalah spesifikasi dan fitur yang ada pada prosesor Surge S1 racikan Xiaomi.
Prosesor Surge S1 dilengkapi arsitektur octa-core, yang di klaim perusahaan mengombinasikan empat inti yang kuat dan empat ini yang efisien sehingga menghasilkan keseimbangan sempurna antara kinerja dan efisiensi daya. Dimana chipset ini terdiri dari 4x core Cortex A53 dengan kecepatan clock 2.2GHz dan 4x core Cortex A53 berkecepatan 1.4GHz yang dibangun pada proses 28nm HPC+.
Untuk pengolah grafis agar dapat mendukung maksimal, prosesor Surge S1 mengombinasikannya dengan ARM Mali-T860 yang memiliki efisiensi daya 40% lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya. Selain itu, kartu grafis ini juga sudah mendukung untuk AFBC dan teknologi kompresi gambar ASTC dan standar Vulkan terbaru.
Prosesor Surge S1 juga dilengkapi dengan dukungan DSP 32-bit dan koneksi VoLTE. Yang menarik, terdapat fitur 14-bit dual ISP yang akan mendukung perbaikan dual noise untuk meningkatkan kualitas gambar pada malam hari. Hal ini terkait dengan fitur yang dapat meningkatkan kualitas kamera di ruang minim cahaya. Selain itu, Xiaomi juga menambahkan bahwa chipset ini dilengkapi dengan keamanan chip-level sendiri yang dapat di-upgrade via OTA. Chip ini juga dilengkapi mekanisme untuk mencegah kebocoran data.
Bagaimana dengan skor benchmark? Meski skor AnTuTu tidak menjadi ukuran utama dari kinerja nyata dari chipset, namun setidaknya konsumen bisa melihat kemampuan awal dari prosesor. Dan berdasarkan hasil benchmark di Antutu, skor prosesor Surge S1 sedikit lebih tinggi dari Qualcomm Snapdragon 625. Bahkan skornya dapat melampaui chipset Helio P2O milik Mediatek.
Kabarnya, Xiaomi membutuhkan waktu hingga 28 bulan untuk mengembangkan prosesor Surge S1 dari tahap proyek ke tahap produksi massal. Hal ini bertujuan agar mereka dapat memproduksi massal chipset dengan pencapaian keseimbangan sempurna antara kinerja dan konsumsi daya.