Image via motorcyclistonline
Ibarat darah, oli bagi kendaraan merupakan kebutuhan vital yang harus diperhatikan dengan seksama, terlebih setelah musim banjir yang dilewati kota Jakarta beberapa waktu lalu.
Oli harus dipilih dengan hati-hati dan tepat, sesuai dengan kebutuhan. Karena oli memegang peranan penting pada performa dan kinerja kendaraan dan tentu menjaga keawetan mesin.
Lalai dalam melakukan perawatan pada oli motor memiliki resiko yang tidak main-main. Karena, sebagai ‘darah’ bagi kendaraan bermotor, oli yang habis tentunya akan memberikan dampak yang tidak baik untuk kendaraan yang bersangkutan dan tentunya berbahaya bagi kesehatan kendaraan.
Setelah membahas jenis-jenis oli motor dan kapan harus dilakukan penggantian, kini kami akan membahas fungsi dari oli motor dan resiko yang akan diterima ketika oli motor habis.
Berikut ulasannya :
Jenis Oli dan Fungsinya
Image via MicksGarage
Oli motor yang beredar saat ini dibagi berdasarkan bahan dasar, jenis, dan fungsinya, yaitu oli mesin, oli rem dan oli gardan. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, yaitu :
1. Fungsi Oli Mesin
- Sebagai pelumas, pada saat mesin dihidupkan, oli mesin disirkulasikan ke setiap komponen mesin oleh pompa oli. Oli melewati bagian-bagian yang bergerak, dan membentuk lapisan film untuk melumasi komponen tersebut. Dengan cara ini, komponen di mesin terjaga dari kerusakan dan keausan.
- Sebagai perapat, saat oli mesin bersirkulasi di dalam mesin, oli akan membentuk lapisan tipis. Lapisan ini akan merapatkan celah antara dua benda yang bergerak.
- Sebagai pembersih, ketika oli bersirkulasi di area mesin, oli yang sudah tersaring di filter oli melewati bagian-bagian mesin seperti dinding silinder, metal dan sebagainya. Ketika daerah tersebut terdapat kotoran, seperti sisa karbon pembakaran, maupun partikel logam akibat gesekan, maka oli bersih tersebut akan mendorong /membawa kotoran tersebut. Akibatnya bagian yang terdapat pertikel logam dan bagian sisa karbon akan bersih kembali. Untuk itulah, oli mesin perlu diganti secara berkala, karena kualitas oli akan menurun setelah tercampur dengan endapan karbon dan partikel logam.
- Sebagai penyerap panas, ketika mesin dihidupkan, terjadi proses pembakaran yang menghasilkan panas untuk diubah menjadi tenaga. Pada saat yang bersamaan, oli bersirkulasi pada bagian dalam mesin. Ketika oli mesin melewati bagian mesin dengan temperatur tinggi seperti piston, metal dan dinding silinder, maka panas komponen tersebut akan diserap. Hal ini dapat menjaga temperatur mesin dan mencegah keausan yang berlebihan pada bagian mesin.
- Mencegah karat, oli mesin akan menutup permukaan metal, sehingga metal tersebut terbebas dari oksidasi yang menyebabkan timbulnya karat. Hal ini dapat dibuktikan pada mesin yang terbuat dari metal/ logam, ketika terisi dengan oli, akan terbebas dari karat.
2. Fungsi Oli Rem
Adapun fungsi dari oli atau minyak rem ini adalah sebagai pelumas pada komponen logam yang bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam tersebut tidak mudah aus, tahan panas, dan tidak berubah bentuk pada suhu tinggi.
Selain itu minyak rem juga berfungsi untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan, mengontrol kecepatan selama berkendara, untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak serta sebagai penyalur tenaga hidrolik karena memiliki sifat seperti fluida (cairan) dalam sistem tertutup lainnya.
3. Fungsi Oli Gardan/Samping
Manfaat atau fungsi oli samping sendiri adalah untuk melancarkan kinerja transmisi otomatis. Beberapa rangkaian komponen yang saling bergesekan di dalam transmisi otomatis motor matic bila tidak dilumasi dengan oli transmisi akan terdengar suara berisik pada bagian box CVT bagian belakang.
Kekentalan Oli Motor yang Bagus
Image via Wikipedia
Setelah mengetahui fungsi dari jenis-jenis oli, sebaiknya Anda juga mengenal kadar kekentalan oli pada motor agar maksimal. Kekentalan atau viskositas merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir.
Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam. Semakin kental oli maka tingkat kebocoran akan semakin kecil namun juga berakibat meningkatkan beban kerja pompa oli. Oleh karena itu kekentalan oli harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin.
Oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan. Oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh Society of Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.
Namun yang terbaik adalah dengan mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin. Untuk mesin lebih tua memiliki clearance bearing lebih besar sehingga bisa menggunakan oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film cukup untuk bearing.
Umur Oli Motor
Image via shutterstock
Pada dasarnya masa berlaku atau kedaluarsa oli ditentukan oleh faktor eksternal dalam hal ini cara produksi dan penyimpanannya. Pelumas baru yang belum dipakai bila disimpan dalam kemasan tertutup yang baik, di tempat yang terlindung dari panas matahari, hujan dan dengan posisi yang benar, sebenarnya tidak memiliki masa kedaluarsa.
Namun apabila kemasan, tempat atau posisi penyimpanannya tidak baik, misalnya di lapangan terbuka, maka setelah setahun disimpan pelumas harus dites kandungan kontaminannya sebelum digunakan. Apabila kondisinya bebas dari kontaminasi, maka tetap dapat digunakan.
Oli harus disimpan di tempat penyimpanan yang benar dimana oli tidak boleh berada langsung di lantai, tidak boleh terpapar matahari langsung dan suhu udara pun tidak boleh ekstrem. Paling bagus, oli yang digunakan adalah yang masih fresh alias masih mendekati waktu produksinya.
Anda bisa melihat waktu produksi oli dengan melihat kode yang dicantumkan di bawah botol yang berbentuk lingkaran bertuliskan angka. Contoh ada tulisan 5/16, maka ini berarti oli tersebut diproduksi bulan Mei (5) tahun 2016 (16).
Oli dengan bahan dasar PAO (Poly Alpha Olefin) sendiri sebenarnya dapat bertahan hingga 25 tahun. Untuk oli dengan bahan dasar mineral bisa bertahan 5 tahun, semisyntetic 10 tahun, dan full syntetic bisa bertahan hingga 15 tahun.
Resiko Ketika Oli Motor Habis
Image via shutterstock
Sebagai ‘darah’ bagi kendaraan bermotor, oli yang habis tentunya akan memberikan dampak yang tidak baik untuk kendaraan yang bersangkutan dan tentunya berbahaya bagi kesehatan kendaraan. Sebaiknya jangan sampai motor atau mobil Anda kehabisan oli karena akibatnya bisa fatal, seperti berikut ini :
- Komponen Mesin Cepat Aus
- Bunyi Yang kasar
- Mesin bisa Overheat
- Engkol Mesin Terkunci
- Boros BBM
- Menurunnya kinerja mesin, rusaknya komponen mesin dan usia mesin menjadi pendek
- Turun mesin
Demikianlah artikel mengenai fungsi oli motor dan resikonya ketika oli pada motor habis. Jadi baiknya, rajin-rajinlah mengganti oli motor Anda.