Dipublish pada Jumat, 6 Jan 2023 | 14:50

Panduan Dasar Menggunakan Flash Eksternal pada Kamera

cara menggunakan flash eksternal
Seperti telah kita ketahui, unsur utama dalam fotografi adalah cahaya. Tanpa cahaya maka foto tidak akan tercipta. Sumber cahaya bisa diperoleh dari cahaya alami dan lampu.

Fungsi Flash pada Kamera

Bicara mengenai flash eksternal, ternyata selain sebagai cahaya tambahan, flash atau yang biasa disapa lampu kilat, memiliki fungsi dan kegunaan dalam fotografi. Berikut uraiannya.

Pancaran Cahaya Lebih Merata

Flash eksternal membuat cahaya merata di semua sudut frame jika dibandingkan dengan lampu kilat bawaan kamera. Alangkah baiknya jika memotret banyak orang dalam satu frame menggunakan flash eksternal tambahan.

Memberi Kesan Warna Putih dan Halus

Menggunakan flash eksternal seperti Anda menggunakan sebuah filter White Balance sehingga objek foto terkesan lebih putih terang. Berbeda dengan penggunaan flash internal yang justru membuat foto berwarna ke kuning-kuningan dan cenderung kurang terang. Selain itu, warna yang ditimbulkan pada foto dengan flash eksternal juga lebih halus.

Dapat Menghilangkan Efek Bayangan

Flash internal tidak dapat diganggu gugat posisinya, yakni selalu menghadap ke depan. Sayangnya posisi demikian membuat subjek foto dapat menimbulkan bayangan. Berbeda dengan flash eksternal yang memiliki kepala yang bisa diputar ke atas, ke samping atau bahkan kebelakang.

Jadi Anda bisa gunakan flash eksternal menghadap ke atas agar cahaya lebih merata, kuat, namun tidak menimbulkan bayangan. Kepala flash yang fleksibel membuat Anda bisa bereksperimen menggunakan lighting yang dipantulkan agar foto lebih kreatif.

Flash Eksternal Memiliki Zoom Head

Meski tidak seluruhnya, namun ada banyak sekali produk flash eksternal yang memiliki fitur zoom head. Fitur ini memungkinkan agar posisi sumber cahaya flash eksternal sesuai dengan panjang fokal lensa kamera. Biasanya zoom head berkisar antara jarak 24-105mm. Berbeda dengan flash internal yang memiliki head baku, tidak dapat diatur jaraknya.

Cara Menggunakan Flash yang Benar

Dilansir dari laman Digital photography school, berikut cara pemakaian flash yang bisa meningkatkan hasil foto menjadi lebih bagus.

Pantulkan Cahaya Flash Eksternal

Foto: WikiHow

Ini adalah teknik penggunaan flash pada kamera yang bisa menghasilkan foto bagus. Ketika tengah melakukan pemotretan indoor, sebuah ruangan dengan dinding dan langit-langit yang berwarna terang akan memberikan sebuah komposisi cahaya yang pas ketika Anda memantulkan cahaya flash.

Dengan menggunakan teknik ini, Anda dapat mencapai tingkat pencahayaan layaknya menggunakan softbox, atau bahkan pencahayaan yang sangat luas, dengan lampu kilat Anda sendiri.

Meskipun flash yang Anda miliki merupakan sumber cahaya yang relatif kecil, namun hal tersebut akan mencakup wilayah yang luas berkat pantulan dari dinding dan langit-langit. Daerah ini akan terlihat terang lantaran cahaya dari flash tadi menyebar ke objek yang hendak difoto.

Untuk membuat foto potret dengan teknik Bounce, seorang fotografer biasanya memiringkan lampu kilat dengan mengarahkan ke langit-langit dan dinding. Teknik ini sangat serbaguna karena dapat memberikan berbagai efek split-pencahayaan yang lembut, bahkan pencahayaan yang besar.

Blok Cahaya yang Berpendar

Banyak orang tidak menyadari bahwa cahaya yang keluar dari lampu kilat mereka berada dalam pola yang luas dan tidak mengarah lurus. Sebagian besar cahaya difokuskan ke depan sedangkan lainnya mengarah ke sisi kiri dan kanan dari objek.

Ketika flash diatur ke zoom sempit, banyak cahaya masih ‘terbuang’ di kedua sisi. Sebuah kertas putih seukuran kartu nama dapat digunakan untuk memblokir efek ini dari subjek Anda.

Ketika flash memantul pada sudut tertentu dan lurus ke arah objek, maka cahaya langsung menghujani objek. Bukan sesuatu yang harus dihindari, namun hal ini akan menimbulkan sebuah bayangan besar dibelakang objek Anda.

Coba arahkan cahaya flash yang sudah lurus tadi ke arah yang tepat untuk menghindari bayangan. Namun jika Anda memang ingin menciptakan efek bayangan tersebut, cara ini bisa dijadikan sebagai contoh yang menarik.

Gunakan Bounce Card

Foto: SpinLight360

Ukuran sumber cahaya Anda sejatinya disesuaikan terhadap subjek Anda sebab akan mempengaruhi keseluruhan tampilan gambar. Hal ini umumnya karena sumber cahaya yang lebih besar akan membuat transisi yang mulus antara cahaya dan bayangan, atau apa yang disebut sebagai soft lighting.

Pada tips pertama tadi, kita bicara mengenai bagaimana cara memantulkan cahaya Anda ke dinding dan langit-langit yang akan membuat ukuran cahaya tadi relatif lebih besar daripada obyek yang akan Anda foto.

Tetapi bagaimana jika disekeliling kita tidak ada dinding atau permukaan lain untuk mem-bounching flash Anda? Tidak perlu khawatir karena Anda masih dapat membuat cahaya dari flash Anda terihat lebih besar dengan menggunakan bounce card. Bounce card akan membuat cahaya yang dikeluarkan dari flash Anda menjadi lebih kuat dan besar.

Bagaimana cara membuatnya? Cukup gunakan selembar karton putih dan ditempatkan di sisi kiri atau kanan flash kamera Anda.  Tentu saja, Anda dapat mengarahkan flash dalam berbagai cara untuk mengarahkan cahaya yang Anda inginkan.

Gunakan Mode TTL

Foto: Digital Camera World

Kebanyakan unit flash modern menawarkan berbagai mode. Seperti menggunakan mode manual yang akan membuat Anda tetap mempertahankan output power yang statis, namun tidak ada salahnya jika Anda menggunakan mode TTL.

Mode Through -The-Lens modus (TTL), akan menempatkan output unit flash di bawah kendali kamera dan flash. Kamera dan flash dasarnya bekerja sama untuk memutuskan berapa banyak lampu flash yang memancarkan dalam rangka untuk benar menyinari objek.

Kebanyakan sistem TTL modern seperti Canon E-TTL dan Nikon i-TTL benar-benar hebat  dalam melakukan tugas mereka sesuai dengan kebutuhan cahaya pada kamera.

TTL dapat digunakan dihampir setiap situasi pengambilan gambar termasuk menembak dalam mode manual, di luar ruangan, dan bahkan ketika menggunakan teknik bouncing. Sederhananya, jika Anda biasa menggunakan flash secara manual, maka TTL adalah penggunaan flash secara otomatis.

Ketika Anda siap, Anda mungkin ingin mempelajari teknik-teknik yang lebih maju dalam menggunakan kompensasi flash exposure dan kontrol pemaparan kompensasi umum dalam hubungannya dengan TTL flash. Kontrol ini memungkinkan Anda untuk membuat penyesuaian flash yang mudah dan eksposur secara keseluruhan.

Pilih Shutter Synchronization Mode

Pilih flash synchronization mode. Gunakan High-speed sync apabila shutter speed yang diinginkan lebih tinggi daripada kemampuan kecepatan maksimum flash untuk menyinkronkan. Pertimbangkan menggunakan first curtain sync atau second curtain sync untuk bidikan long-exposure.

Untuk melakukan pemilihan dengan menggunakan menu kamera, tentukan mode yang diinginkan dari [Shutter synchronization] di [External flash function settings]. Untuk mengatur dengan menggunakan unit flash, tekan tombol “High-speed sync (FP flash)/Shutter-curtain synchronization”.

Menekan tombol ini setiap kali, Anda dapat beralih antara high-speed sync dan shutter-curtain sync. Untuk melakukan pengaturan dengan menggunakan kamera, pilih [Shutter sync.] dari [External flash func. setting] dan tentukan itemnya.

Bagaimana, rasanya cukup mudah ya untuk menggunakan flash eksternal pada kamera, asalkan kita sudah memahami fungsi dan teknisnya. Selamat mencoba!

Share :
Restu Aji Siswanto

Restu Aji Siswanto

Content Writer

1144 Posts

Gemar mengikuti perkembangan teknologi gawai, baik yang rilis di Indonesia maupun yang tidak masuk pasar lokal. Ketertarikan tersebut menjadi motivasi untuk terus memberikan informasi, rekomendasi, dan tips berbelanja melalui beragam artikel dan ulasan produk.

ARTIKEL TERKAIT