Memotret landmark di sebuah kota saat traveling sudah terlalu mainstream. Untuk kamu yang akan melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, tidak ada salahnya untuk memotret budaya setempat, memungkinkan kamu ciptakan foto menarik yang memberikan tantangan tersendiri.
Melakukan fotografi travel tidak bisa dibilang mudah. Terlebih jika kamu ingin memotret subjek orang-orang dengan latar budaya yang sangat berbeda dengan Indonesia, atau bisa disebut dengan fotografi etnografi yang cukup sulit dilakukan karena membutuhkan waktu lama untuk melakukan pendekatan kepada objek.
Untuk kamu yang ingin melakukan fotografi travel, melakukan pendekatan pada orang lokal untuk mengabadikan momen di budaya setempat, berikut terdapat beberapa tips yang perlu kamu lakukan, dilansir dari Digital Photograph School dan berbagai sumber lainnya.
Perkaya Pengetahuan
image via: jillthomasphotography
Sebelum melakukan perjalanan ke sebuah tempat, perkaya pengetahuan kamu lebih dulu mengenai tempat tersebut. Kamu dapat mempelajari norma fotografi yang ditentukan untuk menghargai dan menghormati kebudayaan setempat.
Dengan mengetahui informasi terlebih dahulu, tentu saja kamu bisa terhindar dari kekecewaan, karena ada banyak tempat yang membatasi para fotografer untuk mengabadikan momen penting, misalnya upacara keagamaan yang sedang berlangsung.
Jaga Sikap dan Komunikasi
Memiliki kepercayaan diri, pikiran terbuka dan murah senyum sangat penting kamu miliki saat bepergian. Dengan memiliki sikap positif tersebut, tentu saja memberikan dampak yang sama saat bertemu orang-orang baru.
Saat menemukan subjek menarik di sebuah perayaan budaya, hindari rasa malu, ajak mereka untuk berkomunikasi dulu mengenai maksud mengajaknya berfoto, dimana ada banyak masyarakat lokal yang memang senang jika aktivitasnya diabadikan oleh wisatawan melalui fotografi.
Dapatkan Izin
Sebagai seorang fotografer sudah seharusnya memiliki tanggung jawab untuk meminta izin pada seseorang jika ingin mengabadikannya lewat foto. Untuk itu, pelajari bahasa-bahasa umum di daerah setempat agar memudahkanmu melakukannya.
Dengan melakukan tanggung jawab tersebut, tentu saja kamu bisa menghindari masalah yang bisa datang setelah melakukan pengambilan gambar. Jika orang tersebut tidak bersedia untuk diambil gambarnya, kamu pun tak bisa memaksanya.
Rasakan Budaya Setempat
Ada kalanya kreativitas seorang fotografer mulai terbatas, terlebih jika kamu terlalu terobsesi dengan kamera. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk menjelajahi lingkungan setempat tanpa memotret, membuat tubuh dan pikiran kembali rileks sehingga lebih produktif saat bereksplorasi subjek-subjek menarik di lokasi.
Pendekatan dengan Bahasa Tubuh
Via thephotographersguidetotravel
Berkunjung ke sebuah negara yang mungkin mayoritas masyarakatnya tidak bisa menggunakan bahasa Inggris mungkin akan menyulitkanmu saat ingin berkenalan dengan seseorang yang akan dijadikan objek. Disini, kamu perlu melakukan pendekatan dengan cara lain, menggunakan bahasa tubuh. Berkomunikasi dengan bahasa tubuh akan sedikit membantu kamu saat ingin menyampaikan pesan pada seseorang di tempat baru.
Bawa Cinderamata
Memberikan cinderamata kepada anak-anak atau keluarga yang di foto pun bisa kamu lakukan sebagai ungkapan terimakasih atas ketersediaan mereka dijadikan objek fotografi. Selain menjadi bentuk ungkapan terima kasih, tentu saja cinderamata yang kamu beri dapat menjadi kenangan manis bagi mereka, disamping hasil karya foto yang kamu ciptakan.
Eksperimen dengan Angle
Foto etnografi atau travel yang mengangkat suatu budaya mungkin sudah umum untuk dilakukan. Agar hasilnya berbeda, kamu yang ingin memotret objek yang sering di potret harus memilih angle berbeda.
Jika mengambil setting alam, kamu bisa memilih waktu di rentang fajar sampai pukul 9 pagi atau pukul 3 sore sampai matahari terbenam, dimana pada kurun waktu tersebut memiliki sinar ultraviolet yang sangat bagus dan tidak memerlukan tambahan filter.
Sementara jika kamu ingin memotret rumah adat, cobalah untuk meminta izin pada pemiliknya untuk masuk ke dalam rumah, tidak sekedar memotret dari luar sehingga mendalami karakter dan detail aslinya.
Selain itu, kamu yang ingin memotret objek bernyawa sebaiknya mengangkat ekspresi natural mereka, misalnya saat orang tersebut bercengkrama, melakukan aktivitas budaya unik, melakukan ritual, mengabadikan anak-anak yang sedang bermain secara spontan dan lain sebagainya.
Masih soal eksprimen angle, kamu yang ingin membidik kuliner atau makanan sebaiknya mengambil angle secara diagonal. Intinya, kamu perlu bereksperimen dengan berbagai settingan untuk menemukan sesuatu yang khas sebagai objek prioritas untuk menunjukan karakter kuat dari sebuah budaya di tempat yang sedang didatangi.
Selalu Siap Sedia
Sebelum melakukan fotografi travel dengan mengangkat unsur budaya, kamu sudah mengetahui cara kerja kamera dan teknik-teknik dasar lainnya. Kamu harus selalu siap sedia saat mendapatkan subjek orang asing yang menarik, dimana pada saat momen tersebut bukanlah waktunya untuk belajar yang mungkin akan membuang waktu mereka.
Disamping itu, kamu pun perlu membawa kamera yang mudah dibawa, memiliki desain ringkas yang tidak akan menyulitkanmu saat ingin menangkap gambar. Mengenai lensa, ada banyak lensa yang fleksibel, misalnya Nikon 18-105mm f/3.5-5.6 VR, Canon 18-135mm IS yang dirasa praktis untuk dipakai di dalam ataupun luar ruangan.
Jika kamu memiliki budget lebih, kamu pun dapat mempertimbangkan lensa seperti Canon 18-200mm IS atau Nikon 18-200mm VR, dirasa mumpuni untuk dipakai memotret saat momen seperti ini karena umumnya tidak memerlukan zoom yang tak lebih jauh dari 200 mm.
Nah, tips fotografi travel di atas bisa kamu lakukan sebelum bereksplorasi untuk mengabadikan momen budaya setempat. So, waktunya siapkan kamera kesayangan kamu sekarang dan jangan lupa untuk menyapa dengan ramah saat bertemu orang-orang baru di tempat tersebut!