Jika kita termasuk pendatang baru dalam dunia fotografi, artikel berikut bisa menjadi sumber berharga. Dalam artikel ini bahkan tersaji beberapa jalan pintas untuk mengambil foto lebih bagus dengan cara yang lebih cerdas. Jika kita seorang fotografer andal, artikel berikut jangan diremehkan. Pasalnya, dalam artikel ini akan dibahas berbagai teknik yang mungkin mengingatkanmu bila terlupa.
Agar lebih mudah, akan terdapat tiga bagian yang dibahas, yakni setting kamera komposisi dan exposure hingga tips umum dalam fotografi. Biar nggak penasaran simak dengan cermat tips-tips di bawah ini.
Zoom dulu, baru fokus
Via dvinfo.net
Lensa Zoom biasanya hadir dengan tipikal focus yang selalu mengikuti ketika sedang zoom. Hal ini membuat kita harus melakukan zoom dulu dan mengunci fokus agar detail terlihat. Sayangnya, hal tersebut tidak semudah yang dikatakan. Maka dari itu, sebaiknya zoom subjek terlebih dahulu baru kemudian cari focusnya.
Gunakan RAW
Kamera saat ini hadir dengan file JPEG dan RAW. Sebaiknya kita memakain file RAW saja karena file ini menghadirkan lebih banyak informasi gambar. Dalam histogram pun, file RAW lebih menampilkan grafik yang jelas dibanding JPEG. Jangan lupa untuk mengatur picture control ke netral.
Gunakan RGB Histogram
Bagi fotografer, Histogram merupakan fitur penting untuk mengetahui exposure sebuah foto. Namun, histogram bawaan tidak menampilkan keterangan warna yang detail. Maka dari itu, rubah ke RGB – merah, Hijau dan Biru – agar kita bisa mengamati detail exposure sebuah foto dengan lebih jelas.
Pastikan shutter speed sesuai
Via digital-cameras
Kesalahan banyak fotografer dalam memotret ialah menentukan shutter speed yang tidak sesuai. Alhasil, banyak foto menjadi blur karena menggunakan shutter speed lambat.
Perhatikan viewfinder
Bila kita menggunakan setting aperture dan shutter, maka kita harus memperhatikan viewfinder dengan cermat. Jangan gunakan monitor LCD karena hasilnya akan berbeda.
Gunakan teknik yang pas untuk exposure yang pas
Setelah menggunakan RAW, kita juga harus menggunakan teknik dan setting yang tepat agar exposure foto pas. Kenapa menggunakan RAW? Agar saat nanti foto terlalu gelap atau terang, masih bisa diedit dengan mudah.
Pilih warna yang pas
Jika kita memotret dengan file JPEG, kita akan mendapat hasil foto yang sudah terkunci RGB-nya. Maka pilihan terbaik, menggunakan RAW agar mudah untuk dimanipulasi bila ternyata warna yang kita hasilkan dalam foto tidak sesuai.
Manfaatkan Aperture
Via slrlounge
Untuk tips buat foto bagus, kita bisa memanfaatkan setting aperture. Coba bermain dengan aperture kecil dan lebar untuk subjek yang sama. Lihat perbedaannya.
Gunakan manual exposure
Jika kita sudah ahli dalam menggunakan kamera, tak ada salahnya untuk mengatur secara manual, shutter speed an aperture untuk menghasilkan foto dengan exposure yang pas.
Jangan tinggalkan mode Program
Mode ini memang cocok untuk pemula. Namun, mode ini bisa kita gunakan dengan menambahkan bumbu komposisi dan timing sebuah foto akan lebih menarik.
Gunakan aperture yang pas
Untuk menghadirkan kualitas foto yang menarik, kita bisa menggunakan aperture yang pas. Beberapa fotografer mempunyai trik sendiri dalam menentukan aperture. Kamu bisa mencoba satu-satu aperture dengan memotret subjek dan melihat hasilnya.
Viewfinder bisa menipu
Terkadang kamera DSLR entry- level dibekali viewfinder yang kurang peka dan tidak menampilkan foto secara lebih detail dan lengkap. Maka, kita bisa menggunakan live view screen.
Monitor LCD pun bisa menipu
Kamera digital saat ini rata-rata dibekali layar LCD berukuran 2,7- 3 inci. Sayangnya, lacar LCD ini juga terkadang menampilkan foto yang tidak sesuai. Maka sebaiknya gunakan Histogram untuk mengecek gelap terang foto.
Mengatur viewfinder
Terkadang kala kita melihat melalui viewfinder, gambar terasa tampak kurang bagus. Maka kita bisa mencoba mengatur focus viewfinder. Biasanya dibeberapa kamera disediakan tombol pengatur. Kamu bisa memutar tombol tersebut hingga viewfinder menampilkan gambar yang sesuai.
Menggunakan manual focus di malam hari
Sistem autofocus kamera mungkin tidak akan bekerja dengan maksimal di malam hari. Maka dari itu, kita sebaiknya menggunakan manual fokus dan mulai mencari focus dengan memutar lensa.
Reset kameramu
Jika kita sudah selesai memotret, sebaiknya selalu kembalikan kamera dalam kondisi setting normal. Sehingga bila suatu saat akan memotret lagi, kita bisa dengan cepat mengambil momen, tanpa repot menghapus setting sebelumnya.
Gunakan Optical image stabilization
Via Optical image stabilization
Kamu bisa mengaktifkan fitur image stabilizer dalam lensa berupa tombol IS atau VR. Ini akan membantu mengurangi goyangan pada kamera sehingga fokus lebih baik.
Manfaatkan mode continuous
Mode ini memang identik dengan kegiatan olahraga yang memakai subjek bergerak. Padahal, mode ini bisa digunakan untuk berbagai momen lainnya. Kamu bisa mendapat beberapa momen menarik sekali menekan shutter.
Matikan AF points to focus
Bila kita menggunakan lensa wide, sebaiknya mematikan fitur ini agar subjek tampak detail dan tidak blur.
Gunakan mode mirror lock up
Mode ini membuat hasil lebih jelas saat menggunakan shutter lambat, jadi gunakan saja jika ada mode seperti ini.
Perhatikan komposisi foto
Kita bisa mengkombinasikan berbagai elemen agar foto tampak lebih berbentuk dan hidup. Kita bisa menggunakan rule of thirds dan menempatkan subjek di posisi yang berbeda. Kita bisa menghadirkan subjek atau elemen yang ganjil agar foto lebih menarik.
Gunakan Level horizon
Via digitalcameraworld
Tips buat foto bagus ialah dengan memastikan foto lurus dan tidak miring. Maka dibeberapa viewfinder kamera terpasang garis horizon untuk membantu kita menentukan posisi subjek.
Jangan selalu menggunakan filter
Biarpun kondisi cahaya sedang gelap atau terang, sebaiknya hindari penggunaan filter lensa karena membuat detail foto berkurang.
Kontras yang tinggi, foto lebih unik
Kita bisa memainkan bayangan subjek dan pencahayaan subjek sehingga foto tampak kontras yang tinggi. ingat cahaya yang menyebar bisa membantu kita menghasilkan foto lebih detail. Namun, bila cahayanya terarah, bisa membuat subjek foto lebih berbentuk.
Jangan gunakan setting yang sama meski memakai RAW
Bila kita memotret file RAW, tak ada salahnya mencoba memotret sebuah subjek dengan setting yang berbeda – beda baik aperture, shutter speed dan ISO.
Bersambung ke bagian 2