Jadi kamu baru saja membeli sebuah kamera DSLR pertamamu, lalu, apa yang harus kamu lakukan agar bisa menguasai kamera DSLR baru? Jika kamu masih bingung, mungkin sebaiknya kamu mencari tahu terlebih dahulu tentang kamera yang kamu beli dengan membaca buku petunjuk. Baca perlahan dan pahami setiap bagian kamera.
Jika sudah merasa memahami segala sesuatu yang ada dalam kamera digital baru kamu, saatnya kita mulai berlatih untuk memotret. Meski terkesan sederhana, memotret dengan kamera DSLR tidak sesederhana memotret dengan kamera saku ataupun kamera smartphone. Ada banyak hal yang harus kita kuasai di sini, agar hasil foto yang didapatkan maksimal.
Untuk menguasai penggunaan kamera DSLR, kita membutuhkan jam terbang yang tinggi dalam memotret. Hal ini disebabkan dengan sering memotret, kepekaan atau insting akan semakin tajam. Apalagi, bila membahas komposisi gambar sebuah foto, seorang fotografer harus memiliki naluri atau kepekaan yang tinggi agar menghasilkan foto yang tajam dan sebuah foto yang bisa bercerita.
Dengan sering berlatih, kita juga bisa memahami waktu yang pas dalam pengambilan gambar. Kita bisa memahami pengaturan kamera kala digunakan pada siang hari ataupun malam hari. Perlu diperhatikan pula, dalam memotret juga dibutuhkan teknik-teknik agar foto yang dihasilkan semakin sempurna.
Berikut ini solusi sederhana untuk menguasai kamera DSLR baru kita.
Memahami Aperture
Ada beberap komponen penting dalam menguasai penggunaan kamera DSLR yakni Aperture hingga Shutter speed. Aperture sendiri merupakan pengaturan bukaan lensa. Bukaan inilah tempat cahaya dari luar masuk hingga mengenai sensor gambar. Bila kita menggunakan aperture terlalu besar, maka cahaya yang masuk akan semakin banyak dan membuat foto tampat terang. Sebaliknya, bila kita menggunakan aperture kecil, maka akan sedikit cahaya yang masuk.
Baca juga: Apa itu Shutter Count dan Bagaimana cara menghitungnya pada kamera DSLR?
Bila kamu menggunakan Aperture yang lebar membuat subjek tampak dekat sementara background tampak blur. Selain itu, bila memotret portrait, pastikan selalu memfokuskan pada mata subjek sehingga foto lebih menarik dan tajam. Yang perlu kita perhatikan, saat kita mengganti setting aperture, akan mengakibatkan depth of field dari subjek juga berubah.
Mengatur komposisi exposure
Untuk mengecek exposure, kita bisa menggunakan matering mode pada kamera DSLR. Kamu bisa membuat hasil foto tampak terang atau tampak gelap dengan mengubah komposisi exposure. Kamu bisa menggunakan tombol AV dibagian belakang kamera DSLR. Kita bisa menggeser pengaturan ke positive atau negative. Kita harus memperhatikan level indikator exposure yang ada di viewfinder atau LCD untuk memahami komposisi exposure. Kita bisa menggeser ke kanan untuk membuat terang foto, atau menggeser ke kiri untuk menggelapkan foto.
Menguasai Shutter Speed
Via fotoclasses
Seperti sudah dibahas di atas, Shutter speed merupakan komponen yang perlu dikuasai untuk memotret. Shutter Speed merupakan kecepatan buka dan tutup shutter. Pengaturan shutter speed biasanya hadir dalam satuan detik. Semakin besar angka shutter speed, maka akan semakin cepat shutter terbuka sehingga cahaya semakin cepat masuk dan membuat cahaya yang mengenai sensor sedikit. Sebaliknya, bila menggunakan shutter speed rendah, maka semakin lama bukaan shutter sehingga cahaya banyak yang masuk dan mengenai sensor gambar.
Bila kita hendak memotret subjek yang bergerak seperti kendaraan atau burung yang terbang, maka kita bisa menggunakan shutter speed yang cepat. Ingat dibutuhkan kestabilan kamera bila memotret subjek yang bergerak agar foto yang dihasilkan tajam dan tidak blur.
Membuat Foto lebih Fokus
Kita bisa mengatur fokus secara manual dengan cara memakai mode manual pada lensa. Dengan cara manual, kita bisa mengatur ketajaman foto sesuai kepekaan kita dengan cara memutar ring fokus pada lensa. Bila kita tidak ingin repot, kita bisa menggunakan mode auto. Fokus lensa akan bergerak otomatis menyesuaikan zoom.
Baca juga: Mengenal Teknik Panning dan Cara foto Panning dengan Benar
Kita bisa menggunakan mode single AF. Dalam mode ini, lensa kamera akan mengunci fokus pada satu titik yang telah ditentukan saat kita menekan setengah tombol shutter. Kita juga bisa menggunakan tripod agar mampu meredam guncangan dan menghasilkan foto yang tidak kabur.
Ingat waktu menekan tombol shutter sangat berperan kala membuat foto lebih fokus. Kita bisa menggunakan lensa yang pas agar foto yang dihasilkan tampak tajam dan jelas bentuk subjeknya. Mulailah berlatih agar tangan kita lincah mengubah titik fokus.
Memanfaatkan ISO
ISO menjadi komponen penting dalam pengaturan cahaya. ISO ialah tingkat kesensitifan sensor kamera. Semakin tinggi ISO, maka semakin sensitive sensor gambar terhadap cahaya. Semakin rendah ISO, semakin minim cahaya yang masuk ke sensor kamera. Semakin tinggi ISO, akan menghadirkan noise. Maka sebaiknya manfaatkan ISO dengan benar. Sedikit tips untuk ISO ialah gunakanlah ISO 100 untuk menghasilkan gambar yang tajam dengan cahaya maksimal. Naikan ISO bila diperlukan. Ingat ISO yang tinggi akan menimbukan Noise pada hasil foto.
Gunakan aturan Grid
Dalam menguasai penggunaan kamera DSLR, ada aturan mengenai peletakan Subjek. Dalam frame bisa dibagi menjadi 9 bagian. Kita bisa menempatkan subjek di atas, dipojok hingga di tengah. Yang perlu diperhatikan kita harus mengetahui komposisi gambar yang pas.
Membaca Viewfinder
Viewfinder merupakan bagian yang cukup penting untuk menentukan komposisi sebuah foto. Jika kita belum terbiasa membaca pada viewfinder, sebaiknya kita kembali pelajari buku manual.
Baca juga artikel
Panduan Memilih Lensa Kamera DSLR dengan Tepat