Banyak yang masih belum tahu, kalau ada macam-macam tipe baterai handphone. Khusus smartphone, saat ini cuman dua yang paling banyak digunakan. Kedua jenis baterai tersebut adalah Lithium ion atau disingkat Li-ion dan Lithium ion polymer atau disingkat Li-Po.
Tipe baterai Li-ion dan Li-Po ini sebenarnya masih jenis baterai berdasarkan Litihium. Hanya saja, Li-Po adalah tipe baterai yang dikembangkan dari baterai Li-ion yang kemudian ditambahkan polymer pada bagian elektrolitnya.
Lalu apa perbedaan keduanya? Lebih baik yang mana? Simak ulasan perbandingannya berikut ini.
Li-ion
Li-ion merupakan tipe baterai yang umum dan banyak digunakan oleh gadget Android. Tidak hanya perangkat Android, perangkat semacam laptop pun menggunakan tipe baterai Li-ion.
Alasan para vendor menggunakan tipe baterai Li-ion biasanya karena produksinya yang lebih murah. Bukan cuman murah, baterai Li-ion juga unggul dari segi perawatannya yang lebih mudah. Tipe baterai ini juga tidak mengandung zat yang berbahaya sehingga cukup aman digunakan.
Kelebihan lain dari Li-ion adalah mampu mencapai siklus pengisian baterai sampai 1000 siklus. Artinya densitas energinya cukup tinggi.
Sayangnya, baterai tipe Li-ion ini rentan terbakar. Jika baterainya memiliki kapasitas besar, maka ukuran baterai juga harus besar. Karena itu, banyak smartphone dengan kapasitas besar (diatas 4000mAh) memiliki ukuran yang jumbo.
Li-Po
Beberapa smartphone yang menggunakan baterai Li-Po memang masih belum banyak. Rata-rata smartphone yang menggunakan baterai ini adalah smartphone kelas menengah dan flagship.
Alasan belum banyaknya smartphone dengan baterai Li-po adalah biaya produksinya yang lebih mahal dibandingkan Li-ion. Ini yang membuat vendor lebih memilih baterai Li-ion. Meskipun mahal, baterai Li-po lebih ringan dibandingkan Li-ion. Bentuknya yang tipis dan juga fleksibel menjadi kelebihan tersendiri. Yang paling mencolok dari tipe baterai Li-ion adalah susah untuk dilepas dan perlu seorang ahli untuk membukanya (teknisi).
Kelebihan lain dari Li-po adalah baterai yang ramah lingkungan serta daya tahan yang lebih lama. Tetapi meskipun daya tahannya lebih lama, baterai Li-po umumnya tidak bisa menampung daya sebanyak baterai Li-ion.
Nah sudah tahu kan perbedaan Li-po dan Li-ion? Kedua tipe baterai ini tenryata punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Hanya mungkin baterai Li-ion cukup unggul dari segi banyak digunakan oleh vendor.
Tapi, apapun jenis baterainya, yang perlu diingat adalah soal ketahanan lama tidaknya baterai tersebut. Semakin lama umur pakainya tentu semakin baik. Cara agar semakin lama umumr baterai cukup mudah, yakni mengisi ulang ketika baterai berada pada kapasitas 30-60%. Jika diisi ulang ketika baterai berkapasitas kurang dari 30%, maka hal ini akan mengurangi pemakaian baterai.
Baca juga artikel
Smartphone dengan Daya Baterai Awet Lebih Dari 10 jam
5 Tablet Premium dengan Baterai Tahan Lama, Lenovo Yoga Tab 3 Urutan Pertama