Sharp Aquos Sense8 adalah salah satu rangkaian smartphone Sharp yang rilis secara resmi di Indonesia. Smartphone ini dibekali dengan spesifikasi yang cukup membuat penasaran. Selain itu, desain bodinya yang compact membuatnya cukup nyaman saat digenggam.
Terus terang, ketika tim redaksi Pricebook pertama kali mencoba Sharp Aquos Sense8, sempat ada perasaan underestimate, namun setelah menggunakannya selama kurang lebih satu minggu, ternyata hal tersebut tidak terbukti. Nah, berikut adalah review Sharp Aquos Sense8 versi kami!
Desain dan Tampilan
Desain bodi Aquos Sense8 cukup compact, dan bila dibandingkan dengan standar ukuran smartphone saat ini, bodinya terbilang kecil, apalagi dengan bobotnya yang ringan, hanya 159 gram. Ini membuatnya nyaman ketika digenggam, meski tangan saya terbilang besar.
Beralih ke sisi belakang, terdapat modul kamera yang posisinya berada di tengah atas. Material pada panel belakang dari Sharp Aquos Sense8 ini menggunakan material alumunium. Hp Sharp ini punya 3 varian warna, dan unit yang saya review ini adalah varian dengan warna Cobalt Black. Warna lainnya yaitu Pale Green dan Light Cooper.
Desain pada bagian rangkanya dibuat flat, sehingga memberikan kesan yang tangguh. Wajar saja, karena Sharp Aquos Sense8 ini sudah mengantongi sertifikasi Military Grade MIL-STD 810G, karena berhasil lolos 16 jenis pengujian ketahanan. Setelah saya menggunakannya selama beberapa hari, memang terasa sekali durabilitasnya.
Beralih ke sisi depan, Sharp Aquos Sense8 hadir dengan desain yang cukup populer saat ini, yaitu layar yang mengusung kamera depan punch hole. Sementara untuk bezel-nya, masih terlihat agak tebal, terutama bila dibandingkan dengan smartphone lain di kelas dan kisaran harga yang sama.
Bodi Sharp Aquos Sense8 cukup tangguh, karena sudah dibekali dengan IP68 yang membuatnya aman ketika terkena cipratan air, bahkan guyuran air dari shower. Jadi ketika digunakan ketika hujan pun, rasanya tidak masalah. Selain itu, hp Sharp ini juga dibekali dengan 2 fitur keamanan yaitu sensor fingerprint dan face unlock yang bisa mengenali wajah pengguna walau memakai masker.
Layar
Sharp Aquos Sense8 dibekali dengan layar IGZO OLED berukuran 6.1 inci. Layar ini sudah memiliki resolusi Full HD, dengan kualitas tampilan yang tajam dan jernih. Ini kali kedua Sharp menggunakan jenis layar ini, setelah sebelumnya dipakai oleh Sharp Aquos R7S.
Untuk mendukung kebutuhan khusus seperti gaming, refresh rate 90Hz pada layarnya sudah cukup mendukung, meski sebenarnya saya berharap layarnya bisa mendukung hingga 120Hz. Meski begitu, layar ini tetap memiliki keunggulan, yaitu teknologi Black-Frame Insertion yang membuat tampilan visualnya halus, seperti layar dengan refresh rate 180Hz.
Selain itu, karena hobi nonton film dan series, maka saya juga memaksimalkan Sharp Aquos Sense8 untuk menyalurkan hobi tersebut. Warna pada layarnya terlihat maksimal. Tidak heran, karena layar smartphone ini sudah dibekali dengan Rich Color Technology Mobile yang mampu meningkatkan kemampuan layar dalam menampilkan warna.
Teknologi ini memungkinkan layar Sharp Aquos Sense8 untuk menampilkan hingga 1 miliar warna. Namun, ada satu hal yang sedikit mengganjal, yaitu layar yang kecil, walau kekurangan ini jadi tidak begitu terasa karena adanya peak brightness 1300 Nits yang dimilikinya. Ini membuat aktivitas menonton di luar ruangan tetap aman dan nyaman.
Performa
Ulasan selanjutnya berfokus pada performa dari Sharp Aquos Sense8 yang ditenagai oleh prosesor Snapdragon 6 Gen 1 buatan Qualcomm. Ini sekaligus menjadikannya sebagai smartphone pertama di Indonesia yang mengusung chipset tersebut. Chipset ini sendiri adalah penerus dari Snapdragon 695 5G, namun untuk performanya, diklaim hampir setara dengan Snapdragon 778G.
Setelah melakukan uji AnTuTu benchmark, hasil yang didapatkan untuk Sharp Aquos Sense8 berada di angka 457850, sementara pengujian menggunakan Geekbench 6 mendapatkan skor sbb:
Snapdragon 6 Gen 1 sendiri sudah mendukung RAM LPDDR5, namun sayang Sharp masih menggunakan LPDDR4X, dengan kapasitas RAM 8 GB dan memori internal berkapasitas 256 GB. Meski begitu, Sharp Aquos Sense8 ini sudah mendukung jaringan 5G dan e-SIM.
Untuk menguji performanya secara langsung, saya menggunakan Sharp Aquos Sense8 untuk bermain game, dimulai dari Mobile Legends yang bisa dimainkan di pengaturan super ultra, dengan rata-rata 83 fps. Sementara ketika digunakan untuk bermain PUBG Mobile, hp ini bisa di-setting hingga HD - Ultra dengan rata-rata 39 fps. Smartphone lain di kelas ini biasanya hanya bisa sampai HDR Ultra.
Ketika digunakan untuk bermain game yang lebih berat seperti Genshin Impact dengan pengaturan grafis Default di 60 fps, smartphone ini hanya mendapatkan 37 fps saja. Untuk bermainnya sendiri, masih terbilang mulus tanpa stuttering. Selain itu, temperaturnya masih terbilang wajar, karena tidak menjadikan hp ini panas berlebih.
Setelah melakukan pengujian game, saya berpendapat kalau performa dari Snapdragon 6 Gen 1 ini sudah lebih dari cukup, apalagi dengan kemampuannya untuk mendukung game di pengaturan tinggi. Ini sejalan dengan klaim Sharp yang mengatakan bahwa Aquos Sense8 memiliki 36% peningkatan performa CPU, dan 33% peningkatan performa GPU dibandingkan dengan Sense7.
Daya tahan baterai 5000 mAh yang diusungnya juga cukup baik. Setelah digunakan untuk bermain game atau menonton film/series selama hmpir seharian, sisa baterainya masih cukup untuk digunakan secara normal hingga hari berikutnya, dengan pengisian selanjutnya di sore hari.
Kamera
Sharp Aquos Sense8 dibekali kamera ganda yang terdiri dari kamera utama 50 MP dengan sensor 1/1.55 inci yang sudah dilengkapi OIS, serta kamera ultrawide 8 MP yang dibekali dengan fitur Field of View 120 derajat. Kamera ini mampu merekam video berkualitas 4K di 30 fps dan 1080p di 60 fps. Fitur EIS membuat perekaman video menjadi stabil.
Salah satu fitur yang menarik dari Sharp Aquos Sense8 adalah Floating Shutter Button yang bisa dipindah-pindah. Fitur ini memberikan kenyamanan lebih ketika saya menggunakan smartphone untuk mengambil foto atau video, karena bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Beralih ke sisi depan, Sharp Aquos Sense8 dibekali dengan kamera selfie beresolusi 8 MP dengan bukaan f/2.0. Terus terang tidak ada yang terlalu menonjol dari kamera depan ini, namun untuk hasil fotonya, sudah cukup baik. Untuk kebutuhan vlog dan video call pun, kamera depan ini dapat mendukung dengan baik.
Berikut beberapa hasil jepretan kamera Sharp Aquos Sense8:
Kesimpulan
Setelah menggunakan Sharp Aquos Sense8 selama beberapa hari, saya berpendapat bahwa spesifikasi yang ditawarkan cukup sebanding dengan banderol harganya, meski tentunya masih ada beberapa hal yang menurut saya bisa ditingkatkan seperti fast charging yang hanya mendukung 18W, sehingga membutuhkan waktu lama untuk mengisi penuh baterai 5000 mAh.
Namun secara keseluruhan, Sharp Aquos Sense8 ini cukup memuaskan. Kehadirannya untuk mendukung aktivitas sehari-hari sangat bisa diandalkan. Selain itu, dukungannya untuk bermain game dan kegiatan multimedia juga sudah lebih dari cukup memenuhi ekspektasi.
