Dipublish pada Senin, 4 Sep 2023 | 16:38

Sebulan Pakai ROG Ally! Masih Bingung Gaming Handheld Apa Mini PC?

ROG Ally

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kebutuhan akan gaming kapanpun dan dimanapun semakin menggeliat selama beberapa tahun terakhir ini. Apalagi jika melihat fakta bahwa Steam Deck bisa memiliki performa yang cukup mumpuni sebagai sebuah PC handheld. Inilah yang juga setidaknya coba ditawarkan oleh ASUS lewat ROG Ally dan akan kami review.

Tim kami mendapatkan kesempatan untuk nyobain ROG Ally duluan dan akan kami review melalui artikel ini. Katanya sih “PC handheld” buatan ASUS ini bakal bisa memainkan game AAA dalam genggaman dengan lancar. Seperti apa performanya? Mari simak!

Desain Ergonomis

desain ROG Ally

ROG Ally hadir dengan desain yang cukup unik sebagai sebuah gaming handheld di mana ia hadir dengan desain yang ergonomis dalam genggaman. Ia juga dilengkapi dengan warna putih dan bagi kami ini adalah sebuah perbedaan yang dibuat oleh ASUS ROG dibanding sang kompetitor.

Kami paham mengapa mereka menggunakan warna putih tanpa pilihan lainnya, sidik jari Anda tidak akan terlihat sama sekali. Selain itu permukaannya yang relatif kasar tidak meninggalkan sidik jari sama sekali. Ada sedikit sentuhan untuk menonjolkan ROG Ally, mereka menambahkan lampu RGB pada joystick untuk menambah kesan gaming.

ROG Ally memiliki berat sekitar 608g. Meskipun Nintendo Switch OLED lebih ringan dengan bobot 422g, namun ROG Ally terasa lebih nyaman untuk dipegang karena desain ergonomis, terutama cengkeraman pada bagian samping yang melengkung. Oleh karena itu, ROG Ally terasa nyaman untuk dimainkan dalam jangka waktu yang lama menurut kami.

ROG Ally

Pada bagian hand grip, dilengkapi dengan desain “Slip-resistant” dan ROG Triangle Texture agar tangan pemain tidak tergelincir saat memegang ROG Ally. Berbeda dengan Steam Deck yang dilengkapi dengan touchpad, ASUS justru menggunakan layar sentuh atau touchscreen untuk Anda gunakan menavigasikan apa saja yang ditampilkan di layar.

Port I/O yang disediakan hanya berupa interface XG Mobile, Type-C dan jack audio 3.5mm. Semuanya ada di bagian atas yang menurut kami rada terlalu menumpuk, agak lebih baik jika sebagian ditaruh dibagian bawah misalnya.

Penempatan Tombol Presisi

ROG Ally

Pada bagian depan, Anda akan melihat tata letak yang mirip dengan kontroler yang digunakan oleh Xbox. Di sisi kiri, Anda dapat melihat joystick di bagian atas dan D-pad di bagian bawah. Di sisi kanan, Anda akan melihat tombol ABXY di bagian atas dan joystick di bawahnya.

Jika pada controller, Anda akan menemukan dua tombol di bagian tengah. ROG Ally dilengkapi dengan 4 tombol di bagian tengah, yaitu tombol View dan Command Center Button di sisi kiri layar. Sedangkan di sisi kanan layar, terdapat tombol Menu dan Tombol Armory Crate. Dengan menggunakan tombol ini, Anda dapat mengakses berbagai pengaturan yang disediakan.

Dilengkapi juga dengan “tombol bahu” di sisi kanan dan kiri. Namun, yang istimewa dari ROG Ally ini adalah tombol Macro yang disediakan di bagian belakang. Anda dapat menggunakannya sebagai tombol shortcut untuk mengakses berbagai kegunaan, tergantung game yang dimainkan.

ROG Ally

Pada bagian belakang juga terdapat logo ROG yang telah diadaptasi menjadi lubang ventilasi untuk menghisap udara dari luar. Terdapat juga lubang ventilasi di sisi atas.  Meskipun tombol-tombol ini ditempatkan di bagian belakang, kami sama sekali tidak merasa canggung atau aneh saat memegang ROG Ally. Rasanya sangat pas dan nyaman digunakan.

Jika berbicara soal performa tombol, kami tidak ada protes sama sekali. Sangat smooth dan sangat responsif ketika dipakai main game, bahkan yang memiliki tempo cepat sekalipun. Karena kami terbiasa menggunakan layout Xbox, kami tidak mengalami masalah kebingungan sama sekali saat bermain.

Mereka juga menanamkan Haptic Feedback dan gyro ke ROG Ally untuk memastikan pemain mendapatkan pengalaman bermain game yang luar biasa. Bagi kami, penambahan ini membuat pemain lebih termotivasi untuk terus bermain tanpa masalah. Untuk Haptic Feedback, jika Anda tidak menyukai getarannya, Anda dapat menguranginya di Armory Crate.

Layar Mewah

layar ROG Ally

ROG Ally hadir dengan layar Full HD dengan resolusi 1920 x 1080. Layar ini juga dilengkapi dengan refresh rate 120Hz dan response time 7ms serta AMD FreeSync. Dengan layar 120Hz yang menyertainya, Anda dapat memainkan game apapun dengan lebih lancar tanpa masalah, terutama di game kompetitif. Hal yang cukup mendasar yang ada pada sebagian besar perangkat gaming saat ini.

Selain itu, layar ini juga dilengkapi dengan panel IPS yang mampu menampilkan 100% sRGB di mana dapat menghasilkan warna yang sangat indah dan menarik. Dengan 500 nits, Anda dapat menggunakannya di berbagai situasi pencahayaan termasuk di bawah sinar matahari misalnya jika lagi diluar atau beraktivitas outdoor.

ROG Ally dilengkapi dengan lapisan Corning® Gorilla® Glass DXC. Lapisan ini memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi pantulan permukaan, meningkatkan kekerasan lebih dari 40% untuk meningkatkan ketahanan terhadap goresan, dan memungkinkan visibilitas yang lebih baik di lingkungan yang terang atau di luar ruangan.

Touchscreen yang dimilikinya menurut kami responsif, bahkan terlalu responsif untuk jari kami yang terhitung besar yang sering banget “tidak sengaja” menekan navigasi tertentu atau ketika mengetik.

Spesifikasi “Mini PC”

ROG Ally

ROG Ally menggunakan prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme yang dibangun di atas arsitektur Zen 4 dengan grafis RDNA 3. Namun, Anda memiliki opsi untuk membeli XG Mobile yang merupakan GPU eksternal yang disediakan oleh ROG. GPU yang disediakan hingga RTX 4090 mobile. Opsional untuk Anda yang menginginkan performa lebih, karena prosesornya cukup tangguh.

Penyimpanan yang disediakan pada ROG Ally sebesar 512GB dan mampu menampung berbagai macam game dengan teknologi PCIe 4.0 NVMe. Sedangkan RAM yang disediakan hingga 16GB DDR5. Meskipun Anda hanya diberikan kapasitas hingga 512GB, mereka juga menyediakan slot MicroSD di bagian atas untuk penyimpanan tambahan jika Anda merasa kurang.

Karena menggunakan platform Windows 11 sepenuhnya, Anda bisa memainkan semua jenis game yang ditawarkan di Steam, Epic Games, dan banyak lagi. Beberapa gamer mungkin tidak menyukai atau tidak terbiasa dengan UI Windows 11, tetapi kami menyukainya karena memiliki lebih banyak opsi dan fleksibilitas untuk menggunakan perangkat tersebut.

Namun, kami ada sedikit kritik mengenai penggunaan Windows 11 disini. Rasanya Windows disini terasa kurang optimal dengan berbagai ikon dan tulisan yang amat terasa kecil dan sulit untuk dinavigasikan. Touchscreen akan sedikit ribet jika jari Anda besar, dan menggunakan Joystick terkadang merepotkan untuk melihat ikon atau teks yang kecil.

Kriteria Spesifikasi
Tipe Prosesor Ryzen Z1 Extreme
Kecepatan Prosesor 2.7 GHz
Processor Core Octa Core
Graphic Card AMD
Memory Type LPDDR5
RAM 16 MB
Memori Internal 512 GB
Wi-Fi Ya
USB USB 3.2
Dimensions 280 x 111 x 21.2 mm
Weight 608 g
Processor AMD
Tabel dapat digeser kiri atau kanan

Performa Gaming

ROG Ally

Ya, tujuan untuk membeli dan menggunakan PC handheld adalah bagaimana performanya untuk memainkan berbagai game kekinian hanya dalam genggaman, dimanapun dan kapanpun. Kami mencoba menguji performanya menggunakan benchmark sintetis dan gaming.

Kami telah mencoba melakukan benchmark menggunakan 3DMark dan PCMark 10 tetapi keduanya tidak dapat berjalan dengan lancar dan mengalami crash di tengah-tengah pengujian. Namun, ketika kami mencoba lagi dengan menggunakan charger, semuanya berjalan dengan baik.

  • PC Mark 10: 6130
  • 3D Mark: 2184

Beralih ke pengalaman bermain game, kami memainkan beberapa game termasuk Cyberpunk 2077, E-Football, hingga APB Reloaded. Berikut hasil selengkapnya:

  • Cyberpunk 2077: 1080p – Low – 40 FPS
  • E-Football: 1080p – High – 50 FPS
  • Dreadnought: – 1080p – High – 60 FPS
  • APB Reloaded: – 1080p – High – 60 FPS

Pada awalnya kami memainkan Cyberpunk 2077 dengan pengaturan grafis very low dan berjalan dengan sangat lancar. Ketika kami mengubah pengaturan grafis ke high, kami masih bisa bermain dengan lancar tetapi ada beberapa bagian yang mengalami penurunan frame rate hingga dibawah 30 FPS. Jadi memainkannya di settingan low – medium adalah yang terbaik. Hal ini juga mirip-mirip dengan game AAA lainnya.

Dreadnought memiliki batas FPS hingga 60FPS, kami tetap ingin mencobanya. Kami bermain dengan pengaturan grafis tertinggi dan hasilnya sama sekali tidak mengecewakan berjalan mulus di 60 FPS pada settingan tertinggi. Grafis dan efek yang ditampilkan cukup indah dan menawan dalam genggaman.

Sebagai informasi, kami sempat mencoba memainkan beberapa game ringan lain seperti modern combat 5, Yu Gi Oh! Master hingga Sniper 3D Assassin yang sudah jelas semuanya dilibas dengan baik oleh handheld console ROG Ally ini.

Menurut kami, ROG Ally sesuai dengan fungsinya sebagai perangkat gaming. Semua game yang ingin kami mainkan, bisa dijalankan di perangkat ini tanpa banyak masalah. Meskipun harus dimainkan dengan settingan grafis yang menyesuaikan, performanya sudah kami ekspektasikan sebagai sebuah PC handheld.

Audio Imersif

audio ROG Ally

ROG Ally dilengkapi dengan sepasang speaker yang menggunakan teknologi Smart Amp untuk menghasilkan audio dengan kualitas yang sangat tinggi tanpa distorsi. Kami tidak memungkiri bahwa audio yang dihasilkan sangat jernih, hampir tidak ada suara yang pecah pada volume tertinggi sekalipun.

Ditambah lagi dengan kehadiran Dolby Atmos pada ROG Ally yang mampu menciptakan pengalaman layaknya suara surround, membuat pengguna tenggelam dalam audio game. Posisi speaker berada di sisi depan di samping layar. Jadi, Anda akan mendengar audio dengan sangat keras tanpa harus memutar perangkat.

Untuk meningkatkan pengalaman bermain game lebih jauh, Ally memiliki fitur Two-Way AI Noise Cancellation. Teknologi ini memastikan komunikasi yang jelas antar gamer, sehingga memudahkan koordinasi strategi dan komunikasi yang efektif selama bermain game. Ally juga mendukung Hi-Res Audio, memberikan tingkat kualitas suara yang lebih tinggi dan memungkinkan pengalaman bermain game yang lebih imersif.

Baterai

baterai ROG Ally

ROG Ally hadir dengan baterai 40Wh dan charger PD 65W. Kami bisa katakan bahwa baterai yang disediakan untuk ROG Ally kurang besar karena kami hanya sempat bermain selama kurang lebih 1 jam dan baterainya sudah habis 100%. Terlalu cepat untuk ukuran sebuah perangkat gaming ambisius.

Bayangkan, ketika mengisi daya ROG Ally butuh waktu selama lebih dari satu jam hingga baterainya penuh. Namun saat bermain, kami hanya sempat merasakan sekitar satu jam sebelum akhirnya padam. Perlu diingat, kami bermain dalam Mode Turbo, sehingga akan menghabiskan lebih banyak baterai, tapi itu mesti dilakukan demi performa maksimal.

Kami mencoba memainkan E-FootBall selama satu jam dan baterainya turun dari 100% menjadi hanya 15%. Kami menggunakan pengaturan grafis tertinggi, volume 100% dan Mode Turbo. Mungkin jika Anda menurunkan pengaturan grafis menjadi rendah dan menggunakan mode performance atau dibawahnya, baterai mungkin akan bertahan sedikit lebih lama.

Bagi kami, sebagai sebuah PC handheld performa baterainya tidak ada yang istimewa bahkan terhitung buruk karena Anda hanya dapat bermain selama sekitar satu jam dan perlu mengisi ulang daya. ROG Ally membutuhkan waktu sekitar satu jam 30 menit untuk mencapai 100% dari 20%. Karena produk ini dipasarkan sebagai perangkat genggam gaming, kami masih belum bisa merasakan unsur “portabilitas”.

Dual Fan Tapi Gak Berisik

ROG Ally dual fan

Sedangkan untuk sistem pendingin, kami memahami bahwa mereka menggunakan Zero Gravity Thermal System di mana sistem pendingin tidak terpengaruh oleh kondisi ROG Ally apakah dalam keadaan berdiri tegak atau berbaring dan tetap memberikan performa yang cukup mengesankan. Jadi, Anda dapat memainkan game dalam posisi apapun.

ROG Ally juga dilengkapi dengan Dual Fan Domination dimana kipas ini bekerja untuk memberikan aliran udara yang optimal dan menjaga perangkat tetap berjalan dengan dingin. Dengan menggunakan desain ini, kipas dapat menghasilkan suara yang lebih senyap sekaligus memberikan sistem pendinginan yang efisien bahkan saat bermain game.

Sejujurnya, kami sama sekali tidak memiliki masalah dengan sistem pendingin yang digunakan oleh ROG Ally ini. Tidak masalah jika kami bermain dengan pengaturan grafis tertinggi atau terendah, kipasnya sama sekali tidak mengeluarkan suara berisik layaknya laptop. Kami sudah mencobanya dengan menggunakan mode turbo dan performance, kipasnya sangat hening dan mampu mengalirkan panas keluar dari perangkat.

Armoury Crate SE

ROG Ally

Armoury Crate di ROG Ally sedikit berbeda dari versi laptop maupun desktop. Di mana ia hadir dengan dua tombol. Satu di sebelah kiri untuk membuka Command Center dan dari sana Anda bisa memilih berbagai pengaturan yang disediakan termasuk Operating Mode, Control Mode, Real-time monitor dan lainnya.

Sedangkan untuk tombol di sebelah kanan, Anda akan diberikan akses langsung ke Game Library tempat semua game atau game store yang telah diunduh. Selain Game Library, Anda juga dapat mengakses pengaturan dan konten. Pada pengaturan, Anda dapat mengubah berbagai hal termasuk Control Mode, Operating Mode, Game Visual, Lighting bahkan Audio.

Kesimpulan

armoury crate ROG Ally

Secara keseluruhan, ROG Ally sangat mengesankan sebagai sebuah PC handheld. Performa gaming yang dimilikinya sudah cukup memenuhi ekspektasi kami dimana bisa memainkan banyak game AAA dengan frame rate di atas 30 FPS dengan settingan yang menyesuaikan, hingga game ringan seperti Honkai Star Rail dengan settingan maksimal.

Jika berbicara desain, memang cukup berat namun ketika sudah digenggam, cukup nyaman dan bahannya tidak mudah kotor meskipun berwarna putih. Tombol? Sangat responsif dan ergonomis untuk penggunaan gaming. Ada tambahan RGB buat Anda yang doyan pamer. Semuanya jika dilindungi dengan sistem pendingin yang solid, tidak berisik, dan cukup adem.

Satu hal yang paling menjadi protes kami adalah ketahanan baterai yang cukup mengecewakan. Membutuhkan waktu lama untuk mengisi daya dan habis hanya dalam hitungan kurang lebih satu jam. Jika mengisi baterai bisa lebih cepat akan jauh lebih baik. Namun masalah ini seharusnya tidak akan mempengaruhi performa gaming, hanya mengurangi portabilitasnya saja.

Share :
Imam Ali

Imam Ali

Content Writer

1052 Posts

Berbekal photography dan multimedia desain membuka jalan ke perusahaan konsultan cekindo.com. Awali karir jurnalistik di Majalah Chip Foto Video. Ketertarikan pada teknologi dan gadget berkembang ke Majalah Chip dan Chip.co.id, mulai dari review gadget dan peripheral PC, berlanjut ke Tabloid Sinyal dan SinyalMagz. Hobi otomotif memberi kesempatan bekerja di Agency mengawal konten otomotif. Di Pricebook, membuat beragam artikel terkait news, ulasan dan review serta info pasar yang berbasis SEO.

ARTIKEL TERKAIT