Kulkas atau biasa disebut dan dikenal dengan nama lemari es adalahn sebuah alat pendingin. Sebuah peralatan rumah tangga yang digunakan untuk menjaga suhu beberapa derajat di atas titik beku air. Kisaran suhu optimum untuk penyimpanan makanan yang mudah busuk adalah 3 sampai 5 ° C (37 sampai dengan 41 ° F). Sebuah perangkat serupa yang mempertahankan suhu di bawah titik beku air disebut sebagai freezer.
Dan saat ini, keduanya sudah menjadi satu paket jika Anda memiliki kulkas 2 pintu dirumah, biasanya di bagian atas adalah freezer, dan di bagian bawah hanyalah pendingin. Kemampuan kulkas mengawetkan makanan bukannya karena benda ini sakti, atau temuan alien. Faktanya adalah, lemari es mampu mengeluarkan hawa dingin di dalamnya sehingga bakteri-bakteri pembusuk tidak bisa hidup dalam bahan makanan.
Berabad-abad lalu, sebelum lemari es ditemukan, orang-orang Romawi kuno mengawetkan makanan menggunakan es yang mereka angkut dari puncak gunung. Sementara di Meksiko, suku Aztek mengawetkan makanan menggunakan salju.
Caranya, mereka menggali lubang berukuran besar. Lalu, bagian dasar dan sekelilingnya mereka lapisi dengan bilahan kayu atau jerami. Setelah itu, mereka menempatkan es atau salju di dalamnya, kemudian menutupnya kembali dengan jerami. Barulah kemudian mereka meletakkan makanan dan menutupnya dengan rapat. Cara ini sangat mujarab untuk membuat bahan makanan jadi lebih awet di masa itu.
Metode di atas biasanya dilakukan ketika musim dingin tiba. Karena di musim salju buah-buahan dan sayuran akan sangat sulit di dapat termasuk ikan segar. Apalagi kehidupan kala itu benar-benar bergantung pada alam. Berkat cara tradisional tersebut makanan jadi awet dan penduduk tidak kekurangan makanan. Karena menginginkan cara yang lebih praktis, di awal abad ke-18, orang-orang pintar di Inggris mulai memikirkan membuat lemari pendingin.
Mereka merancang lemari es sedemikian rupa, dengan bentuk yang sama sekali tidak sedap dipandang. Ukurannya besa, bahkan mungkin lebih besar dari ukuran kulkas saat ini. Apakah sudah terbuat dari besi dan sejenisnya? belum tentu, karena ternyata sudah banyak model dan wujud yang dibuat sebelum kulkas benar-benar terlihat seperti yang ada di rumah Anda saat ini.
Sejarah Kulkas
Diketahui cikal bakal kulkas ditemukan oleh fisikawan Persia yang melakukan serangkaian percobaan pada abad ke-11. Ketika itu para ilmuwan itu menemukan kumparan pendingin yang dimasukkan ke dalam sebuah tabung. Benda yang diperkirakan kulkas itu digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda hasil percobaan, dan air.
Mesin pendingin pertama baru ditemukan pada 1748 oleh William Cullen di Universitas Glasgow. Tahun 1805, Oliver Evans berhasil merancang sebuah mesin pendingin yang menggunakan uap sebagai pengganti cairan pendingin. Kemudian pada 1834, seorang ilmuwan Amerika, Jacob Perkins, menciptakan sistem pendingin kompresi, dan berhasil menyempurnakan temuan sebelumnya.
Pada 1851, John Gorrie membuat inovasi dari penemuan alat pendingin yang sudah ada, dan berhasil menciptakan mesin yang dapat membuat es. Perkembangan mesin pendingin semakin meluas hampir di seluruh negara, termasuk di Australia melalui James Harrison, yang berhasil membuat sistem pendinginan untuk digunakan dalam industri makanan.
Barulah ketika tahun 1922 sistem pendingin yang kita kenal dengan nama kulkas benar-benar digunakan. Berkat dua orang mahasiswa Royal Institute of Technology di Stockholm bernama Batlzar von Platen dan Carl Munters yang menyempurnakan dan berhasil menciptakannya. Kulkas kemudian mulai dipasarkan oleh perusahaan bernama Electrolux. Namun kulkas ketika itu belum terbuat dari besi, melainkan kotak kayu yang dilengkapi dengan compressor. Sehingga belum terlalu efektif untuk menyimpan es terlalu lama.
Pada 1923, Frigidaire memperkenalkan kulkas yang lebih kokoh, berbentuk lemari yang terbuat dari besi berlapis porselen. Dari alat ciptaan Frigidaire inilah es dapat diciptakan sekaligus disimpan agar tetap beku. Ketika pertama kali diciptakan fungsi kulkas adalah untuk menghasilkan dan menyimpan es. Produksi kulkas terus meningkat di seluruh dunia pada 1927. Namun kulkas yang diproduksi ketika itu bahan utamanya menggunakan zat belerang dioksida, sehingga dapat mengganggu kesehatan mata.
Untuk mengatasi efek buruk bagi kesehatan itu, bahan pendingin yang digunakan dalam kulkas diganti menjadi zat Freon yang lebih aman bagi manusia.
Kulkas semakin disempurnakan dengan penambahan alat untuk mengawetkan makanan di dalamnya, yaitu freezer. Memasuki tahun 1950 kulkas sudah mulai digunakan untuk menyimpan sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging, agar tetap awet dan segar selama beberapa waktu.
Semakin berkembangnya kulkas, membuatnya mulai berubah menjadi alat untuk kebutuhan pokok manusia, dan hingga saat ini manusia masih bergantung pada alat satu ini untuk mempermudah segala kegiatannya. Bahkan di zaman moderen seperti saat ini, kulkas sudah banyak berkembang pesat. Kulkas sekarang tak lagi hanya sebagai pendingin. Namun juga sudah menjadi satu faktor pembukti keuangan pemilik. Semakin besar kulkas, semakin canggih dan semakin mahal, maka semakin berada di tingkatan berkecukupan bagi orang yang memilikinya.
Teknologi kulkas yang ada saat ini sudah seperti lampu ajaib, meskipun tidak mengabulkan berbagai keinginan. Keajaiban yang dimaksud adalah, teknologinya yang sudah berkembang pesat hingga menjadikannya satu alat yang masuk di jajaran smart home. Diantara teknologi kulkas yang ada sekarang, yang menarik adalah teknologi inverter yang katanya lebih mengagungkan tentang kehematan, terutama untuk urusan penggunaan daya listrik.