(Image via directasia.com)
Tradisi mudik merupakan tradisi yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia, bahkan ditengah merebaknya wabah corona saat ini serta himbauan untuk dirumah aja mungkin masih terbesit pemikiran untuk mudik atau pulang kampung jelang ramadhan dan lebaran.
Para pengemudi motor ini rela menempuh perjalanan ratusan kilometer lintas provinsi demi bertemu dengan keluarga tercinta di kampung halaman. Sayangnya angka kecelakaan pengemudi motor saat musim mudik masih cukup tinggi.
Selain faktor kelalaian pengemudi, kondisi ban motor yang kurang prima sering menjadi penyebabnya. Kebanyakan pengemudi tetap menggunakan ban motor yang sudah seharusnya diganti tanpa tahu kalau ban motornya sudah berada dalam kondisi yang memprihatinkan.
Oleh karena itu kali ini pricebook akan menunjukkan beberapa tanda penggantian ban motor sebelum terlambat. Bukankah mencegah selalu lebih baik daripada mengobati?
Melihat Kode Produksi Pada Dinding Ban
Image via bmspeed7
Produsen ban motor masa kini tak pernah lupa dalam menambahkan kode produksi pada setiap ban yang diproduksinya. Kode produksi berupa 4 digit angka ini umumnya terletak di bagian dinding ban sebelah kiri, meskipun beberapa meletakkannya di dinding ban sebelah kanan.
Dua digit pertama dalam kode ini menunjukkan minggu produksi sementara dua digit terakhir menunjukkan tahun produksi dari ban tersebut. Sebagai contoh jika kodenya 2014 maka ban tersebut diproduksi pada minggu ke-20 tahun 2014. Contoh lain misal kodenya 0916 maka ban tersebut diproduksi pada minggu ke-9 pada tahun 2016.
Apabila kamu menggunakan motor kamu secara intens dan rutin setiap hari, ban motor bagian depan Kamu setidaknya bisa tahan sampai 1,5 tahun. Sementara itu untuk ban belakang dengan model pemakaian serupa bisa tahan hingga 1 tahun.
Apabila kamu menggunakan motor tidak setiap hari tentu umur ban motor kamu akan lebih panjang. Sebaliknya apabila ban motor kamu sering bocor atau kena paku tentu umurnya akan semakin pendek.
Akan tetapi secara umum kamu cukup mengganti ban motormu jika usianya telah mencapai 3 s/d 4 tahun pasca waktu produksi yang terlihat dari kode pada dinding ban.
Sudah Mencapai Jarak Tertentu
Tahukah kamu mengapa ban motor memiliki alur dengan corak tertentu? Pembuatan alur itu tak hanya mementingkan aspek estetika semata. Sebab pada dasarnya alur pada ban motor dibuat untuk menghindari efek aquaplaning.
Efek ini didapat ketika ban motor Kamu melintasi suatu genangan air. Tanpa adanya alur semacam ini, ban akan kesulitan ‘membelah’ genangan air sehingga rentan slip dan tidak stabil.
Nah alur ini dapat menipis seiring penggunaan motor yang kamu lakukan. Alur ban yang sudah botak –sebutan lain bagi alur ban yang telah menipis– umumnya akan didapat apabila motor tersebut telah dibawa berkendara hingga jarak tempuh 12.000 km (ban depan).
Adapun untuk ban belakang jarak tempuh maksimalnya hanya mencapai 10.000 km karena mengalami gesekan yang lebih berat saat terjadi pengereman. Jarak tempuh ini bisa kamu lihat pada bagian speedometer.
Dengan mengganti ban motor ketika jarak tempuhnya sudah mencapai nilai tersebut, tentu risiko berkendara dapat dikurangi.
Melihat TWI (Tread Wear Indicators)
Image via automtr.blogspot.co.id
Jika diperhatikan dengan seksama, kamu akan menemukan adanya tanda segitiga yang terdapat pada bagian samping ban motor kamu. Tanda segitiga ini bernama TWI (Tread Wear Indicators).
TWI menjadi salah satu penanda internasional yang harus ada pada ban. Ban yang tidak memiliki TWI biasanya tidak akan mendapatkan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia).
Tanda segitiga ini pada dasarnya merupakan batas keausan dari ban tersebut. Semakin aus ban motor kamu, tanda segitiga ini akan semakin terlihat mendekati garis permukaan ban.
Jika sudah sampai seperti ini, kamu harus segera mengganti ban motor kamu sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Terasa Kasar dan Ada Goyangan Saat Digunakan
Semakin sering kamu berkendara, kamu akan semakin mampu merasakan adanya keanehan pada kendaraan kamu hanya dengan mengendarainya. Hal ini berlaku pada semua jenis kendaraan termasuk motor yang sehari-hari kamu gunakan.
Ban motor yang sudah harus diganti umumnya akan menghasilkan bumping (genjotan yang menyebabkan pengendara seakan melompat sendiri) saat dibawa melewati jalan yang agak kasar dan tidak rata.
Semakin kasar bumping yang kamu rasakan, berarti kondisi ban motor kamu semakin buruk dan kamu harus menggantinya sesegera mungkin.
Adanya goyangan dari ban saat motor berbelok atau menuju tikungan juga dapat menjadi pertanda bahwa kemampuan ban motor kamu sudah menurun. Goyangan ini akan terlihat seolah-olah ban motor kamu kekurangan angin.
Tetapi ternyata setelah dicek ban motor kamu tidak kempes sama sekali. Gejala semacam ini menunjukkan kalau sudah saatnya kamu mengganti ban.
Pengecekan ban motor secara berkala memang sangat dianjurkan terutama bagi para pengendara yang akan menempuh perjalanan lintas provinsi. Jangan ragu untuk mengganti ban motor kamu jika memang tanda-tanda diatas sudah kamu temukan dengan cukup jelas.
Adapun jika merasa masih ragu dengan tanda-tanda yang kamu lihat, kamu bisa memastikannya kepada para mekanik yang terdapat di bengkel-bengkel terdekat. Jangan sampai ketidaktahuan kita berujung pada hal yang tidak diinginkan ya.