Image via GettyImages
Beberapa hari ini dunia teknologi diguncang isu serangan ransomware bernama WannaCry. Ransomware ini bahkan telah menyerang lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.
Virus ini akan menginfeksi komputer dan mengunci data penting yang ada dalam komputer. Kemudian, si penyebar ransomware akan meminta pengguna komputer yang terinfeksi untuk mengirimkan uang tebusan dalam rupa BitCoin. Tidak tanggung-tanggung jumlah yang harus dibayar sangat mahal.
Dalam hasil penyelidikan terbaru diketahui bahwa ransomware itu menyebar berkat adanya celah pada versi lawas Windows yang mulanya digunakan oleh NSA (Badan Keamanan Nasional Amerika) untuk meretas komputer. Temuan tersebut tidak diumumkan dan diperbaiki, hingga akhirnya dimanfaatkan oleh kelompok Hacker Shadows Brokers.
Untuk mencegah penyebaran ransomware WannaCry yang lebih parah, sejumlah perusahaan teknologi, termasuk Microsoft, ramai-ramai menghadirkan update dan patch baru. Bulan lalu, Microsoft pun menghadirkan update sistem keamanan pada sistem operasi versi terbaru, Windows 10. Sayangnya, Microsoft tidak menghadirkan update untuk sistem Windows lama, Windows XP. Alhasil, kian banyak perangkat komputer dan laptop dengan sistem Windows XP yang terkena ransomware ini.
Image via ComputerWorld
Menyadari masih banyaknya perangkat komputer yang terkena ransomware, Microsoft pun kembali menghadirkan update sistem operasi. Berbeda dengan update sebelumnya, kali ini Microsoft menghadirkan patch baru anti ransomware untuk sistem lama, mulai Windows XP, Windows 8 dan Windows Server 2003.
Langkah yang diambil oleh Microsoft ini dinilai cukup mengejutkan banyak pihak. Pasalnya Microsoft sangat jarang memberikan patch baru untuk OS Windows lama. Tapi mengingat serangan ransomware ini lebih mudah menyerang komputer yang menggunakan OS versi lama yang sudah tidak mendapatkan update, maka Microsoft perlu menghadirkan patch agar data pengguna tetap terlindungi.
Untungnya, kabar terbaru menyebutkan bahwa serangan ransomware ini berhasil diatasi berkat seorang pemuda 22 tahun asal Inggris yang berhasil menghentikan sumber penyebaran. Beberapa ahli percaya bahwa si penyebar ransomware WannaCry hanya mendapatkan uang tebusan senilai 20 ribu USD saja atau 266 juta rupiah saja berkat penghentian ini.
Serangan ransomware WannaCry ini menjadi pembelajaran bagi sebagai pengguna komputer untuk segera mengupdate sistem operasi ke yang lebih baru. Tidak hanya itu, update juga anti virus yang ada di komputer atau laptop.