Image via ExpertReviews
Google memang telah memperkenalkan dua smartphone terbarunya bernama Google Pixel dan Pixel XL,yang menjadi penerus seri Nexus. Melalui kedua perangkat ini, Google menunjukkan jika mereka tidak takut untuk melakukan semua hal sendiri, dan kini menjadi perusahaan hardware. Oleh karena itu, Google tidak main-main menyiapkan dua ponsel anyar mereka.
Kedua perangkat ini sudah dilengkapi dengan beragam fitur dan spesifikasi yang diklaim akan meraih minat konsumen. Berjalan dengan sistem operasi terbaru Android Nougat, pengguna juga akan mendapat jaminan prioritas untuk versi berikutnya. Yang istimewa adalah Google Pixel dan Pixel XL sudah dibekali beragam fitur anyar seperti Google Assistant hingga dukungan Virtual Reality yang tidak bisa ditemukan pada perangkat sejenis lainnya.
Meski dianggap memiliki kemampuan handal, namun kebutuhan dan selera tiap orang pasti berbeda. Tidak semua orang akan senang dengan harga, desain dan bahkan mungkin fitur yang ada. Untuk itu, berdasarkan pengalaman beberapa media teknologi yang sudah menguji kemampuan kedua ponsel tersebut, mereka coba mengulas apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari Google Pixel dan Pixel XL.
Kelebihan
Kamera
Google Pixel dan Pixel XL akan menawarkan pengalaman kamera yang tidak didapat sebelumnya. Sebabnya, kualitas kamera pada kedua perangkat ini memperoleh skor 89 dari DxOMark. Angka ini menjadi tertinggi yang diperoleh smartphone dari yang pernah diberikan sebelumnya. Keberadaan kamera 12,3 megapiksel dengan jumlah detail sensor akan menjadi jaminan untuk meyakinkan hal tersebut. Belum termasuk dukungan fitur seperti Smartburst, HDR +, sensor Sony IMX378, aperture f2.0 dan phase detection autofocus. Untuk kamera depan, Google sudah menghadirkan kamera 8 MP untuk berselfie dan video call.
Software
Selain kamera, jangan lupakan bahwa Google adalah perusahaan software terbesar. Google Pixel dan Pixel XL hadir dengan sistem operasi paling anyar yaitu Android 7.1. Pengguna juga tidak perlu khawatir, karena perangkat Google akan mendapat prioritas utama untuk mencicipi Android versi terbaru. Apalagi menikmati menu dan fitur dari OS terbaru merupakan pengalaman yang cukup berarti bagi pengguna. Nantinya pengguna dapat menggunakan Pixel Launcher, sebuah cara sederhana dan efektif untuk mengakses aplikasi dan mendapatkan aksus langsung ke Google, beberapa tweak visual dan opsi dukungan yang dibangun langsung ke menu pengaturan. Perubahan ini ini cukup untuk membuatnya sedikit lebih menarik.
Hardware
Untuk urusan hardware, Google tidak main-main. Menanam prosesor tercepat Snapdragon 821 dan sokongan RAM 4GB menawarkan kinerja yang bertenaga. Prosesor Snapdragon 821 juga akan membuat virtual reality yang lebih halus. Google ingin memastikan bahwa semua fitur yang dibutuhkan pengguna adalah yang terbaik. Sebab di generasi Nexus, mereka dirancang sedikit lebih murah. Dan hal itu tidak lagi terjadi di Pixel atau Pixel XL, pengguna akan mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik, setidaknya untuk saat ini.
Opsi Layar
Hadir dengan pilihan layar 5 inci dan 5,5 inci, Google coba memberikan solusi bagi konsumen. Sebab selera konsumen pasti berbeda, tidak semua menginginkan smartphone dengan layar yang lebar. Semua disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pengguna sendiri.
Kelemahan
Desain
Ketika dibandingkan langsung, jelas terlihat sekali bahwa desain Google Pixel dan Pixel XL mengekor atau setidaknya mendapatkan inspirasi dari iPhone. Bentuknya memang terlihat identik. Selain itu, garis antena dan penggunaan logam yang tidak mencakup keseluruhan bodi sedikit menurunkan daya tarik. Penggunaan panel kaca di bagian belakang memang cukup menarik, namun penempatan sensor, kamera, flashlight dan sensor sidik pada panel kaca tersebut membuatnya terlihat tidak bersih.
Harga
Google memang telah mengemas Pixel dan Pixel XL dengan paket fitur dan spesifikasi yang mumpuni. Namun hal terbesar yang kemungkinan akan menjadi rintangan utama adalah masalah harga. Dengan bandrol mulai dari US$ 649 untuk versi layar 5,0 inci dengan 32GB penyimpanan, sangat mudah bagi konsumen untuk memalingkan minatnya pada perangkat lain. Dengan ukuran layar dan memori yang sama, konsumen bisa mendapatkan smartphone yang sama dengan harga yang jauh lebih terjangkau.
Meski berkeras dengan pendapat bahwa harga sudah sesuai dengan kualitas, namun kualitas Nexus yang tidak pernah benar-benar dianggap handal oleh mayoritas pengguna harus menjadi pertimbangan. Pixel mungkin mendapatkan fitur dan spesifikasi yang jauh lebih bertenaga dibanding Nexus, tapi lonjakan harga yang jauh lebih tinggi merupakan hal yang berbeda. Apalagi jika dibandingkan dengan perangkat milik kompetitor.
Sementara jika Google mengandalkan pengalaman kamera yang jauh lebih baik, Huawei juga memiliki kamera yang mumpuni dengan sensor Leicanya. Dengan harga US$ 649 (Pixel) dan US$ 769 (Pixel XL) untuk model dasar, pengguna sudah mendapatkannya pada smartphone Samsung. Lalu ada OnePlus 3 yang menawarkan spesifikasi serupa, plus unggul dari kapasitas memori RAM 6GB dengan harga di bawah US$ 400. Belum lagi persaingan dengan perangkat asal Cina lainnya yang dilengkapi dengan spesifikasi tinggi namun ditawarkan dengan harga yang terjangkau.