Apple dikabarkan mengalami penurunan penjualan sejak pertama kali melaunching produknya pada tahun 2007 lalu. Namun, ternyata bukan Apple saja produsen smartphone yang mengalami penurunan penjualan di tahun ini.
Menurut sebuah laporan dari IDC atau International Data Corporation, pertumbuhan pasar gadget hanya 0,2 persen saja dalam semester pertama 2016, dengan total pengiriman 334,9 juta menjadi 334,3 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal ini pun ternyata berpengaruh pada jajaran produsen smartphone terbaik di tahun 2016 ini. Beberapa produsen kelas dunia seperti Lenovo dan Xiaomi harus kehilangan posisi mereka sebagai produsen smartphone terbesar di kuartal pertama 2016. Menariknya, posisi mereka digantikan oleh Oppo dan Vivo. Kedua produsen ini berhasil mengalami peningkatan pengiriman produk selama kuartal pertama 2016.
Ini menjadi kabar yang mengejutkan. Pasalnya, Lenovo dan anak perusahaannya, Motorola memiliki produk berkualitas di seluruh dunia. Tidak hanya itu, Xiaomi juga menjadi produsen pemula yang cukup berambisi dalam menguasai pasar gadget dunia.
Dalam data terbaru IDC, gabungan Lenovo – Motorola turun dari tempat ketiga pada tahun 2014 menjadi ke posisi kelima pada tahun lalu. Sementara Xiaomi bergerak labil diposisi keempat dan kelima pada dua tahun lalu. Statistik terbaru IDC menunjukkan bahwa posisi pasar kedua perusahaan lebih lemah di tahun 2016 ini.
Kondisi pasar Cina yang melemah memang merusak daya beli di seluruh negeri. Tentu hal ini akan menimbulkan masalah besar bagi perusahaan yang mengandalkan konsumen di Cina.
IDC menduga terdapat faktor lain yang berperan membuat pertumbuhan pasar gadget menurun. IDC melihat bahwa pasar smartphone sudah mulai cukup matang di mana konsumen tidak lagi membeli banyak ponsel. Tidak hanya itu, orang – orang mencari pilihan yang berbeda dari apa yang dihadirkan Lenovo dan Xiaomi selama beberapa tahun ini.
Selain itu, masukknya Vivo dan Oppo ke jajaran produsen smartphone dunia disebabkan strategi penjualan mereka yang tepat. Vivo memang belum menjual produknya secara global. Namun, Vivo berhasil fokus dalam penjualan dalam negeri di Cina. Sementara itu, Oppo cukup sukses menjual produknya di beberapa negara Asia yang tidak terjangkau produsen besar.
Jadi kita nantikan saja langkah – langkah selanjutnya yang dilakukan Xiaomi dan Lenovo untuk bisa kembali ke jajaran produsen smartphone terbaik dunia.
