Monash University yang berada di Melbourne, Australia, membuat sebuah mikroskop abad ke 21 yang dapat menangkap dan memproses data lebih cepat. Bahkan, mikroskop ini dapat membuat peneliti menganalisa dan berinteraksi dengan data yang bisa divisualisasikan dalam bentuk 2D hingga 3D.
Hal ini bisa terwujud dengan bantuan Syncrotron yakni bagian pertama dari proyek mikroskop yang merupakan sebuah microskop yang sangat kuat dan dapat membuat model 3D dalam detail yang luar besar.
Lalu bagaimana cara kerja mikroskop ini? Nantinya sebagian besar data yang diambil dari mikroskop akan diproses oleh super komputer yang disebut MASSIVE (Multi-modal Australian Sciences Imaging and Visualisation Environment). Komputer ini merupakan perangkat komputasi kinerja tinggi khusus untuk pencitraan dan visualisasi.
Baca juga: Tablet Mirip Nvidia Shield Dibanderol Seharga Rp 4,3 Jutaan
Kemudian data akan diproses oleh MASSIVE dan divisualisasikan dalam CAVE 2 (Cave Automatic Virtual Environment 2) yakni sebuah ruang melengkung yang dikelilingi layar LCD 80 inci yang menghadirkan gambar yang dapat dilihat di 2D atau 3D menggunakan kacamata khusus 3D.
MASSIVE sendiri merupakan hasil pengembangan kolaborasi antara Monash University, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation, Austrila Synchrotron dan Victorian Partnership for Advanced Computing. Kerjasama ini menyediakan hardware, software, dan keahlian untuk mendorong penelitian dalam disipilin ilmu seperti ilmu biomedis, teknik, geosains dan penelitian lainnya.
Proyek mikroskop modern ini juga didukung oleh sejumlah GPU NVIDIA. “NVIDIA menghadirkan GPU Tesla untuk super kamputer, GPU Quadro termasuk Quadro M4000 terbaru dipasang pada CAVE 2 dan GRID untuk akses jarak jauh dan penyimpanan awan”, ungkap Mark Patane, Manager NVIDIA Australia-Selandia Baru.
“Hadirnya GPU NVIDIA diharapkan bisa mempercepat analisis dan rekontruksi visualisasi. Kegiatan tersebut yang dulunya bisa memakan waktu berminggu-minggu, kini hanya beberapa menit saja,“ kata professor Paul Bonnington, Direktur Pusat E-research, Monash University.
Kita tunggu saja, teknologi apa lagi yang akan dikembangkan Monash University dan NVIDIA.
Baca juga artikel
Lagi, Nvidia Tarik Shield Pro Dari Pasaran