Samsung Electronics Indonesia terus memperkuat perannya dalam literasi digital dan pendidikan teknologi melalui program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6. Program ini telah menyelesaikan Stage 1: Coding & Programming dan Stage 2: Design Thinking & IoT Development, sejalan dengan misi "Asta Cita" pemerintah untuk meningkatkan keterampilan digital masyarakat.
“Kami mendukung SIC sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di era digital. Langkah ini selaras dengan visi pemerintah dalam menciptakan SDM unggul, adaptif, dan berdaya saing,” ujar Winner Jihad Akbar, Direktur SMA, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sebagai bentuk komitmen, pemerintah akan memasukkan coding dan AI dalam kurikulum sekolah mulai tahun ajaran 2025/2026, guna membangun generasi unggul dalam teknologi menuju visi Indonesia Emas 2045.
SIC Batch 6 telah menarik antusiasme besar dengan total 10.623 pendaftar. Pada Stage 3, yang berlangsung 1 Maret - 12 April 2025, peserta akan mempelajari integrasi AI dengan IoT, termasuk Computer Vision dan Generative AI menggunakan Python dan Gemini AI. Materi juga mencakup RAG, Fine-Tuning, serta pengembangan aplikasi interaktif dengan Streamlit untuk menghubungkan data IoT dengan AI.
Samsung juga memberikan pelatihan kepada guru dan dosen guna memastikan transfer ilmu yang berkelanjutan. “Samsung Innovation Campus adalah komitmen nyata kami dalam mempersiapkan generasi muda agar mampu bersaing di tingkat global. Kami juga mendukung tenaga pendidik dalam mengembangkan ekosistem literasi digital yang berkelanjutan,” kata Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing, Samsung Electronics Indonesia.
Stage 2 SIC Batch 6, yang berlangsung 25 Januari - 22 Februari 2025, melatih peserta dalam berpikir kritis dan kreatif melalui praktik langsung dengan simulator serta IoT Kit fisik. Dari 4.509 peserta yang masuk Stage 1, sebanyak 3.634 orang aktif berpartisipasi dengan peningkatan skor pre-test rata-rata 77,47 menjadi 93,09 pada post-test, menunjukkan efektivitas metode berbasis praktik.
“Saya belajar bagaimana mengidentifikasi masalah nyata, merancang solusi berbasis teknologi, dan mengintegrasikan IoT dengan AI untuk menciptakan inovasi yang berdampak,” kata Retsi Andari Rusli, peserta SIC Batch 6 kategori universitas.
SIC Batch 6 terbuka bagi pelajar SMA, SMK, MA, serta mahasiswa D3, D4, dan S1 yang masih aktif pada tahun ajaran 2024/2025. Peserta akan mendapatkan sertifikat, sementara pemenang akan menerima sertifikasi dari institusi berakreditasi internasional.
