Aaron Tan, Co founder & CEO of Carro dan Ernest Chew, Chief Financial Officer of Carro
Carro menutup tahun fiskal 2024 dengan pertumbuhan EBITDA sebesar 43 juta dolar Singapura (sekitar Rp 500 miliar) dan margin EBITDA sebesar 4%, berdasarkan angka tahun fiskal 2024 yang telah diaudit, menjadikannya sebagai platform jual beli mobil bekas dengan pertumbuhan paling cepat di Asia Pasifik.
Kombinasi antara ekspansi margin pasar kuat, pertumbuhan pendapatan tambahan yang dipimpin oleh ekosistem, dan optimalisasi produktivitas, turut meningkatkan margin laba kotor tahun fiskal 2024 Carro menjadi 12%. Selain di Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia dan negara Asia Tenggara lainnya, Carro juga memperluas kehadirannya hingga ke Hong Kong dan Jepang.
Aaron Tan, co-founder dan Group CEO dari Carro mengatakan bahwa angka-angka tersebut menggarisbawahi manfaat unik yang berbeda dari model operasi bisnis Carro yang dipimpin oleh ekosistem. Hal ini yang memungkinkan perusahaan untuk fokus mendorong ekspansi margin pasar melalui silang produk dan layanan tambahan.
“Di saat kami mampu menumbuhkan volume dengan persentase dua digit hingga mencapai rekor, kami telah dan akan terus berfokus pada peningkatan profitabilitas, nilai seumur hidup pelanggan di seluruh ekosistem kami, kecepatan perputaran persediaan dan produktivitas,” tambah Aaron.
Selain itu, Aaron juga mengatakan bahwa Carro perlu membangun dan memanfaatkan lebih banyak data dan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan machine learning, karena menurutnya, Carro masih kecil di pasar yang sangat besar namun terfragmentasi.
Melalui investasi strategis terbaru dari Woori Venture Partners, Carro menargetkan untuk tumbuh lebih jauh di pasar Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Ukuran pasar mobil bekas di Indonesia diperkirakan mencapai 56,3 miliar dolar AS pada tahun 2024, dan diperkirakan akan mencapai 74,4 miliar dolar AS pada tahun 2029, menurut sebuah studi oleh Mordor Intelligence.
Indonesia merupakan pasar potensial yang didukung oleh ekonomi kuat dan terus bertumbuh, namun karena kurangnya pembiayaan yang terjangkau, banyak rumah tangga, bahkan di kelas atas sekalipun, kesulitan untuk memiliki mobil.
Ernest Chew, Chief Financial Officer dari Carro mengatakan, “Membangun kemitraan yang kuat dengan bank dan lembaga keuangan selalu menjadi sebuah prioritas bagi Carro. Menerima investasi strategis dari Woori Venture Partners merupakan dukungan kuat terhadap model bisnis fintech kami yang bersifat dipimpin oleh ekosistem dan saling melengkapi.”
Woori Venture Partners adalah modal ventura yang merupakan anak perusahaan dari Woori Finansial Holdings, lembaga keuangan ternama di Korea Selatan. Melalui investasi strategis ini, Ernest berharap Carro dapat menutup kesenjangan di pasar.