Foto: Sony Indonesia
Sony Indonesia mengumumkan sebuah kamera baru Alpha 7 IV yang mengusung sensor gambar full frame 33 MP, dan dibekali dengan teknologi pencitraan yang diklaim sebagai yang tecanggih saat ini, serta mesin BIONZ XR.
Selain memiliki teknologi pencitraan Sony dan mesin pemrosesan BIONZ XR terbaru, Alpha 7 IV juga dibekali dengan kemampuan AF (autofokus) yang dibuat berdasarkan model Alpha 1.
Kamera Sony Alpha 7 IV diklaim telah mengubah standar yang ditetapkan oleh model sebelumnya sebagai kamera serba guna untuk penggemar foto dan video, baik pemula maupun profesional.
Kazuteru Makiyama, President Director PT Sony Indonesia mengungkap bahwa Alpha 7 IV dpat menangkap konten dengan tepat dalam situasi apapun. Fitur-fiturnya didesain untuk mendukung permintaan komunikasi jarak jauh.
Kamera mirrorless Sony Alpha 7 IV menyasar para fotografer profesiinal dan pemula yang ingin mendalami fotografi dan videografi dengan kamera mirrorless digital. Berikut keunggulan-keunggulan dari kamera Sony terbaru ini.
1. Menggunakan Plastik Daur Ulang
Alpha 7 IV dikembangkan dengan menggunakan SORPLAS, yakni plastik daur ulang yang dikembangkan oleh Sony untuk bodi kamera, dan kemasan dengan bahan yang juga dapat didaur ulang, dengan lebih sedikit plastik.
Bodi Alpha 7 IV dibuat dengan paduan magnesium untuk mencapai kekokohan sekaligus meminimalkan bobotnya. Selain itu, struktur yang didesain ulang dan tombol pengunci lensa berkontribusi pada peningkatan ketahanan terhadap debu dan kelembapan.
2. Sensor Full Frame 33 MP
Kamera ini dibekali dengan sensor gambar Exmor R CMOS back-illuminated full-frame 33 MP yang baru dikembangkan, dengan rentang sensitivitas ISO Lebar yang dapat diperluas hingga ISO 50-204800.
Resolusi tinggi memungkinkan kamera untuk mengekspresikan gradasi halus, detail halus dan tekstur subjek sekaligus mengurangi noise.
Rentang dinamis 15-stop memungkinkan rentang ekspresif yang luas sementara pengaturan Tampilan Kreatif dapat membantu menciptakan tampilan orisinal dengan mudah baik untuk foto maupun video.
3. Peningkatan Performa AF
Mesin pemrosesan terbaru BIONZ XR diklaim mampu menghadirkan AF kecepatan tinggi, pemotretan secara kontinu tanpa hambatan pada 10fps dengan pelacakan AF/AE dan buffer besar.
Alpha 7 IV melacak subjek dengan Real-Time Tracking dengan 759 titik AF deteksi fase dalam sistem AF deteksi fase bidang fokus kepadatan tinggi yang mencakup sekitar 94% area gambar.
Selain itu, untuk pertama kalinya, Real-time Eye AF kini dapat melacak mata burung dan hewan untuk foto dan film, selain manusia.
Akurasi pendeteksian untuk wajah dan mata manusia diklaim meningkat hingga 30% lebih baik, dibandingkan dengan Alpha 7 III.
Foto: Sony Indonesia
4. Menggunakan Teknologi Film
Alpha 7 IV menggunakan S-Cinetone yang diadopsi dari kamera Cinema Line Sony untuk menghadirkan tampilan sinematik.
Film berkualitas tinggi dapat dicapai dengan perekaman 4K 60p dalam mode Super 35mm dan perekaman hingga 4K 30p dengan oversampling 7K dalam mode full-frame.
Kamera mirrorless Sony ini juga dilengkapi 10-bit depth 4:2:2 color sampling untuk memungkinkan gradasi alami, pengodean intra-frame XAVC S-I untuk alur kerja pengeditan yang lebih efisien dan XAVC HS untuk efisiensi kompresi dua kali lipat.
Untuk pertama kalinya dalam seri Alpha, kamera ini memiliki fitur Breathing Compensation untuk memerangi focus breathing dan mempertahankan sudut pandang yang konsisten selama perubahan fokus serta dapat dinyalakan atau dimatikan.
5. Hadir Sebagai Model Hybrid
Alpha 7 IV adalah kamera hybrid foto dan film dengan pengoperasian yang memungkinkan pengguna untuk beralih dari foto ke video dan sebaliknya.
Kamera ini memiliki dial mode lapisan ganda dengan lapisan bawah yang baru pertama kali ada di seri Alpha Sony, untuk memilih Still/Movie/S&Q dan lapisan atas untuk Auto/P/A/S/M dan MR (Memory Recall), memungkinkan pengguna untuk cepat memilih di antara pengaturan khusus.
Sony Alpha 7 IV juga memiliki stabilisasi gambar optik dalam bodi 5-sumbu untuk kecepatan rana 5,5 step, serta pegangan yang ditingkatkan untuk kenyamanan yang lebih besar dan slot media yang kompatibel dengan CFexpress Tipe A.
Selain itu, jendela bidik OLED Quad-VGA 3,68 juta titik (perkiraan) adalah 1,6 kali resolusi jendela bidik Alpha 7 III, memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan kualitas gambar tampilan langsung yang ditingkatkan yang meminimalkan warna palsu dan meningkatkan resolusi.
Videografer dapat merekam video 4K 60p 10-bit 4:2:2 terus menerus selama lebih dari satu jam berkat struktur peredam panas kamera.
Stabilisasi gambar Optical ‘Active Mode’ dapat membantu perekaman video yang optimal. Tersedia juga monitor LCD belakang panel sentuh vari-angle bukaan samping tipe 3.0 1,03 juta-titik, tombol REC panel atas dan baterai seri Z.
6. Kemampuan Streaming
Alpha 7 IV memungkinkan streaming langsung dan berbagi konten untuk memenuhi kebutuhan komunikasi jarak jauh yang terus meningkat secara real-time tanpa mengorbankan kualitas gambar dan suara yang sangat baik.
Sambungan antara kamera dan aplikasi seluler Imaging Edge Mobile disederhanakan melalui Bluetooth, dan transfer data cepat dimungkinkan dengan Wi-Fi 2.4 GHz .
Aplha 7 IV juga memiliki fitur baru yang disebut "Shot Mark" untuk memungkinkan akses mudah ke adegan yang ditandai dalam klip video, di dalam kamera, dan pada aplikasi Catalyst Browse/Prepare Sony .
Berbagai fitur baru untuk mendukung live streaming dan komunikasi jarak jauh tanpa memerlukan perangkat lunak khusus juga turuh hadir di kamera mirrorless Sony ini.
UVC (USB Video Class) dan UAC (USB Audio Class) mengubah Alpha 7 IV menjadi kamera live streaming berperforma tinggi saat terhubung ke komputer atau smartphone.
Kualitas gambar tinggi seperti 4K 15p dan 1080 FHD 60p menghadirkan video realistis untuk berbagi jarak jauh dan antarmuka audio digital Alpha 7 IV dapat dipasangkan dengan berbagai mikrofon dan aksesori untuk menghasilkan suara berkualitas tinggi.
Hingga berita ini diturunkan, Sony Indonesia belum mengungkapkan harga dari kamera Sony Alpha 7 IV, begitupun dengan informasi ketersediaannya.
