Diperbaharui pada Kamis, 17 Desember 2020 | 17:34

Teknologi Unreal Engine di Layar Lebar Indonesia? Epic Games Menjawabnya!

Teknologi Unreal Engine di Layar Lebar Indonesia? Epic Games Menjawabnya!-0Foto: Epic Games

Pandemi Covid 19 berdampak besar pada dunia perfilman, khususnya di Indonesia. Rumah produksi telah menghentikan kegiatan produksi film dan membuat bioskop-bioskop ditutup. Epic Games memiliki teknologi yang akan membantu perfilman Indonesia bangkit lagi setelah pandemi.

Imbas dari pandemi Covid 19 di Indonesia dirasakan oleh para produsen film Indonesia yang mengalami kehilangan pendapatan hingga ratusan miliar Rupiah. 

Suksesnya penyelenggaraan festival film paling bergengsi FFI 2020 dianggap sebagai tonggak kebangkitan, walau industri film diyakini masih bakal merasakan dampak pandemi hingga tahun 2021 dan sesudahnya.

Menariknya, pandemi dan praktik pembatasan sosial, telah mendorong para produser dan pembuat film untuk semakin kreatif dalam storytelling mereka. 

Terlepas dari pembatasan sosial di sana-sini, sudah banyak contoh bagaimana produksi film dilakukan secara remote, yang menunjukkan bahwa industri perfilman sungguh-sungguh menunjukkan tekad mereka untuk terus berkarya. 

Hal ini membuka jalan bagi masa depan industri ini dan produksi film yang dilakukan secara virtual dan remote telah menjadi bagian dari proses pembuatan film.

Teknologi Video Game untuk Dunia Perfilman

Teknologi Unreal Engine di Layar Lebar Indonesia? Epic Games Menjawabnya!-1Foto: Epic Games

Teknologi pembuatan film telah berkembang maju selama lebih dari 40 tahun terakhir. Animasi dan efek khusus tampak semakin realistis, sehingga sesuatu yang pada dua dekade lalu mustahil, kini menjadi mungkin. 

Indonesia juga tidaklah baru dalam hal teknologi pembuatan film, sebab ada sejumlah animator Indonesia yang tergabung dalam tim dibalik pembuatan film-film box office seperti Transformers, Iron Man, The Adventure of Tintin, Ant-Man, dan lainnya.

Dengan tingginya biaya produksi yang memerlukan perencanaan lokasi dan sebagainya, maka diperlukan sebuah solusi untuk bisa membuat produksi film menjadi lebih efisien.

Produksi secara virtual dan pemanfaatan teknologi video game real time diharapkan bisa menjadi solusinya. 

Teknologi Unreal Engine untuk Mendukung Produksi Film

Teknologi Unreal Engine di Layar Lebar Indonesia? Epic Games Menjawabnya!-2Foto: Epic Games

Produksi film secara virtual, yang ditenagai oleh teknologi video game, akan menjadi pendobrak cara kita membuat konten di masa depan, mulai dari produksi DIY digital hingga blockbuster di masa depan.

Dengan kemampuannya menghemat waktu dan ongkos produksi, produksi film secara virtual dapat menjadi penyelamat banyak perusahaan pembuat film. 

Contohnya, dengan menggunakan teknologi game seperti Unreal Engine, pembuat film bisa membangun environment digital yang dapat meniru frame render final. 

Teknologi ini membuat seluruh tim produksi memiliki visi produk final yang sama. Perubahan apapun bisa digabungkan kembali secara berulang-ulang dan kolaboratif, yang pada dasarnya telah mengubah pipeline pembuatan film tradisional yang kaku menjadi proses pararel yang mempersingkat waktu produksi secara keseluruhan. 

Keputusan kreatif tentang pengambilan gambar dan sequence bisa diambil lebih awal dan tak perlu menunggu sampai fase pasca produksi. 

Manfaat penting lainnya dalam menggunakan game engine adalah teknologinya real-time, sehingga akan memberikan keuntungan luar biasa dalam produksi virtual.

Ketika diterapkan pada pembuatan film, rendering langsung akan mengurangi unsur ketidakpastian dalam proses pra-produksi tradisional dan produksi efek visual yang terkotak-kotak, karena digantikan dengan pengerjaan imagery yang semakin mendekati hasil editing terakhir (final cut).  

Mendorong Batas dengan Photorealism 

Teknologi Unreal Engine di Layar Lebar Indonesia? Epic Games Menjawabnya!-3Foto: Epic Games

Akankah sense realisme dan antusiasme hilang dalam produksi virtual? Justru sebaliknya, dengan mengganti green screen dengan scene projection, para aktor akan mendapatkan sense yang lebih baik mengenai lingkungan tempat mereka berakting dan visi dari kru produksi.

Faktanya, dengan rendering video secara real-time, background dapat diadaptasi menurut perspektif kamera, sehingga seluruh adegan jadi lebih interaktif. 

Sifat real time dari LED akan memungkinkan pergerakan objek dalam sebuah adegan, seperti posisi matahari atau sumber pencahayaan lain, atau pepohonan yang bergerak tertiup angin. 

Potongan-potongan fisik di latar depan (foreground) dapat digabungkan secara mulus dengan environment dan objek digital, sehingga meningkatkan kesan realisme.

Secara keseluruhan, kemampuan untuk melihat hasil pengambilan gambar yang sudah mendekati final akan membantu memastikan kontinuitas, fluiditas, dan pasif atau aktifnya para aktor dari setiap adegan. 

Hal ini berpotensi mengurangi pengambilan gambar yang tak perlu selama berhari-hari dan pasca produksi yang menghabiskan waktu berbulan-bulan.

Evolusi Alami dalam Industri Hiburan

Produksi virtual dengan menggunakan Unreal Engine bukanlah hal baru. Serial Game of Thrones yang memenangkan sejumlah penghargaan memanfaatkan berbagai teknik produksi virtual untuk melampaui ekspektasi penonton. 

Di The Mandalorian Season 1, Unreal Engine dari Epic Games juga digunakan untuk memproyeksikan virtual environment yang kelihatan sangat nyata ke layar LED yang besar, sehingga para aktor dan kru seperti tenggelam dalam semesta Star Wars. 

Hal ini memberi sutradara visibilitas penuh dan kontrol kreatif atas sequence yang ditingkatkan secara digital saat pengambilan gambar di lokasi syuting.

Produksi virtual memungkinkan berbagai departemen film bekerja secara lebih erat dan real-time, untuk mewujudkan produk final yang hemat waktu dan biaya. 

Pada saat industri bergulat dengan dampak pandemi global, produksi virtual mungkin merupakan evolusi yang alami bagi industri hiburan. Apakah dunia perfilman Indonesia sudah siap? Kita tunggu saja.

Like us!
Restu Aji Siswanto

Content Writer

1535 Posts

Gemar mengikuti perkembangan teknologi gawai, baik yang rilis di Indonesia maupun yang tidak masuk pasar lokal. Ketertarikan pada teknologi dan gawai menjadi motivasi untuk terus memberikan informasi, rekomendasi, dan tips berbelanja seakurat mungkin, melalui artikel dan ulasan produk.