image via pexels
Seiring dengan perkembangan dunia digital dalam kehidupan manusia, bisnis yang memanfaatkan tren digital pun makin lama makin tumbuh subur dengan kecepatan yang cukup mengagumkan. Salah satu industri digital yang mengalami pertumbuhan cukup cepat adalah industri fintech. Bahkan lembaga fintech di Indonesia makin menjamur, seperti OVO, Dana, Uang Teman, Doku, Bareksa, Go Pay dan lainnya.
Apa itu Fintech? Fintech adalah kependekan dari financial technology yang artinya adalah teknologi dan juga inovasi yang dikembangkan dengan tujuan bersaing dengan metode-metode finansial yang tradisional dalam hal pelayanan terhadap keuangan. Dengan kata lain industri fintech adalah industri yang menggunakan teknologi untuk bergerak di sektor keuangan.
Yang termasuk dalam ruang lingkup fintech misalnya adalah pembayaran tagihan secara elektronik menggunakan perangkat mobile, layanan-layanan e-money, cryptocurrency, termasuk juga jasa-jasa peminjaman dana peer-to-peer dan juga investasi yang dilakukan melalui platform digital.
Dalam artian antara peminjam dengan yang memberikan peminjaman, antara investor dengan benefactor tidak terjadi interaksi tatap muka secara langsung melainkan dilakukan secara online. Hal inilah yang menyebabkan fintech Indonesia memiliki pandangan negatif di sebagian mata masyarakat karena rawan disalahgunakan.
Sejarah Fintech di Indonesia
Industri fintech umumnya didominasi oleh perusahaan-perusahaan startup yang menyediakan layanan-layanan keuangan dengan platform yang lebih mudah untuk digunakan sehingga seseorang tidak harus repot pergi ke bank atau ke lembaga keuangan lainnya untuk mendapatkan pelayanan finansial.
Bisnis fintech Indonesia makin banyak dikenal masyarakat dan juga di kalangan pengusaha dengan didirikannya Asosiasi Fintech Indonesia (AFI) di tahun 2015 di mana dengan adanya asosiasi ini maka masyarakat dan juga pengusaha bisa memanfaatkan industri fintech dengan cara yang aman dan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh Indonesia, dalam hal ini yang berwenang adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada tahun 2016 total nilai transaksi dari industri fintech mencapai angka US$15,02 miliar atau sekitar Rp202,77 triliun di mana jumlah tersebut naik 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk menjaga agar praktek bisnis fintech Indonesia tetap berada di jalur yang taat pada aturan, OJK sebagai lembaga yang berwenang untuk mengatur layanan-layanan keuangan di Indonesia menerbitkan serangkaian aturan.
Hal ini penting untuk melindungi konsumen fintech dan memberikan arahan yang jelas kepada perusahaan fintech dalam menjalankan bisnisnya. Peraturan dikeluarkan dalam bentuk Beleid Nomor 13/POJK.02/2018 Tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan. Aturan ini antara lain meliputi ketentuan mengenai :
- Mekanisme pencatatan dan pendaftaran fintech
- Mekanisme pemantauan dan pengawasan fintech
- Pembentukan ekosistem fintech
- Membangun budaya dan inovasi dan kolaborasi
- Inklusi dan literasi
- Manajemen risiko yang efektif
- Perlindungan konsumen
- Transparansi
- Anti-pencucian uang dan pendanaan terorisme
Daftar Lembaga Fintech di Indonesia
Saat ini jumlah perusahaan fintech Indonesia yang resmi dan terdaftar di OJK per bulan Mei 2019 ada sebanyak 113 perusahaan yang daftarnya bisa Anda lihat di situs resmi OJK. Dari sekian banyak perusahaan fintech yang bisa Anda pilih untuk mendapatkan solusi layanan keuangan yang lebih praktis dan aman, berikut adalah beberapa perusahaan fintech terbaik di Indonesia dan paling populer serta telah menjadi penyedia layanan fintech yang cukup besar :
1. Uang Teman
Uang Teman merupakan platform fintech Indonesia yang bergerak di bidang lending atau peminjaman di mana pengguna bisa mengajukan peminjaman dana mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 juta yang waktu pengembaliannya maksimal selama 30 hari saja. Uang Teman bisa diakses melalui web maupun aplikasi di sistem operasi Android maupun iOS. Uang Teman juga hadir di beberapa kota di Indonesia seperti Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, Magelang, Klaten, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, dan Makassar.
2. OVO
OVO adalah fintech Indonesia yang bergerak di sektor pembayaran non tunai di mana pengguna bisa melakukan pembayaran secara online di banyak merchant yang ada di Indonesia. Anda bisa beli makanan dan minuman, bayar berbagai macam tagihan, bayar pulsa, dan masih banyak lagi lainnya.
OVO memberlakukan sistem deposit yang top up-nya bisa dilakukan dengan macam-macam layanan perbankan. OVO juga sering menawarkan berbagai macam promo diskon menarik jadi tidak heran jika makin banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan OVO sebagai alat pembayaran non tunai.
OVO sendiri bekerjasama dengan salah satu ecommerce untuk pembayaran. Jadi konsumen bisa membeli semua produk yang ada di ecommerce tersebut, mulai dari perangkat elektronik, fashion, beli tiket pesawat, aksesoris dan ribuan produk lainnya menggunakan OVO .
3. Bareksa
Bareksa menyediakan platform online di mana masyarakat bisa melakukan investasi jual beli reksa dana. Bareksa juga bisa dikatakan sebagai marketplace yang bisa memudahkan orang untuk melakukan transaksi jual beli reksa dana dengan lebih dari 90 produk reksa dana yang ada di Bareksa.
4. Doku
Doku adalah platform yang menyediakan pembayaran secara online yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk pembayaran skala besar hingga pembayaran di level individu misalnya untuk bayar tagihan atau belanja online. Doku juga menyediakan layanan e-wallet yang sudah terintegrasi dengan beberapa bank nasional bahkan juga bisa melakukan pembayaran atau top up via minimarket.
5. Go-Pay
Go-Pay merupakan layanan keuangan yang menjadi bagian dari perusahaan transportasi online Go-Jek yang tadinya dibuat untuk memudahkan pengguna layanan Go-Jek untuk membayar transportasi secara elektronik. Tapi sekarang Go-Pay juga bisa digunakan untuk membayar berbagai macam produk di luar produk Go-Jek.
6. Dana
Selain Go-Pay, layanan serupa juga diberikan oleh Dana namun fintech Indonesia ini fokus hanya pada pembayaran non tunai dan non kartu saja. Di berbagai macam merchant yang memiliki alat sensor Dana, pengguna bisa melakukan pembayaran produk hanya dengan menempelkan perangkat yang memiliki aplikasi Dana dengan alat sensor yang tersedia.
Perusahaan fintech di Indonesia ini hadir menawarkan kemudahan melalui penggunaan aplikasi yang bisa diakses langsung menggunakan hp. Yang menarik mereka juga sering memberikan tawaran promo berupa cashbak kepada penggunanya. Dana juga sudah bekerjasama dengan sejumlah ecommerce sebagai opsi pembayaran alternatif.