Image via Yahoo
Tahun 2016 lalu, produk-produk action camera yang ada di dunia berlabel merek masing-masing saling unjuk gigi dan memberikan produk terbaiknya guna meraih pasar yang masih besar untuk industri kamera digital saat ini. Lalu seperti apa prediksi pasar action camera di beberapa tahun mendatang, berikut ulasan Pricebook menengarai nasib dari jenis kamera yang kerap digunakan para traveler dan penggiat olahraga dan pecinta alam bebas ini di tahun 2021.
Melansir dpreview.com bahwa jenis action camera akan naik sekitar 15%, dan prediksi itu terjadi pada 4 tahun mendatang atau tepatnya tahun 2021, hal itu dibenarkan oleh sebuah perusahaan riset Technavio yang merilis sebuah penelitian tentang fluktuasi keberadaan action camera di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Dalam riset yang dibuat dalam rentang 4 tahun kedepan hingga 2021 tersebut, tren pasar action camera mengalami pertumbuhan, dan prosentase pencapaian itu sekitar 15% dimana kamera Ultra HD (UHD) yang diprediksi akan lebih banyak mendorong permintaan. Sementara action camera dengan resolusi lebih kecil yakni HD, justru akan turun sekitar 3%.
Di tahun 2021 tersebut menurut hasil penelitian ada beberapa hal juga yang mendorong peningkatan permintaan akan action camera, yang pertama adalah industri siaran yang memerlukan perubahan angle atau sudut pandang agar lebioh menarik ketika di tonton oleh pemirsa dan yang kedua adalah penggunaan action camera dalam industri pengawas keamanan.
Dua hal tersebut mendorong pertumbuhan pasar action camera menjadi 15% di tahun 2021, di tahun tersebut Technavio juga memprediksi bahwa kamera full HD yang kebanyakan digunakan untuk kamera pengawas akan mencapai $2,2 miliar, sedangkan untuk Ultra HD yang kerap dibutuhkan oleh industri penyiaran akan mencapai $3,3 miliar.
Faktor Pendorong Meningkatnya Pasar Action Camera Dunia
Image via DPreview
Ternyata tak hanya dari industri penyiaran dan industri keamanan yang mempengaruhi meningkatnya permintaan produk action camera di dunia, berikut adalah beberapa faktor yang juga mempengaruhi peningkatan pasar action camera di dunia dan Indonesia pada khususnya;
1. Meningkatnya Minat Pengguna
Tak bisa dipungkiri jika minat individu untuk merekam momen serta aktifitas berpetualang menjadikan kamera jenis ini akan kerap digandrungi, selain memiliki desain yang ringkas, mudah dibawa dan memiliki memori besar dan kekuatan baterai yang tahan lama sepertinya menjadi pertimbangan beberapa individu yang memutuskan untuk memilih jensi action camera ini.
2. Meningkatnya Saluran Social Share Platform
Faktor kedua peningkatan pasar action camera ini sepertinya tak lepas dari kelanjutan dari fakto pertama, dimana setelah para traveler atau petualang merekeam maka kanal social share menjadi destinasi utama untuk memamerkan hasil rekaman yang telah dibuat selama perjalanan.
Dan tak hanya traveler, beberapa pengiat olahraga serta olahraga ekstrim juga memanfaatkan jenis kamera ini dengan pertimbangan memiliki ketahanan yang cukup baik jika terjadi benturan, dan hasilnya cukup baik dengan resolusi minimal HD.
Laporan dari penelitian juga mengungkapkan bahwa tedapat beberapa jenis yang kerap digemari dari jenis action camera, diantaranya adalah Drift, Garmin, GoPro, iON dan Rollei.
Tapi perlu Anda ketahui juga bahwa di tahun 2016 lalu, sebenarnya pasar action camera mengeliat dan menjadi puncak permintaan, hal ini juga berdasarkan catatan dari laporan Technavio yang mencatat kuota pengiriman yang menunjukkan permintaan terbesar, dan itu terjadi pada 2016 lalu, China dan India adalah negara terbesar yang melakukan pengiriman dan permintaan jenis action camera tersebut.
Meski permintaan dan pengiriman akan turun dalam jangka waktu 4 tahun kedepan, namun kenaikan terjadi di negara lain yang mana ini akan berdampak pada prosentasi peningkatan pasar action camera di 2021 yang diprediksi akan naik sekitar 15%.
Kamera dengan resolusi UHD (ultra HD) memang menjadi pemegang pasar permintaan terbesar yakni sekitar 46,99% pangsa pasar dunia, seiring dengan perkembangan permintaan maka diprediksi pertumbuhan action camera jenis UHD akan naik sekitar 18,74% selama 4 tahun kedepan. Dimana 16,63% untuk kamera Full HD yang menguasai pasar sebesar 34,72%.
Sadangkan untuk action camera dengan resolusi HD tidak mendapat tempat, dan akan turun 3,45% di tahun 2021 dimana angka tersebut berada di bawah pangsa pasar action camera yang berada di angka 14,06% ditahun 2016 lalu. Termasuk pasar action camera murah yang berada di Indonesia, prosentase peningkatan tak jauh berbeda dengan pemaparan yang diutarakan oleh Technovian beberapa waktu lalu.