Laptop gaming ASUS ROG GX800 yang baru saja diluncurkan kemarin (21/3), harganya ternyata cukup fantastis, yakni Rp95,5 juta, menyamai harga satu unit mobil LCGC.
Spesifikasi ASUS ROG GX800 membawa banyak teknologi terbaru untuk memanjakan para penggunanya di segmen gamers. Menariknya, ini merupakan laptop gaming pertama di dunia yang memiliki water cooling terpisah dengan spesifikasi menjanjikan untuk para gamers.
Spesifikasi ASUS ROG GX800
Secara keseluruhan, basis desain dari ASUS ROG GX800 mirip pendahulunya, ASUS ROG GX700. Dilihat sepintas, ASUS ROG GX800 pun tampak hampir sama dengan ROG G752 dengan mesin gaming seri high-end. Pasalnya, laptop dengan pendingin watercooling terpisah ini memiliki warna metallic grey atau abu-abu mengkilap. Pada bagian tengah, terdapat logo ASUS beserta dua garis tegas dengan sudut kemiringan sekitar 70 derajat yang bisa menyala dengan sangat keren.
Kartu grafis yang digunakan bertipe 2 Way SLI GTX1080. Maksudnya, pada ASUS ROG GX800 terdapat dua buah VGA card GTX 1080 yang ditanam di dalam tubuhnya, kemudian performa dan kinerja dari keduanya digabungkan untuk menghasilkan satu kekuatan yang lebih besar.
Satu buah Nvidia GTX 1080 sendiri sudah memiliki kekuatan yang sangat gahar, bayangkan bila ada dua buah GTX1080 yang kekuatannya digabungkan. Secara spefikasi GTX 1080 memiliki CUDA Core sebanyak 2560, sedangkan base clock-nya 1607 MHz dan boost clock 1733 MHz.
Satu buah GTX 1080 memiliki VRAM sebesar 8GB GDDR5X dengan jalur memori bus selebar 256bit berkecepatan 10Gbps. Laptop ini juga memiliki RAM sebesar 64GB yang akan mendukung proses kerja dari prosesor yang dimiliki.
Graphic card kelas teratas dari Nvidia ini telah dibekali dengan fitur VR Ready serta beberapa teknologi lainnya antara lain Nvidia G-Sync, Vulkan API, OpenGL dan lainnya. Semua fitur tersebut berguna untuk memaksimalkan serta mengoptimalkan efek-efek di dalam game agar bisa berjalan mulus ketika dimainkan. Sementara prosesornya, Intel Core i7-7820HK, memiliki clock speed yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, yakni 4,6GHz. Clock speed yang lebih tinggi tentu saja berpengaruh besar pada kinerja dan processing speed pada komputer secara keseluruhan, antara lain mampu meningkatkan frame rate (FPS) pada game.
Namun tentunya dengan spesifikasi yang gahar tadi membuat laptop gaming ini memerlukan pasokan daya yang tidak sedikit. Jika ingin bekerja secara maksimal, maka setidaknya Anda perlu menyediakan tekanan listrik sebesar 660 watt untuk menjalankan laptop seharga mobil ini.
Dalam praktiknya, menurut pihak ASUS, listrik yang dikonsumsi tidak akan sebesar itu meskipun docking watercooling telah terpasang. Pihak ASUS mengatakan, meskipun telah di overclock sampai 4,6 GHz, daya listrik yang dikonsumsinya hanya mencapai 550W saja. Sebenarnya pengguna mampu mendapatkan kemampuan laptop hingga 90 persen tanpa mencolokan docking. Asalkan tetap menyuplai daya-nya dengan charger berukuran 330W.
Pasar Laptop Gaming di Indonesia
Harry Kartono, selaku Consumer Sales Lead dari Nvidia, menjelaskan pasar gaming di Indonesia tengah menanjak dan kerjasama dengan ASUS menjadi salah satu kerjasama yang paling strategis dengan Nvidia.
"Indonesia adalah market yang sangat maju untuk gaming dan ASUS sendiri merupakan partner yang sangat baik untuk pasar gaming di Asia Tenggara."
Ia juga menambahkan bahwa tiga tahun kedepan diprediksi teknologi VR akan sangat booming di Indonesia, khususnya untuk industri game yang tengah menanjak. Sementara itu, Veronica Erwin selaku Product Manager System BG ASUS, mengungkapkan bahwa produk terbarunya memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan produk sebelumnya.
"GX800 desainya menyerupai pesawat luar angkasa yang desainnya sangat kokoh dan kuat. GX800 merupakan flagship pertama kita di Indonesia," tuturnya.
Target
Dengan harga ASUS ROG GX800 yang tinggi, menurut Veronica, ASUS hanya menargetkan penjualan sebanyak 30 unit hingga akhir tahun. Ia juga menyebutkan bahwa sasaran mereka bukan hanya para gamers semata, melainkan kepada para overclocker yang senang "menyiksa" laptop.
"Segmen kita sangat kecil karena itu kita tidak mengejar kuantitas dan hanya menyasar profesional gaming yang senang melakukan overclock pada notebook mereka," tegasnya.
Namun ia mengungkapkan bahwa mereka akan melibatkan komunitas gaming dan para Youtuber game agar bisa memuluskan target penjualan mereka. "Nantinya, kami akan melibatkan para komunitas gaming dan para Youtuber yang sering mereview game,” tegasnya.
