Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengancam para produsen mobil yang tidak mau memproduksi mobil di Amerika Serikat (AS). Dia mengecam produsen mobil yang nekat membangun mobil di Meksiko daripada di AS.
Trump geram dan menyemprot Toyota yang ingin membangun pabrik di Guanajuato, Meksiko. Padahal, rencana Toyota sudah berlangsung lama pada dua tahun silam. Toyota berkilah pabrik baru itu bisa mempekerjakan 2.000 orang dan tidak menyebabkan pengangguran di Amerika Serikat (AS) bertambah.
"Toyota siap berkolaborasi dengan pemerintah Trump untuk memenuhi kepentingan konsumen dan industri otomotif," ujar juru bicara Toyota Scott Vazin, seperti dikutip dari reuters.
Trump pun mengancam Toyota dengan tarif pajak yang tinggi. Jika Toyota tetap bersikeras memproduksi Corolla untuk pasar Amerika di Meksiko.
"Toyota mengatakan akan membangun pabrik baru di Baja, Meksiko untuk memproduksi Corolla yang akan beredar di Amerika. Tidak bisa! Bangun pabrik di Amerika atau bayar pajak perbatasan yang besar," ancam Trump di akun Twitternya seperti dikutip dari Reuters.
Trump percaya diri bisa menahan Toyota untuk membatalkan rencananya membangun pabrik di Meksiko, menyusul keberhasilan Trump yang mencegah Ford membangun pabrik di Meksiko.
Sebelumnya, Trump juga mengancam Ford yang ingin membangun pabrik di Meksiko. Akhirnya, Ford batal membangun pabrik di Meksiko dan menanamkan investasi senilai US$700 juta di Michigan, AS dan menyediakan 700 lapangan pekerjaan baru. Pabrik baru Ford itu akan memproduksi mobil listrik dan mobil otonom.
CEO Ford Mark Fields mengatakan keputusan pembatalan pabrik Meksiko bukan karena Trump terpilih jadi presiden. Fields mengatakan ada penurunan permintaan mobil kecil di Amerika Utara. Fields mengatakan kalau pun Trump tidak terpilih jadi presiden, Ford tetap akan membatalkannya.
Tak hanya Ford, Trum juga mengancam General Motors (GM) yang berencana memproduksi Chevrolet Cruze versi hatchback di Meksiko. GM pun angkat bicara bahwa Chevrolet Cruze yang dijual di AS semuanya dibuat di Ohio. Mobil yang dibuat di Meksiko ditujukan untuk pasar lain meski dalam jumlah sedikit.
Dalam kampanyenya, Trump berjanji akan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya di Amerika Serikat dan meminta semua pabrikan teknologi dan otomotif untuk memindahkan basis produksinya ke AS.
Trump semasa kampanyenya sering mengkritik produsen mobil yang akan membangun pabrik di Meksiko, dia berjanji tidak akan membiarkan produsen mobil membangun pabrik di Meksiko dan akan memberlakukan tarif yang mahal pada mobil-mobil yang diproduksi di Meksiko.
Pemerintah Jepang
Image via Mercurynews.com
Pemerintah Jepang pun membela Toyota di Amerika Serikat. Jepang menilai Toyota merupakan warga korporat yang penting bagi Amerika Serikat.
Ancaman Trump ke Toyota itu membuat saham Toyota jatuh 3 persen sebelum akhirnya kembali, begitu juga dengan Honda dan Nissan yang merosot 2 persen.
"Kami pikir dampak terhadap performa bisnis sedikit," kata analis senior JP Morgan, Akira Kishimoto.
Jika tarifnya naik 20 persen akan berdampak mengurangi keuntungan operasi Toyota sampai 6 persen. Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan pajak sebesar 35 persen bagi mobil yang diimpor dari Meksiko.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengatakan Toyota merupakan korporasi yang penting dan Menteri Perdagangan Jepang, Hiroshige Seko menekankan akan kontribusi perusahaan-perusahaan Jepang untuk menciptakan lapangan pekerjaan di Amerika Serikat (AS).
Selama 30 tahun terakhir, Toyota sudah memproduksi lebih dari 25 juta kendaraan di Amerika. Dalam 20 tahun, setiap US$ 2 dari US$3 diinvestasikan di Amerika Utara untuk fasilitas produksi Amerika. Toyota juga merupakan importir kendaraan yang paling sedikit dari Meksiko dalam 2016.
Baca juga artikel:
Toyota Pamerkan Mobil Masa Depan Concept-i Berteknologi AI
Toyota Avanza, Mobil Terlaris Toyota Tahun Lalu
Harga Camry dan Sedan Toyota Lainnya di Penghujung Tahun 2016